Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lengkap! Ini Rancangan Ekonomi Prabowo di 2026

Screenshot_20250815_154647_Gallery.jpg
Presiden Prabowo Subianto ketika menyampaikan pidato kenegaraan perdana pada 2025. (Tangkapan layar YouTube IDN Times)
Intinya sih...
  • Presiden Prabowo Subianto memaparkan visi dan arsitektur Rancangan APBN (RAPBN) 2026 untuk mewujudkan Indonesia tangguh, mandiri, dan sejahtera.
  • Postur RAPBN 2026 menargetkan pendapatan negara sebesar Rp3.147,7 triliun dengan defisit anggaran sebesar Rp638,8 triliun atau 2,48 persen terhadap PDB.
  • Postur RAPBN 2026 menargetkan pendapatan negara sebesar Rp3.147,7 triliun dengan defisit anggaran sebesar Rp638,8 triliun atau 2,48 persen terhadap PDB.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto memaparkan visi dan arsitektur Rancangan APBN (RAPBN) 2026 yang bertujuan mewujudkan Indonesia tangguh, mandiri, dan sejahtera. Tangguh diartikan sebagai kemampuan bertahan dari guncangan global, mandiri berarti berdiri di atas kekuatan sendiri, dan sejahtera merujuk pada kehidupan layak bagi seluruh rakyat.

Menurutnya, tantangan global yang dihadapi meliputi ketidakpastian tinggi akibat perang dagang, volatilitas pasar keuangan dan komoditas, serta ancaman siber dan nuklir.

Agenda prioritas RAPBN 2026

  • Ketahanan Pangan: Rp164,4 triliun untuk pembangunan lumbung dan cadangan pangan; subsidi pupuk Rp53,3 triliun untuk 9,62 juta ton; dukungan Bulog Rp22,7 triliun.

  • Ketahanan Energi: Rp402,4 triliun untuk subsidi BBM, listrik, dan LPG 3 kg berbasis Data Terpadu Sistem Energi Nasional (DTSEN) yang tepat sasaran; pengembangan energi baru terbarukan; dan program listrik desa.

  • Makan Bergizi Gratis (MBG): Rp335 triliun untuk 82,9 juta penerima yang mencakup siswa, ibu hamil, dan balita; pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

  • Pendidikan: Rp757,8 triliun, meliputi Program Indonesia Pintar untuk 21,1 juta siswa, KIP Kuliah untuk 1,2 juta mahasiswa, gaji dan peningkatan kompetensi guru senilai Rp178,7 triliun, serta beasiswa LPDP untuk 4.000 mahasiswa.

  • Kesehatan: Rp244 triliun, termasuk bantuan iuran asuransi sebesar Rp69 triliun untuk 96,8 juta jiwa penerima.

  • Desa, Koperasi, dan UMKM: pembentukan 80 ribu KDMP; penyaluran pinjaman bunga rendah melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk KDMP.

  • Pertahanan Semesta: modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista); penguatan komponen cadangan; penguasaan teknologi; dan pengembangan industri strategis dalam negeri.

  • Akselerasi Investasi, Perdagangan, dan Perumahan: hilirisasi proyek strategis; program 3 juta rumah rakyat melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), serta PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP).

Postur RAPBN 2026

Pendapatan negara diproyeksikan sebesar Rp3.147,7 triliun, sementara belanja negara mencapai Rp3.786,5 triliun yang diarahkan untuk belanja fokus, efisien, dan produktif.

Defisit anggaran sebesar Rp638,8 triliun atau 2,48 persen terhadap PDB. Pemerintah menargetkan keseimbangan primer menuju positif, dengan utang disebut terkendali dalam batas aman.

Asumsi makro RAPBN 2026

  • Pertumbuhan ekonomi dipatok 5,4 persen

  • Inflasi 2,5 persen

  • Suku bunga SBN 10 tahun sebesar 6,9 persen

  • Nilai tukar Rp16.500 per dolar AS

  • Harga minyak mentah Indonesia (ICP) 70 dolar AS per barel

Target pembangunan 2026

  • Tingkat pengangguran 4,44-4,96 persen

  • Kemiskinan 6,5-7,5 persen

  • Kemiskinan ekstrem 0-0,5 persen

  • Gini ratio 0,377-0,380

  • Indeks Modal Manusia 0,57

WhatsApp Image 2025-08-15 at 18.09.26.jpeg
Infografis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2025/2026 (IDN Times/Aditya Pratama)
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us