Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pendaki (pexels.com/Andrei Tanase)
ilustrasi pendaki (pexels.com/Andrei Tanase)

Intinya sih...

  • Pilih lokasi buang air minimal 50-70 meter dari sumber air untuk mencegah pencemaran
  • Gali lubang sedalam 15-20 cm dan tutupi kotoran dengan tanah serta dedaunan untuk menjaga kebersihan
  • Hindari penggunaan tisu secara sembarangan, simpan tisu bekas dalam kantong plastik dan bawalah turun untuk dibuang di tempat sampah yang sesuai
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mendaki gunung bukan hanya soal menaklukkan puncak, tetapi juga terkait kenyamanan dan kebersihan diri, termasuk untuk urusan buang air, baik kecil atau besar. Kondisi alam terbuka yang minim fasilitas tentu membuat pendaki harus lebih cerdas dan bertanggung jawab dalam mengelola kebutuhan biologisnya tersebut.

Bukan hanya menjaga kesehatan pribadi, tapi buang air yang dilakukan sembarangan berpotensi mencemari lingkungan. Oleh sebab itu, pahamilah beberapa tips buang air saat mendaki gunung agar higienis, tidak merusak alam, dan menghormati pendaki lain.

1. Pilih lokasi yang jauh dari sumber air

ilustrasi pendaki (pexels.com/India Uttarakhand)

Pada saat buang air di alam terbuka, pastikan  kamu memilih lokasi yang setidaknya berjarak 50—70 meter dari sumber air, seperti danau, sungai, atau mata air. Ini merupakan langkah penting agar kotoran tidak sampai mencemari air yang akan digunakan oleh pendaki lain untuk minum atau memasak.

Walau mungkin air mengalir, tetapi bakteri dari tinja dan urine tetap saja bisa rentan menyebar melalui tanah dan permukaan batu. Setidaknya, dengan berusaha menjaga jarak yang ada, maka kamu akan turut berkontribusi dalam memproteksi ekosistem, serta mencegah potensi penyebaran penyakit melalui kontaminasi air yang mungkin terjadi.

2. Gali lubang untuk buang air besar

ilustrasi pendaki (pexels.com/Lum3n)

Sebelum melakukan buang air besar, maka kamu dapat menggunakan sekop kecil atau alat sejenis untuk bisa menggali lubang sedalam 15—20 sentimeter. Setelah benar-benar selesai, kamu bisa menimbun kembali kotoran menggunakan tanah dan tutupi dengan dedaunan agar nantinya tidak sampai menimbulkan bau tidak sedap.

Metode ini kerap disebut sebagai cat hole dan merupakan praktik sederhana yang memang disarankan oleh banyak komunitas pendaki di seluruh dunia. Selain bisa membantu proses penguraian alami, cara ini juga bisa memastikan kenyamanan jalur bagi para pendaki lain yang akan melewati area tersebut.

3. Gunakan tisu basah dan kering secara bijak

Ilustrasi Tisu Basah (https://www.pexels.com/@towfiqu-barbhuiya-3440682/)

Saat berada di gunung, maka kamu bisa mengombinasikan penggunaan tisu basah dan tisu kering untuk menjaga kebersihan setelah buang air. Namun, kamu harus menghindari penggunaan tisu secara sembarangan, karena sebagian besar tisu, apalagi tisu basah, mengandung plastik yang tidak mudah terurai.

Simpanlah tisu bekas dalam kantong plastik tertutup dan bawalah turun untuk dibuang di tempat sampah yang sesuai. Dengan cara tersebut, kamu menunjukkan kepedulian terhadap kelestarian alam, serta berusaha menjaga citra baik dari para pendaki yang bertanggung jawab.

4. Pertimbangkan membawa toilet portable ringan

ilustrasi pendaki (pexels.com/Guduru Ajay bhargav)

Untuk kenyamanan dan kebersihan, kamu bisa mempertimbangkan membawa toilet portable ringan yang tersedia di toko-toko perlengkapan outdoor. Alat ini dapat berupa kantong khusus dengan lapisan penyerap dan penutup rapat yang memang bisa digunakan untuk menyimpan kotoran sementara.

Toilet portable sebetulnya sangat berguna pada saat berada di jalur pendakian yang minim semak atau ketika harus menghadapi cuaca ekstrem yang menyulitkan proses penggalian. Meski mungkin terlihat merepotkan, tetapi penggunaan alat ini dianggap jadi langkah modern yang menggabungkan antara etika lingkungan dan kenyamanan pribadi.

Buang air pada saat mendaki mungkin terkesan sepele, tetapi nyatanya memerlukan perencanaan dan tanggung jawab besar. Dengan mengikuti beberapa tips buang air saat mendaki gunung di atas, maka kamu bukan hanya menjaga kebersihan dan kenyamanan diri, tapi juga menunjukkan rasa hormat terhadap alam dan pendaki lain.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team