Harapan Damai Iran-Israel Jadi Katalis, Rupiah Menguat Lawan Dolar

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat di awal perdagangan Selasa (24/6/2025) terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah dibuka di level Rp16.378,5 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, penguatan berlanjut ke level Rp16.381 per dolar AS, yakni menguat 111 poin atau 0,67 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di level Rp16.492.
1. Harapan gencatan senjata jadi angin segar untuk rupiah
Analis pasar uang, Lukman Leong mengatakan rupiah berpeluang melanjutkan penguatan, ditopang oleh harapan perdamaian di Timur Tengah setelah pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menyebut Iran dan Israel telah sepakat melakukan gencatan senjata.
"Rupiah berpotensi menguat oleh harapan perdamaian di Timur Tengah setelah Trump mengatakan bahwa Iran dan Israel sepakat untuk gencatan senjata," ujarnya.
2. Dolar AS melemah imbas sinyal dovish The Fed
Selain sentimen geopolitik, penguatan rupiah juga didukung pelemahan dolar AS di pasar global. Hal itu dipicu oleh pernyataan dovish pejabat Federal Reserve Michelle Bowman yang mengisyaratkan bank sentral AS mulai mempertimbangkan penurunan suku bunga.
Pernyataan itu memberi harapan arah kebijakan moneter The Fed bisa lebih longgar, yang otomatis menekan kekuatan dolar AS dan membuka ruang bagi mata uang negara berkembang, termasuk rupiah untuk menguat.
"Untuk tambahan juga perlemahan dolar AS oleh pernyataan dovish pejabat The Fed Michelle Bowman yang mengatakan mereka mesti mempertimbangkan penurunan suku bunga," sebutnya.
3. Potensi volatilitas rupiah masih tinggi
Meski sempat menguat di awal perdagangan, Lukman mengingatkan ketidakpastian masih tinggi. Gencatan senjata belum pasti dan situasi geopolitik masih rentan berubah.
"Untuk gencatan senjata belum dikonfirmasi dan telah dbantah Iran. Jadi sentimen bisa berubah setiap saat dan rupiah berpotensi volatile," tambahnya.
Oleh karena itu, dia memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif dalam rentang Rp16.350 hingga Rp16.450 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.