6 Posisi dan Peran dalam Kelompok Pendakian yang Wajib Dipahami

Hiking atau mendaki termasuk aktivitas fisik di alam yang digandrungi sebagian orang. Aktivitas tersebut bukan sebatas olahraga, tetapi juga rekreasi dengan tingkat kesulitan yang beragam, tergantung pada lokasi dan medan yang menjadi tujuan pendakian.
Tahukah kamu bahwa aktivitas tersebut tidak bisa dilakukan sembarangan, terutama jika ingin mendaki gunung? Bagi pemula, tentunya lebih baik mendaki bersama rombongan. Sebab, kondisi di gunung serba tak menentu, sehingga akan sangat berbahaya jika kita mendaki sendirian, apalagi pemula.
Di dalam kelompok pendakian gunung, masing-masing orang memiliki posisi dan peran yang berbeda-beda. Simak penjelasannya di bawah ini, ya!
1. Navigator
Ketika mendaki gunung, navigator merupakan posisi paling depan dalam kelompok. Navigator berperan sebagai penunjuk jalan, memeriksa jalur pendakian, dan berkoordinasi dengan leader. Tanggung jawabnya besar membuat posisi tersebut sering diberikan kepada pendaki yang sudah mengenal trek pendakian.
Pada kondisi tertentu, misalnya semua orang dalam rombongan baru pertama kali mendaki gunung yang dituju, maka pendaki senior yang akan menjadi navigator. Pendaki yang berpengalaman setidaknya sudah mempunyai pengetahuan tentang membaca jalur pendakian atau peta navigasi. Jika masih ragu, maka menggunakan jasa guide lokal bisa menjadi alternatif terbaik.
2. Leader

Leader biasanya berada di belakang navigator. Sesuai namanya, ia berperan sebagai pemimpin kelompok pendakian. Leader bertanggung jawab atas semua keputusan dan tindakan selama pendakian. Meski memiliki wewenang mengambil keputusan, tetapi seorang leader tetap harus objektif dan mendiskusikan rencana pendakian dengan anggota lainnya.
Tugas penting lain sebagai leader adalah memberikan informasi seperti durasi perjalanan, kondisi jalur yang ditempuh, dan tempat yang berpotensi basah kepada seluruh anggota tim. Sang leader juga wajib berkoordinasi, laporan ke basecamp hingga mengurus perizinan pendakian. Oleh sebab itu, diperlukan orang berpengalaman di dunia pendakian dan memiliki ketahanan tubuh yang baik untuk menjadi leader.
3. Chef
Posisi dan peran lainnya dalam kelompok pendakian adalah chef. Walaupun terdengar sepele, tetapi perannya sangat penting untuk mengolah logistik yang sudah dibawa. Tak sekadar menjadikannya sebagai hidangan yang memiliki cita rasa lezat, tetapi juga cukup selama pendakian.
Berdasarkan peran tersebut, seorang chef kadang perlu bangun lebih awal atau tidur paling akhir untuk menyiapkan makanan, serta membereskan peralatan memasak. Chef juga kerap membawa barang yang ringan, karena akan melakukan tugasnya ketika anggota lain beristirahat. Selama pendakian, kerap kali posisinya berada di tengah-tengah.
4. Porter

Masih berkaitan dengan kebutuhan logistik, ada porter yang berperan membawa logistik dan peralatan kelompok. Tugas lainnya adalah memastikan bahan makanan dan peralatan camping maupun memasak sudah lengkap, serta berfungsi dengan baik. Porter merupakan partner chef dalam hal persediaan bahan makanan.
Kebalikan dari chef, porter cenderung membawa lebih banyak barang dan bobotnya akan lebih berat. Peran itu sebaiknya diserahkan kepada pendaki yang memiliki tubuh dengan stamina kuat, serta perhatian terhadap kebutuhan kelompok. Keberadaan porter sangat penting, terutama pada pendakian yang memerlukan waktu berhari-hari.
5. Follower
Selanjutnya adalah posisi follower yang bisa di mana saja dalam kelompok pendakian, asalkan tetap di depan sweeper. Biasanya pemula di dunia pendakian yang akan berada di posisi tersebut. Sebab, pendaki follower belum punya kemampuan menjadi leader, navigator, maupun sweeper.
Kendati menjadi pendaki follower, bukan berarti gak ada hal penting yang bisa dilakukan. Selama perjalanan, menjadi waktu yang tepat untuk belajar tugas dan peran posisi lain, seperti navigator atau bahkan leader. Didukung pula dengan kondisi di alam yang seringkali berbeda dari yang dibayangkan.
6. Sweeper

Sweeper harus berjalan paling belakang, karena bertugas untuk memastikan tidak ada rombongan atau barang yang tertinggal. Selain itu, sweeper juga mengantisipasi jika ada anggota kelompok pendakian yang kelelahan atau kedinginan. Sering pula sang sweeper menemani para follower sambil membawakan barangnya.
Posisi sebagai sweeper biasanya diisi pendaki senior atau yang memiliki kemampuan survival, teknik P3K, serta fisik yang kuat. Tanggung jawabnya besar, selama perjalanan ia perlu memberikan informasi pada leader kondisi seluruh anggota kelompok pendakian. Selain itu, sweeper juga memastikan setiap anggota selamat sampai pulang ke rumah.
Nah, sekarang kamu sudah tahu posisi dan peran dalam kelompok pendakian. Aktivitas mendaki gunung bukan sekadar sarana refreshing dan menyalurkan hobi, tetapi ada peran penting untuk keselamatan bersama. Dengan memahami fungsi dan peran masing-masing, kegiatan mendaki gunung jadi menyenangkan dan memperkaya pengalaman!