Inilah 10 Negara yang Warganya Paling Ketagihan Belanja Online

- Prancis: 4,3% pendapatan dihabiskan untuk belanja online, dengan waktu rata-rata 1 jam 45 menit per minggu.
- Swedia: Mengalokasikan sekitar 3,1% pendapatan untuk belanja digital, dengan waktu 38 menit per minggu.
- Polandia: Warga Polandia menghabiskan sekitar 3,1% dari pendapatan mereka untuk belanja online, dengan rata-rata waktu 1 jam 44 menit per minggu.
Belanja online sudah jadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Sejak pandemi Covid-19, kebiasaan belanja di toko fisik mulai bergeser ke platform digital. Di Amerika Serikat saja, persentase belanja online naik dari 11,1% pada 2019 menjadi 15,6% di 2023, dan diprediksi terus meningkat.
Tapi, negara mana yang warganya paling kecanduan belanja online? Sebuah penelitian oleh perusahaan fashion online Public Desire mengungkap daftar negara dengan tingkat ketergantungan tertinggi pada e-commerce. Mereka menilai berdasarkan waktu belanja online per minggu, persentase pendapatan yang dihabiskan, serta frekuensi belanja.
Nah, berikut 10 negara yang warganya paling doyan belanja online!
1. Prancis

Warga Prancis rata-rata menghabiskan 4,3 persen pendapatan mereka untuk belanja online. Setiap minggunya, mereka bisa meluangkan waktu sekitar 1 jam 45 menit untuk mencari dan membeli barang lewat internet. Meskipun waktunya gak sepanjang negara lain di daftar ini, belanja online tetap jadi kebiasaan yang melekat pada banyak orang di Prancis.
2. Swedia

Orang Swedia punya kebiasaan belanja online yang cukup rutin, meskipun waktu yang dihabiskan tergolong singkat, yaitu 38 menit per minggu. Mereka tetap mengalokasikan sekitar 3,1 persen pendapatan untuk belanja digital. Dengan budaya hidup praktis, belanja online jadi solusi cepat untuk memenuhi kebutuhan harian.
3. Polandia

Warga Polandia menghabiskan sekitar 3,1 persen dari pendapatan mereka untuk belanja online. Rata-rata waktu yang dihabiskan adalah 1 jam 44 menit per minggu. Popularitas belanja digital di negara ini didukung oleh makin banyaknya toko yang menawarkan harga kompetitif dan opsi pengiriman cepat.
4. Belanda

Di Belanda, rata-rata 5 persen pendapatan dihabiskan untuk belanja online. Warga di sana juga menghabiskan waktu sekitar 2 jam 12 menit per minggu untuk aktivitas ini. Gak heran kalau e-commerce di Belanda tumbuh pesat, terutama untuk produk fashion, elektronik, dan perlengkapan rumah.
5. Amerika Serikat

Di Amerika Serikat, belanja online makin populer dari tahun ke tahun. Warganya menghabiskan 4,3 persen pendapatan dan sekitar 2 jam 5 menit setiap minggu untuk berbelanja lewat internet. Produk fashion dan elektronik jadi dua kategori paling laris di pasar online mereka.
6. Meksiko

Warga Meksiko termasuk penggemar belanja online yang cukup aktif. Mereka mengalokasikan 5,5 persen pendapatan untuk belanja digital dan rata-rata menghabiskan waktu 2 jam 52 menit per minggu. Banyaknya promo di platform e-commerce membuat kebiasaan ini semakin mengakar di kalangan masyarakat.
7. Inggris

Di Inggris, 8,8 persen pendapatan dialokasikan untuk belanja online, angka yang cukup tinggi dibandingkan negara lain di daftar ini. Waktu yang dihabiskan juga lumayan, sekitar 2 jam 4 menit per minggu. Kategori favorit meliputi fashion, gadget, dan kebutuhan rumah tangga.
8. Taiwan

Warga Taiwan termasuk yang paling lama menghabiskan waktu untuk belanja online, yaitu sekitar 4 jam 27 menit per minggu. Persentase pendapatan yang digunakan juga tinggi, mencapai 6,1 persen. Kebiasaan ini dipicu oleh popularitas platform belanja yang terintegrasi dengan media sosial, sehingga belanja jadi lebih interaktif.
9. Korea Selatan

Orang Korea Selatan rata-rata menghabiskan 4 jam 39 menit per minggu untuk belanja online. Mereka mengalokasikan 8,5 persen pendapatan untuk aktivitas ini, salah satu persentase tertinggi di dunia. Produk kecantikan, fashion, dan elektronik jadi favorit, apalagi tren belanja lewat live streaming semakin populer.
10. Tiongkok

Warga Tiongkok jadi juara dalam hal ketagihan belanja online. Mereka menghabiskan waktu luar biasa banyak, yaitu 8 jam 5 menit per minggu, meski persentase pendapatan yang dihabiskan “hanya” 3,8 persen. Platform e-commerce yang terintegrasi dengan media sosial membuat pengalaman belanja jadi lebih seru dan adiktif.
Melihat data ini, jelas kalau kebiasaan belanja online bukan cuma soal kebutuhan, tapi juga jadi bagian dari gaya hidup modern. Setiap negara punya pola sendiri dalam hal waktu dan jumlah uang yang dihabiskan. Buat kamu yang sering belanja online, mungkin bisa mulai mengatur waktu dan budget supaya tetap aman, tapi tetap bisa menikmati serunya belanja di dunia digital.