Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Terhindar dari Penipuan Wisata saat Liburan ke China

Tembok Besar China (commons.wikimedia.org/CEphoto, Uwe Aranas)
Intinya sih...
  • Wisatawan sering mengabaikan riset destinasi sebelum berangkat, membuat mereka mudah tertipu oleh penipuan harga transportasi dan biaya masuk objek wisata.
  • Pelaku penipuan memanfaatkan bahasa dan budaya sebagai alat manipulasi, terutama saat wisatawan tidak paham bahasa lokal dan norma sosial.
  • Toko suvenir kerap menjual produk dengan harga tidak masuk akal, sehingga penting untuk membandingkan harga di beberapa tempat terlebih dahulu.

Liburan ke China bisa jadi salah satu pengalaman yang luar biasa yang tak akan kamu lupakan. Negara ini punya banyak destinasi menarik, mulai dari situs bersejarah, seperti Tembok Besar, hingga kota-kota modern yang penuh warna.

Namun, di balik pesonanya, ada sejumlah hal yang perlu diwaspadai, terutama soal penipuan wisata. Banyak wisatawan asing mengalami kejadian yang tak mengenakkan karena tidak tahu harus bersikap seperti apa saat menghadapi hal semacam ini saat liburan di China.

Penipuan wisata tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga merusak pengalaman liburan secara keseluruhan. Maka dari itu, penting bagi kamu yang berencana liburan ke China untuk memahami langkah-langkah pencegahannya. Berikut lima tips terhindar dari penipuan wisata saat liburan ke China.

1. Wisatawan sering mengabaikan riset destinasi sebelum berangkat

ilustrasi tea ceremony (commons.wikimedia.org/David Lienemann )

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan adalah tidak meluangkan waktu untuk memahami karakteristik kota tujuan. Tanpa riset, kamu bisa mudah tertipu oleh hal-hal sederhana, misalnya, harga transportasi atau biaya masuk objek wisata. Banyak pelaku penipuan memanfaatkan ketidaktahuan wisatawan untuk memasang tarif tinggi atau menawarkan paket palsu yang terdengar meyakinkan.

Dengan membaca beberapa forum mengenai traveling ke China, ulasan wisatawan, atau situs resmi pemerintah tentang pariwisata China, kamu bisa mengenali skema yang sering digunakan penipu. Misalnya, ada taktik populer seperti “tea ceremony scam” di mana kamu diajak masuk ke kedai teh, lalu diminta membayar harga yang tidak masuk akal. Riset seperti ini tidak hanya membantumu membuat jadwal liburan di China, tapi sekaligus menyusun strategi perlindungan diri dari berbagai macam modus penipuan.

2. Pelaku penipuan memanfaatkan bahasa dan budaya sebagai alat manipulasi

Shanghai Market (commons.wikimedia.org/Ermell)

Bahasa menjadi kendala besar yang sering membuat wisatawan rentan terkena penipuan. Saat kamu tidak paham bahasa lokal, kemungkinan untuk dibujuk atau diarahkan ke tempat yang salah akan lebih tinggi. Banyak penipu berpura-pura ramah, menggunakan bahasa Inggris seadanya agar kamu merasa aman, padahal tujuannya hanya menjerumuskan.

Selain itu, budaya juga bisa dijadikan alat untuk memengaruhi keputusan. Misalnya, kamu mungkin merasa tidak enak menolak tawaran seseorang yang tampak ingin membantu. Padahal, mereka bisa saja mengarahkanmu ke toko atau layanan yang sudah diatur. Mengerti sedikit frasa bahasa Mandarin dan memahami norma sosial lokal bisa membantu kamu bersikap lebih kritis.

3. Toko suvenir kerap menjual produk dengan harga tidak masuk akal

ilustrasi toko suvenir di China (commons.wikimedia.org/Leif Jørgensen)

Toko yang kelihatannya tidak mencurigakan belum tentu jujur. Banyak toko suvenir di kawasan wisata yang sengaja menaikkan harga berkali-kali lipat. Mereka tahu bahwa wisatawan jarang membandingkan harga atau merasa tidak nyaman menawar. Akibatnya, kamu bisa membayar terlalu mahal untuk barang yang sebenarnya biasa saja.

Cara menghindarinya adalah dengan membandingkan harga di beberapa tempat terlebih dahulu. Jika memungkinkan, ajak warga lokal yang kamu percaya atau gunakan aplikasi penerjemah untuk memahami label harga. Jangan ragu pergi dari toko jika merasa ditekan atau tidak nyaman, karena itu sering jadi tanda awal praktik yang tidak etis.

4. Agen perjalanan palsu sering menyamar dengan citra profesional

ilustrasi guide di China (commons.wikimedia.org/Daniel Case)

Modus yang juga marak adalah agen palsu mengaku bisa menyediakan tiket murah atau akses cepat ke tempat wisata populer. Mereka sering memakai situs atau brosur yang terlihat meyakinkan, lengkap dengan testimoni palsu. Kalau tidak jeli, kamu bisa tertipu dan akhirnya kehilangan uang tanpa mendapatkan apa pun selama liburan.

Selalu pastikan kalau kamu hanya menggunakan agen travel yang punyai reputasi baik dan terdaftar secara resmi. Kamu bisa juga mengeceknya melalui situs pariwisata resmi China atau aplikasi travel populer dengan verifikasi atau review pengguna lainnya. Hindari membayar tunai atau melalui jalur tidak transparan, apalagi jika kamu baru kenal dengan orang tersebut di tempat umum, seperti stasiun atau bandara.

5. Transportasi umum dan taksi sering menjadi sarana penipuan berkedok

Taksi di China (commons.wikimedia.org/S5A-0043)

Salah satu bentuk penipuan yang paling sering terjadi di China, bahkan dunia, apalagi kalau bukan taksi ilegal. Biasanya mereka menunggu di area turis, lalu menawarkan harga tetap yang ternyata jauh di atas tarif normal. Bahkan, ada juga yang memodifikasi argo agar menunjukkan angka lebih tinggi. Ini sering terjadi karena wisatawan jarang mengecek tarif atau tidak tahu rute.

Gunakan taksi resmi yang bisa dikenali lewat warna kendaraan dan identitas sopir di dashboard. Alternatif lain adalah memakai aplikasi transportasi, seperti DiDi yang memungkinkan kamu tahu estimasi biaya dan rute perjalanan. Jika kamu harus naik dari pinggir jalan, pastikan negosiasi dilakukan dengan jelas sejak awal, atau lebih baik hindari dan cari moda transportasi lain yang lebih aman.

Berlibur ke China seharusnya jadi pengalaman menyenangkan, bukan sumber stres. Dengan persiapan matang dan kewaspadaan tinggi, kamu bisa menghindari berbagai bentuk penipuan yang sering menargetkan wisatawan. Jangan buru-buru percaya, tetap kritis, dan utamakan keamanan dalam setiap langkah perjalananmu. Wisata China akan jauh lebih berkesan jika kamu bisa menikmatinya tanpa kekhawatiran.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us