Kenapa Sulit Pakai Google Maps di Korea Selatan?

- Regulasi keamanan ketat terkait data peta
- Tidak bisa menyediakan navigasi mengemudi real-time
- Akurasi lokasi yang kurang tepat
Jika kamu berencana liburan ke Korea Selatan, pasti sudah membayangkan betapa mudahnya menjelajahi Seoul hanya dengan bermodal Google Maps. Namun, banyak wisatawan yang akhirnya terkejut, karena aplikasi yang sangat andal di banyak negara ini justru kurang bisa diandalkan saat dipakai di Korea Selatan.
Mereka mengeluhkan arah yang kurang akurat, rute yang tidak muncul, lokasi toko yang bergeser beberapa meter, hingga petunjuk transportasi yang tidak muncul. Padahal, di negara maju seperti Korea Selatan, kita cenderung mengira teknologi navigasi bakal berjalan mulus.
Lantas, apa sebenarnya yang membuat penggunaan Google Maps di Negeri Ginseng ini terasa lebih rumit? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut!
1. Regulasi keamanan yang ketat terkait data peta
Alasan terbesar yang membuat Google Maps terbatas di Korea Selatan adalah aturan keamanan nasional. Pemerintah Korea Selatan tidak mengizinkan perusahaan asing menyimpan data peta digital secara lengkap di luar negeri, terutama data dengan resolusi tinggi yang dapat menunjukkan detail sensitif, seperti pangkalan militer atau fasilitas pertahanan.
Google, yang memproses datanya di server global, tidak memenuhi persyaratan penyimpanan lokal tersebut. Akibatnya, Google Maps tidak bisa mengakses peta Korea Selatan dengan detail penuh seperti di negara lain. Hal ini yang membuat fitur-fitur seperti navigasi step-by-step menjadi terbatas.
2. Tidak bisa menyediakan navigasi mengemudi real-time

Karena keterbatasan data tersebut, Google Maps tidak diizinkan memberikan navigasi mengemudi real-time di Korea Selatan. Bagi wisatawan yang ingin menyewa mobil, hal ini tentu membuat Google Maps terasa kurang berguna. Kamu tidak akan menemukan fitur turn-by-turn navigation seperti di negara lain. Di Korea Selatan, Google Maps hanya bisa menyediakan estimasi lokasi, menampilkan peta dasar, dan memberikan petunjuk yang sifatnya umum.
3. Akurasi lokasi yang kurang tepat
Jika kamu pernah melihat lokasi restoran atau kafe di Google Maps Korea yang tampak bergeser beberapa meter, itu bukan bug. Hal ini terjadi karena peta Google di Korea tidak sepenuhnya selaras dengan peta resmi pemerintah yang menggunakan sistem koordinat berbeda.
Akibatnya, titik lokasi sering tidak tepat, jalur jalan kaki terasa membingungkan, bahkan lokasi halte atau stasiun kadang tidak pas. Untuk wisatawatn yang terbiasa bergantung sepenuhnya pada Google Maps, hal ini bisa membuat bingung, terutama di kawasan padat seperti Hongdae, Myeongdong, atau Itaewon.
4. Peta lokal jauh lebih lengkap dan akurat

Masyarakat setempat lebih mengandalkan Naver Maps dan KakaoMap, dua aplikasi peta lokal yang memiliki akses penuh terhadap data geospasial Korea Selatan. Kedua aplikasi ini menyediakan navigasi mengemudi real-time, petunjuk jalan kaki yang akurat, jadwal transportasi umum lengkap, informasi toko yang lebih cepat diperbarui, hingga street view khusus Korea Selatan (Naver Street View).
Tak heran kalau banyak wisatawan akhirnya beralih ke peta lokal karena jauh lebih akurat daripada Google Maps saat liburan di Korea Selatan.
5. Algoritma pencarian tempat kurang optimal
Google Maps kuat di negara-negara berbahasa Latin, tetapi pencarian tempat dengan karakter Hangeul bisa lebih tricky. Banyak tempat muncul dengan nama yang berbeda-beda, kadang dalam Bahasa Inggris, kadang transliterasi Hangeul, atau bahkan nama lama. Jika tidak tahu versi mana yang benar, kamu bisa salah pilih atau malah tidak menemukan tempatnya sama sekali.
Google Maps masih bisa dipakai untuk hal-hal dasar di Korea Selatan, seperti melihat area sekitar atau mencari landmark populer. Namun, untuk navigasi detail, aplikasi ini memang jauh dari ideal. Jika kamu ingin perjalanan yang lancar, pastikan mengunduh aplikasi lokal, seperti Naver Maps atau KakaoMap.


















