4 Kesalahan Pendaki Pemula dalam Mengatur Logistik

- Membawa terlalu banyak barang yang tidak diperlukanSalah satu kesalahan paling umum adalah membawa perlengkapan yang tidak dibutuhkan, menguras tenaga dan meningkatkan risiko cedera.
- Tidak mengatur pembagian logistik secara adilPembagian logistik yang adil membuat perjalanan lebih efisien dan meningkatkan kekompakan dalam tim.
- Salah mengestimasi kebutuhan makanan dan airMembawa makanan terlalu banyak menambah berat bawaan, sedangkan terlalu sedikit bisa berisiko kehabisan energi di tengah jalan.
Bagi para pendaki pemula, mungkin logistik sebelum mendaki gunung kerap dianggap sebagai hal sepele. Padahal, logistik merupakan faktor penting untuk menunjang kenyamanan dan keselamatan dalam pendakian. Banyak yang terlalu fokus pada perlengkapan pribadi atau rute pendakian, tetapi justru melupakan terkait perencanaan logistik.
Manajemen logistik yang baik bukan hanya berpengaruh pada kelancaran perjalanan, tetapi juga pada kondisi fisik dan mental dari para pendaki. Supaya gak kamu lakukan, berikut ini merupakan beberapa kesalahan para pendaki pemula dalam mengelola logistik yang kerap kali terjadi di pendakian.
1. Membawa terlalu banyak barang yang tidak diperlukan

Salah satu kesalahan paling umum yang dilakukan para pendaki pemula adalah membawa terlalu banyak perlengkapan yang sebetulnya tidak dibutuhkan. Hal ini biasanya terjadi karena rasa khawatir akan kekurangan barang atau keinginan untuk selalu siap tanpa mempertimbangkan soal beban yang akan dibawa.
Beban yang terlalu berat jelas bisa menguras tenaga lebih cepat, termasuk memperlambat langkah dan meningkatkan risiko cedera selama pendakian. Sebaiknya, bawalah perlengkapan yang benar-benar esensial, berkualitas, dan multifungsi agar tetap ringan, tapi efisien untuk mendukung pendakian.
2. Tidak mengatur pembagian logistik secara adil

Pendakian pada umumnya dilakukan secara berkelompok, tetapi banyak tim yang gagal dalam mengatur pembagian logistik dengan baik. Sering kali beberapa orang mungkin membawa beban yang jauh lebih banyak, sementara yang lain justru menanggung perlengkapan pribadi, sehingga tidak seimbang.
Pembagian logistik yang adil tentu akan membuat perjalanan jadi lebih efisien dan juga meningkatkan kekompakan dalam tim. Dengan perhitungan yang matang, maka setiap anggota bisa membawa beban sesuai kemampuan masing-masing.
3. Salah mengestimasi kebutuhan makanan dan air

Kesalahan lain yang terjadi adalah membawa terlalu sedikit atau bahkan terlalu banya makanan dan air. Pendaki pemula sering kali tidak bisa memperhitungkan soal durasi pendakian dan juga kebutuhan energi harian, sehingga logistik yang dibawa pun tidak sesuai dengan kondisi medan hingga durasi perjalanan.
Membawa makanan terlalu banyak akan menambah berat bawaan, sedangkan membawa terlalu sedikit justru bisa berisiko kehabisan energi di tengah jalan. Idealnya memang kamu bisa memilih makanan yang tinggi kalori ringan dan juga tahan lama pada saat disimpan, termasuk untuk menentukan jumlah air yang akan dibawa.
4. Tidak menyiapkan cadangan untuk kondisi darurat

Pendaki pemula kerap kali mengabaikan pentingnya membawa logistik cadangan untuk menghadapi berbagai situasi yang mungkin tidak terduga, seperti keterlambatan dalam perjalanan, jalur yang sulit, hingga cuaca buruk. Sebetulnya, logistik darurat, seperti makanan tambahan, baterai cadangan, hingga pakaian hangat, bisa menjadi penyelamat di tengah kondisi berbahaya.
Mempersiapkan cadangan bukan berarti menambah banyak beban, tetapi memastikan bahwa perlengkapan yang dibawa mencakup pada kebutuhan minimal dalam keadaan genting. Dengan cara tersebut, maka pendaki akan tetap aman dan siap dalam menghadapi berbagai kemungkinan, tanpa harus bergantung pada bantuan luar.
Mengelola logistik dalam pendakian bukan soal membawa perlengkapan, tetapi terkait pada perencanaan, perhitungan, dan kerjasama tim. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan umum di atas, maka para pendaki pemula dapat mempersiapkan ini dengan lebih baik. Persiapan yang matang bukan hanya membuat pendakian jadi lebih ringan, tetapi menjamin keselamatan dalam setiap langkah menuju puncak.