Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tips Bikin Itinerary Liburan Singkat dan Tetap Berkesan

ilustrasi wanita melakukan liburan singkat (unsplash.com/Gavin Li)
Intinya sih...
  • Tentukan prioritas: santai atau jelajah banyak tempat? Pilih aktivitas sesuai energi dan mood.
  • Pilih destinasi dengan akses mudah, hemat waktu perjalanan, dan fleksibel untuk merubah rencana.
  • Gunakan konsep "one day, one area" untuk menikmati setiap lokasi tanpa terburu-buru.

Liburan singkat sering kali terasa serba tanggung. Baru aja mulai menikmati suasana, eh udah harus pulang. Tapi kalau itinerary-nya disusun dengan cerdas, liburan dua atau tiga hari bisa tetap terasa menyenangkan dan memuaskan. Kuncinya ada pada strategi merancang waktu dan memilih aktivitas yang tepat, bukan seberapa panjang durasi liburannya.

Dengan perencanaan yang pas, kamu bisa tetap jalan-jalan seru tanpa harus kelelahan atau merasa terburu-buru. Bahkan, banyak orang justru merasa lebih puas saat liburan singkat karena mereka lebih fokus, lebih efisien, dan lebih sadar menikmati setiap momen. Nah, biar liburanmu tetap seru tanpa bikin capek, simak enam tips membuat itinerary singkat berikut ini!

1. Tentukan prioritas: mau santai atau jelajah banyak tempat?

ilustrasi liburan singkat (pexels.com/Ryutaro Tsukata)

Sebelum membuat itinerary, kamu perlu tahu apa yang sebenarnya kamu cari dari liburan ini. Apakah kamu butuh suasana tenang untuk healing dan melepaskan penat, atau justru ingin petualangan seru dengan menjelajahi berbagai tempat menarik? Dengan menentukan tujuan utama ini sejak awal, kamu bisa merancang perjalanan yang sesuai dengan energi dan mood kamu.

Kalau kamu ingin santai, pilihlah tempat yang tidak terlalu ramai dan hindari aktivitas yang terlalu padat. Sebaliknya, jika ingin eksplorasi, pilih 2–3 destinasi utama saja yang benar-benar layak dikunjungi. Dengan begitu, kamu enggak perlu kejar-kejaran waktu dan bisa tetap menikmati tiap tempat dengan maksimal. Fokus pada kualitas pengalaman, bukan kuantitas kunjungan.

2. Pilih destinasi yang aksesnya gampang dan nggak ribet

ilustrasi liburan singkat (unsplash.com/Jakob Owens)

Waktu adalah aset paling berharga dalam liburan singkat. Karena itu, penting banget memilih destinasi yang mudah dijangkau dan tidak makan banyak waktu di perjalanan. Hindari tempat yang butuh transit berkali-kali atau perjalanan berjam-jam. Idealnya, pilih lokasi yang bisa dijangkau hanya dengan satu moda transportasi, seperti mobil pribadi atau kereta cepat.

Semakin simpel aksesnya, semakin banyak waktu yang bisa kamu habiskan di tempat wisata, bukan di jalan. Kamu pun jadi lebih hemat tenaga dan bisa lebih rileks saat tiba di lokasi. Destinasi dengan akses mudah juga biasanya lebih fleksibel jika kamu ingin mengubah rencana di tengah jalan, misalnya menambah satu tempat lagi atau mampir ke lokasi dadakan.

3. Gunakan konsep “one day, one area”

ilustrasi liburan singkat (unsplash.com/Sorrawis Chongcharoen)

Kalau kamu ingin jalan-jalan tanpa kelelahan, cobalah menerapkan prinsip “satu hari, satu area”. Artinya, dalam sehari, kamu fokus menjelajahi tempat-tempat yang lokasinya saling berdekatan. Misalnya, hari pertama kamu bisa eksplor kawasan kota tua yang penuh sejarah, lalu hari kedua menikmati alam di sekitar kota seperti hutan kota, taman, atau danau.

Dengan cara ini, kamu bisa lebih menikmati suasana dan setiap destinasi tanpa merasa terburu-buru. Perjalanan antar lokasi pun jadi lebih efisien, mengurangi waktu di jalan dan meminimalisir stres. Konsep ini sangat cocok buat liburan singkat karena kamu bisa mengeksplorasi lebih dalam, bukan sekadar pindah-pindah lokasi demi banyak checklist.

4. Sisakan waktu kosong untuk istirahat atau momen tak terduga

ilustrasi makan dengan santai untuk istirahat sejenak (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Sering kali, itinerary yang terlalu padat justru bikin liburan terasa seperti tugas kerja. Supaya kamu tetap menikmati perjalanan, penting untuk menyisakan waktu kosong 1–2 jam dalam sehari. Waktu ini bisa kamu gunakan untuk istirahat sejenak, makan dengan santai, atau sekadar menikmati suasana tanpa tujuan tertentu.

Justru dalam momen tanpa rencana seperti inilah sering muncul kejutan yang menyenangkan. Kamu bisa nemu kafe unik di sudut kota, ngobrol dengan warga lokal yang ramah, atau foto-foto di spot yang tak terduga. Fleksibilitas ini bikin liburan terasa lebih hidup dan membekas, tanpa tekanan harus selalu bergerak dari satu tempat ke tempat lain.

5. Booking akomodasi dekat spot wisata

ilustrasi hotel (pexels.com/Daisuke Fujita)

Memilih tempat menginap yang lokasinya strategis adalah langkah cerdas untuk liburan singkat. Semakin dekat akomodasimu ke spot wisata utama, semakin hemat waktu dan tenaga yang kamu keluarkan. Kamu bisa langsung jalan kaki ke tempat tujuan atau naik transportasi umum tanpa repot, apalagi kalau kamu cuma punya dua atau tiga hari untuk menikmati liburan.

Selain efisiensi, lokasi yang dekat dengan pusat wisata juga memberi kenyamanan ekstra. Misalnya, kalau kamu capek setelah jalan seharian, kamu bisa dengan mudah kembali ke hotel untuk istirahat, lalu lanjut lagi tanpa harus kehilangan banyak waktu. Akomodasi yang tepat bisa jadi penentu utama apakah liburan singkatmu terasa puas atau justru melelahkan.

6. Gunakan aplikasi dan peta digital untuk efisiensi

ilustrasi menggunakan peta digital (unsplash.com/CardMapr.nl)

Teknologi bisa jadi sahabat terbaikmu dalam membuat itinerary yang praktis dan efisien. Aplikasi seperti Google Maps, Traveloka, atau TripAdvisor bisa membantumu merancang rute, mengecek jarak antar destinasi, jam operasional tempat wisata, hingga membaca review dari pengunjung lain. Dengan informasi ini, kamu bisa menghindari tempat yang sedang tutup atau terlalu penuh.

Peta digital juga bisa membantu kamu merencanakan perjalanan secara real-time. Kalau situasi di lapangan berubah, kamu bisa langsung cari alternatif terdekat yang menarik. Efisiensi ini membuat itinerary kamu lebih fleksibel, tapi tetap terkendali. Jadi, kamu bisa fokus menikmati perjalanan tanpa harus repot menghitung-hitung waktu di atas kertas.

Liburan singkat bukan berarti liburan setengah hati. Dengan itinerary yang tepat, kamu bisa menikmati setiap momen tanpa kelelahan, tanpa drama, dan tetap pulang dengan hati puas. Gunakan tips-tips di atas untuk merancang perjalananmu selanjutnya—karena waktu libur yang terbatas tetap bisa jadi kenangan tak terlupakan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us