Koper Isi Makanan Indonesia Disita di Bandara Jepang, Ini Aturannya!

- Makanan yang dilarang masuk ke Jepang, seperti buah, sayuran, dan daging.
- Alasan larangan tersebut untuk mencegah masuknya hama tanaman dan penyakit menular ternak dari luar negeri.
- Pemeriksaan saat kedatangan di bandara oleh petugas karantina hewan dan tumbuhan.
Jepang menjadi salah satu destinasi favorit masyarakat Indonesia. Negeri Sakura ini dikenal dengan daya tarik budayanya yang kuat, kuliner yang khas, serta kebersihan dan kedisiplinannya yang luar biasa. Tak heran kalau banyak wisatawan, terutama yang pertama kali berkunjung ke Jepang, merasa antusias dan ingin membawa banyak barang dari Indonesia.
Seperti yang baru-baru ini ramai di media sosial, sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @transnasionalid, memperlihatkan koper besar milik seorang Warga Negara Indonesi (WNI) berisi berbagai makanan. Di dalam koper tersebut tampak sosis kemasan, camilan manis, hingga bumbu dapur dalam plastik.
Semua barang itu dikeluarkan satu per satu oleh petugas di Bandara Haneda, Jepang. Pihak bandara pun menegaskan Jepang memiliki aturan ketat terkait barang bawaan, terutama produk hewani dan bahan mentah yang berisiko membawa penyakit atau hama.
Lantas, seperti apa sebenarnya aturan membawa makanan ke Jepang? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
1. Makanan yang dilarang masuk ke Jepang
Melansir dari maff.go.jp, situs resmi Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang, membawa makanan seperti buah, sayuran, serta daging atau produk olahan daging ke Jepang dilarang keras oleh undang-undang. Selain itu, beberapa jenis makanan lain juga dilarang masuk.
Membawa produk terlarang tersebut secara ilegal bisa dikenakan sanksi berat, berupa hukuman penjara maksimal tiga tahun atau denda hingga 3 juta Yen (Rp320 ribuan) per orang. Jika dilakukan oleh perusahaan, dendanya bisa mencapai 50 juta Yen (Rp5,4 juta). Jadi, penting banget buat memeriksa barang bawaan sebelum tiba di Jepang, agar terhindar dari pelanggaran.
2. Alasan tidak dapat dibawa masuk ke Jepang

Larangan ini diberlakukan untuk mencegah masuknya hama tanaman dan penyakit menular ternak dari luar negeri. Di beberapa negara, terdapat hama seperti lalat buah oriental dan penyakit tanaman seperti hawar api yang bisa menyebabkan kerusakan serius pada pertanian. Hama dan penyakit tersebut berisiko menempel pada buah atau sayuran yang masuk ke Jepang.
Selain itu, di luar negeri juga ditemukan penyakit hewan menular yang belum pernah terjadi di Jepang, seperti penyakit mulut dan kuku, serta demam babi Afrika. Penyakit ini dapat menular melalui daging atau produk olahan daging. Karena alasan itulah, Jepang melarang keras masuknya produk hewani dan olahannya demi menjaga keamanan pangan di negaranya.
3. Pemeriksaan saat kedatangan di bandara

Setibanya di bandara, pelabuhan, atau kantor pos, petugas karantina hewan dan tumbuhan akan melakukan pemeriksaan bagasi dan barang bawaan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan tidak ada barang yang dilarang masuk ke Jepang.
Petugas biasanya akan menanyakan kepemilikan barang tertentu, serta menggunakan anjing pelacak untuk mendeteksi makanan yang mengandung bahan hewani atau sayuran segar. Proses ini mungkin memakan waktu, karena petugas juga akan mencatat informasi paspor dan boarding pass penumpang.
Oleh karena itu, wisatawan diimbau untuk jujur dan kooperatif selama pemeriksaan berlangsung. Selain itu, disarankan untuk memberi tahu keluarga atau teman yang ingin mengirim barang ke Jepang agar tidak mengirim buah, sayuran, atau daging dalam bentuk apa pun, termasuk lewat pos internasional.
Dengan aturan yang ketat ini, wisatawan diharapkan lebih bijak dalam membawa makanan ke Jepang. Jadi, sebelum berangkat, pastikan kamu sudah tahu apa yang boleh dan tidak boleh dibawa, ya!


















