Beda Asumsi Makro APBN 2025 vs 2026: Kurs Naik, Lifting Gas Turun

- Asumsi makro RAPBN 2026:
- Pertumbuhan ekonomi: 5,4 persen
- Inflasi: 2,5 persen
- Suku bunga SBN 10 tahun: 6,9 persen
- Asumsi makro APBN 2025
- Pertumbuhan ekonomi: 5,2 persen
- Inflasi: 2,5 persen
- Suku bunga SBN 10 tahun: 7,0 persen
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan Pidato Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dalam Sidang Paripurna di DPR RI Jumat (15/8/2025) siang. Ini menjadi kali pertama bagi Prabowo menyampaikan pidato negara secara tahunan, usai pelantikannya pada Oktober tahun lalu.
Pembahasan dalam Nota Keuangan mencakup asumsi dasar ekonomi makro 2026, hasil kesepakatan antara pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI pada Sidang Paripurna terdahulu.
1. Asumsi makro RAPBN 2026 dan APBN 2025

Berikut asumsi makro RAPBN 2026 dan APBN 2025:
Asumsi makro RAPBN 2026
Pertumbuhan ekonomi: 5,4 persen
Inflasi: 2,5 persen
Suku bunga SBN 10 tahun: 6,9 persen
Nilai tukar: Rp16.500 per dolar AS
Harga minyak mentah Indonesia (ICP): 70 dolar AS per barel
Lifting minyak mentah: 610 ribu barel per hari
Lifting gas: 984 ribu setara minyak per hari
Asumsi makro APBN 2025
Pertumbuhan ekonomi: 5,2 persen
Inflasi: 2,5 persen
Suku bunga SBN 10 tahun: 7,0 persen
Nilai tukar: Rp16.000 per dolar AS
Harga minyak mentah Indonesia (ICP): 82 dolar AS per barel
Lifting minyak mentah: 605 ribu barel per hari
Lifting gas: 1,005 juta setara minyak per hari
2. Postur RAPBN 2026 dan APBN 2025

Postur RAPBN 2026
Pendapatan negara: Rp3.147,7 triliun
Belanja negara: Rp3.786,5 triliun
Defisit anggaran: Rp638,8 triliun atau 2,48 persen terhadap PDB.
Postur APBN 2025
Pendapatan negara: Rp3.005,1 triliun
Belanja negara: Rp3.621,3 triliun
Defisit anggaran: Rp616,2 triliun atau 2,53 persen terhadap PDB.
Outlook 2025
Pendapatan negara: Rp2.865,5 triliun
Belanja negara: Rp3.527,5 triliun
Defisit anggaran: Rp662 triliun atau 2,72 persen terhadap PDB.
3. Target Pembangunan 2026 dan 2025

Target Pembangunan 2026
Tingkat pengangguran: 4,44-4,96 persen
Tingkat kemiskinan: 6,5-7,5 persen
Tingkat kemiskinan ekstrem: 0-0,5 persen
Gini ratio: 0,377-0,380
Indeks Modal Manusia: 0,57
Target Pembangunan 2025
Tingkat pengangguran: 4,50-5,0 persen
Tingkat kemiskinan: 7,0-8,0 persen
Tingkat kemiskinan ekstrem: 0 persen
Gini ratio: 0,379-0,382
Indeks Modal Manusia: 0,56