Lengkap! Ini Rancangan Ekonomi Prabowo di 2026

- Presiden Prabowo Subianto memaparkan visi dan arsitektur Rancangan APBN (RAPBN) 2026 untuk mewujudkan Indonesia tangguh, mandiri, dan sejahtera.
- Postur RAPBN 2026 menargetkan pendapatan negara sebesar Rp3.147,7 triliun dengan defisit anggaran sebesar Rp638,8 triliun atau 2,48 persen terhadap PDB.
- Postur RAPBN 2026 menargetkan pendapatan negara sebesar Rp3.147,7 triliun dengan defisit anggaran sebesar Rp638,8 triliun atau 2,48 persen terhadap PDB.
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto memaparkan visi dan arsitektur Rancangan APBN (RAPBN) 2026 yang bertujuan mewujudkan Indonesia tangguh, mandiri, dan sejahtera. Tangguh diartikan sebagai kemampuan bertahan dari guncangan global, mandiri berarti berdiri di atas kekuatan sendiri, dan sejahtera merujuk pada kehidupan layak bagi seluruh rakyat.
Menurutnya, tantangan global yang dihadapi meliputi ketidakpastian tinggi akibat perang dagang, volatilitas pasar keuangan dan komoditas, serta ancaman siber dan nuklir.
Agenda prioritas RAPBN 2026
Ketahanan Pangan: Rp164,4 triliun untuk pembangunan lumbung dan cadangan pangan; subsidi pupuk Rp53,3 triliun untuk 9,62 juta ton; dukungan Bulog Rp22,7 triliun.
Ketahanan Energi: Rp402,4 triliun untuk subsidi BBM, listrik, dan LPG 3 kg berbasis Data Terpadu Sistem Energi Nasional (DTSEN) yang tepat sasaran; pengembangan energi baru terbarukan; dan program listrik desa.
Makan Bergizi Gratis (MBG): Rp335 triliun untuk 82,9 juta penerima yang mencakup siswa, ibu hamil, dan balita; pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Pendidikan: Rp757,8 triliun, meliputi Program Indonesia Pintar untuk 21,1 juta siswa, KIP Kuliah untuk 1,2 juta mahasiswa, gaji dan peningkatan kompetensi guru senilai Rp178,7 triliun, serta beasiswa LPDP untuk 4.000 mahasiswa.
Kesehatan: Rp244 triliun, termasuk bantuan iuran asuransi sebesar Rp69 triliun untuk 96,8 juta jiwa penerima.
Desa, Koperasi, dan UMKM: pembentukan 80 ribu KDMP; penyaluran pinjaman bunga rendah melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk KDMP.
Pertahanan Semesta: modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista); penguatan komponen cadangan; penguasaan teknologi; dan pengembangan industri strategis dalam negeri.
Akselerasi Investasi, Perdagangan, dan Perumahan: hilirisasi proyek strategis; program 3 juta rumah rakyat melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), serta PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP).
Postur RAPBN 2026
Pendapatan negara diproyeksikan sebesar Rp3.147,7 triliun, sementara belanja negara mencapai Rp3.786,5 triliun yang diarahkan untuk belanja fokus, efisien, dan produktif.
Defisit anggaran sebesar Rp638,8 triliun atau 2,48 persen terhadap PDB. Pemerintah menargetkan keseimbangan primer menuju positif, dengan utang disebut terkendali dalam batas aman.
Asumsi makro RAPBN 2026
Pertumbuhan ekonomi dipatok 5,4 persen
Inflasi 2,5 persen
Suku bunga SBN 10 tahun sebesar 6,9 persen
Nilai tukar Rp16.500 per dolar AS
Harga minyak mentah Indonesia (ICP) 70 dolar AS per barel
Target pembangunan 2026
Tingkat pengangguran 4,44-4,96 persen
Kemiskinan 6,5-7,5 persen
Kemiskinan ekstrem 0-0,5 persen
Gini ratio 0,377-0,380
Indeks Modal Manusia 0,57
