Beda Hobby Beda Gaya, Inikah Kesamaan Anak Pantai & Anak Gunung?

Tujuan sebagian besar orang yang memilih berlibur ke pantai tentunya untuk berenang atau sekedar berjemur, sedangkan anak gunung ingin menaklukkan alam dengan melakukan pendakian yang cukup berat. Tapi pada akhirnya, anak pantai dan anak gunung akan selalu mengambil gambar dengan background mata dewa.

Bedanya anak pantai mengambil gambar dengan latar matahari terbenam sedangkan anak gunung suka berpose dengan latar matahari terbit. Beda tapi sama kan?

Berada di pantai maupun gunung tentunya sama-sama rentan terpapar oleh sinar matahari. Jika berada di bawah terik matahari dalam waktu yang cukup lama, tentu bisa mengakibatkan kulit terbakar atau mengalami iritasi.

Dan, tabir surya adalah jawabannya.

Tabir surya yang digunakan harus mengandung PA (Protection Againts UA A) dan SPF (Sun Protection Factor) yang tinggi untuk melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet. Anak pantai dan anak gunung pasti sudah sama-sama tahu dan akan selalu ada persediaan sunblock yang tahan air dan anti keringat dalam bawaannya.

Mau ke pantai atau sudah siap mendaki tapi langit tiba-tiba mendung, tentu bikin anak pantai dan anak gunung langsung manyun dan cemberut. Anak pantai lagi asyik berenang tapi tiba-tiba turun hujan disertai angin kencing, tentu mereka akan segera berlarian ke pondokan. Anak gunung juga berlarian masuk ke dalam tenda. Artinya, hujan dan angin telah menganggu aktivitas mereka.

Kesamaannya adalah tidak semua anak pantai maupun anak gunung merasa terganggu dengan kehadiran hujan dan angin kencang.

Momen ini justru mereka manfaatkan sebagai ajang 'Mandi Hujan' bareng yang sewaktu kecil suka dilarang dan masa besarnya sudah malu-malu jika mau mandi hujan bareng teman di kompleks perumahan.

Api unggun biasanya identik dengan kegiatan anak-anak Pramuka.Tapi kalau anak pantai yang niatnya mau pulang pagi atau bermalam di sekitaran pantai, mereka biasanya juga suka membuat api unggun. Anak gunung apalagi? Tapi tujuan penyalaan api unggun antara anak pantai dengan anak gunung mungkin saling berbeda satu sama lain.

Kalau anak pantai untuk menghangatkan badan sambil bernyanyi atau bercengkrama dengan teman-temannya. Anak gunung pun demikian. Tapi sebagai tambahan, api unggun buat anak gunung juga berfungsi untuk menerangi kegelapan dan menjauhkan binatang buas. Kesamaannya lagi adalah sama-sama dimanfaatkan untuk makanan. Anak pantai bakar ikan, anak gunung bakar daging.

Baik anak pantai maupun anak gunung sama-sama suka menulis namanya atau nama pasangannya kala bertandang ke tempat favorit ini. Anak pantai menuliskan namanya di atas pasir di pinggir pantai dan anak gunung biasanya menuliskan nama di bebatuan besar atau di batang-batang pohon.

Meski sama-sama suka menulis nama, tulisan anak pantai di atas pasir pantai tentu tidak bertahan lama karena akan tersaput ombang atau terinjak orang lain. Tulisan anak gunung mungkin bisa bertahan lama, tapi perbuatan ini seharusnya tidak boleh dilakukan. Siapapun yang mendaki gunung, pendaki tulen atau pendaki yang hanya sekedar mengikuti tren, tidak perbolehkan mengotori alam apalagi dengan melakukan aksi pencoretan.

Anak pantai kerap menggunakan penutup kepala seperti bentuk topi pada umumnya atau topi jenis pandora (bulat lebar) kala ke pantai, sedangkan anak gunung biasanya menggunakan kupluk terutama di malam hari.

Anak pantai juga menggunakan aksesoris lainnya berupa gelang dengan bentuk yang beraneka ragam (terutama cewek).

Anak gunung juga menggunakan aksesoris berupa gelang namun biasanya yang terbuat dari bahan sederhana seperti tali kur/prusik dan biasanya buatan sendiri. Kacamata dan jam tangan pun tentu selalu dipersiapkan oleh keduanya. Kacamata untuk menghindari silau akibat terik matahari, sementara jam digunakan sebagai penanda waktu.