Potret persiapan perayaan Losar, Tahun Baru Tibet (commons.wikimedia.org/Ailiajam)
Jika kamu menginginkan suasana yang lebih tenang dan gak masalah dengan suhu dingin, maka berkunjunglah saat musim dingin. Suhu rata-rata di Lhasa pada musim dingin hanya 8–15 derajat Celsius saat siang hari. Kemudian, akan turun signifikan hingga -7 derajat Celcius pada malam hari.
Udaranya kering dan radiasi ultraviolet lebih intens. Namun, tempat wisata lebih sepi dan harga akomodasi lebih terjangkau dibandingkan musim lainnya. Pada musim dingin juga menjadi musim ziarah tradisional di Tibet.
Kamu akan melihat para peziarah dari seluruh penjuru beribadah dengan khusyuk. Selain itu, kamu masih bisa menikmati berendam di sumber air panas sambil melihat pemandangan pegunungan yang tertutup salju. Tempat-tempat yang bisa dikunjungi antara lain Taman Zongjiao Lukang, Cagar Alam Bangu Leher Hitam Linzhou, Barkhor Street, dan Kuil Jokhang saat Festival Butter Lamp maupun Losar.
Kesimpulannya, kamu bisa mengunjungi Lhasa sepanjang tahun sesuai dengan itinerary dan suasana yang diinginkan. Musim semi dan musim gugur adalah waktu terbaik untuk menikmati panorama alamnya. Sementara itu, musim panas ideal untuk yang pertama kali ke Lhasa dan musim dingin untuk yang suka ketenangan serta nuansa religius lebih kental.
Musim mana yang kamu banget, nih?