5 Tips Traveling Mewah bagi Pemula ala Travel Influencer Christina Tan

Penyusunan itinerary merupakan hal pertama yang perlu diperhatikan. Menurut Christina, hal ini bertujuan untuk cost efficiency, tidak bolak-balik, dan tujuannya jelas dalam setiap rangkaian perjalanan.

"Misalnya kalian mau ke Eropa. Ya sudah, cari negara yang dekat-dekat situ aja," ujar Christina.

Ia juga menyarankan kita untuk lebih banyak riset, seperti season atau musim apa yang sedang berlangsung di negara-negara yang ingin kamu kunjungi. 

"Biar kalian gak kecewa. For example, kalau pergi ke Greece (Yunani) pada musim dingin, itu gak banyak toko atau hotel buka dan terlalu dingin untuk berenang," imbuhnya.

Salah satu cara untuk mengakali bujet untuk luxury travel adalah menggunakan transportasi yang murah. Contohnya memesan tiket penerbangan menggunakan kartu kredit, lalu kumpulkan poinnya dan ditukarkan miles dari maskapai.

"Aku sering banget pakai itu (miles), karena sudah traveling lebih dari 10 tahun dan jadi anggota VIP," tuturnya. Dari situ, kata dia, bisa mendapat banyak keuntungan, seperti fast track, masuk ke lounge, atau upgrade (naik kelas) tanpa bayar. Dia juga menyarankan untuk sering-sering datang ke travel fair dan cari promo tiket pesawat.

Meski berprofesi sebagai luxury travel influencer, rupanya Christina juga sering naik pesawat ekonomi, lho. Terutama untuk perjalanan yang tidak membutuhkan waktu lama sekitar 3-5 jam.

Christina mengungkapkan dirinya sangat pemilih dalam urusan hotel atau penginapan dan mengalokasikan bujet yang lebih untuk hal tersebut. Ia menyarankan agar mengambil hotel yang ada di pusat kota.

"Dengan itu, kita tidak menghabiskan uang untuk taksi atau transportasi umum. Ke mana-mana dekat dan bisa jalan kaki," ujar perempuan yang memiliki latar belakang pendidikan dalam bidang fesyen ini.

Selain posisi, Christina juga menyebutkan jenis hotel favoritnya, yakni hotel butik yang tidak memiliki terlalu banyak kamar, lebih personal, dan tetap ada luxury touch. Baginya, luxury itu tidak bermakna harus mewah, tetapi lebih ke servis dari para staf yang membuat tamu nyaman dan feeling at home.

Itinerary matang, penerbangan nyaman, dan hotel bagus di pusat kota tidak akan artinya apabila tubuh dalam keadaan tidak sehat. Gak mau, kan, ketika traveling tiba-tiba sakit? Pastikan tubuhmu dalam keadaan benar-benar fit dan sehat sebelum bepergian.

"Kalau cuma pergi liburan doang di satu kota selama dua minggu, udah jadi. Kalau aku sekali trip tiga benua atau satu negara bisa lima kota. Aku bawa koper dan peralatan foto sendiri dari bandara ke bandara, stasiun ke stasiun. Bisa 10 kali bolak-balik, jadi harus physically fit," kata Christina.

Luxury sebenarnya tidak sama dengan boros. Melainkan harus tetap mengatur dan menentukan bujet yang akan dikeluarkan dengan bijak. Selain memilih penerbangan murah dan terjangkau, kamu bisa mengalokasikan beberapa bujet untuk hal yang lebih penting.

"Mau makan enak, (biaya) hotel dikurangin. Kalau mau hotel bagus, makannya dikurangin," ujar Christina.

Ia pun menambahkan untuk para pemula yang ingin mencoba melakukan luxury travel pertama kali, sebaiknya pergi ke Bali karena bagi orang-orang luar negeri Bali itu luxury, eksotis, dan kalau ke sana seakan mimpi menjadi kenyataan. Sebagai orang Indonesia kita juga harus mendukung wisata lokal setelah dua tahun terdampak pandemik.

Nah, itu dia tips luxury travel ala influencer dan fotografer Christina Tan. Ternyata luxury travel gak selalu identik dengan sesuatu yang mahal, kan? Semuanya bisa diakali dengan tips-tips yang ia bagikan. Gimana, jadi tertarik melakukan luxury travel?