Herlinda Siap Bawa Sasagu, Produk Olahan Sagu Asal Papua Go Global

- Sasagu, produsen sagu kekinian asal Papua, siap go global
- Sasagu berkembang pesat setelah ikut program Pertamina UMK Academy 2025 dan banyak UMK juga merasakan manfaatnya
Jakarta, IDN Times - PT Pertamina (Persero) siap membawa Sasagu, produsen aneka olahan sagu kekinian asal Papua manggung ke pentas internasional. Usaha Mikro dan Kecil (UMK) yang baru berdiri sejak 2023 ini mendapatkan besarnya manfaat program Pertamina UMK Academy 2025.
Salah satunya adalah ketertarikan dari pasar internasional. Saat ini, Sasagu sedang didekati dua pembeli potensial asal Jerman dan Jepang.
"Kami percaya, bisnis kami bisa naik kelas lebih cepat usai mendapatkan pembinaan dari Pertamina lewat program UMK Academy 2025. dan buktinya, produksi dan omzet Sasagu bisa tumbuh berkali-kali lipat padahal kami baru beberapa bulan saja ikut Pertamina UMK Academy," kata Founder Sasagu, Herlinda Sinaga, dikutip Selasa (29/7/2025)
Tak hanya itu, Sasagu juga tengah melakukan persiapan penetrasi pasar ke Australia lantaran Herlinda berhasil lolos menjadi satu-satunya pengusaha perempuan dari Indonesia Timur dalam ajang 25 Woman-led MSMes- aReady to Export oleh Australia Awards tahun 2024.
1. Awal berdirinya Sasagu

Sebelum seperti sekarang, Herlinda melewati banyak tantangan dalam pembuatan Sasagu. Ide pembuatan tepung sagu sejatinya lahir kala Herlinda kesulitan mendapatkan boba dan tepung tapioka sebagai bahan baku pembuatan boba yang rencananya akan dijual dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 di Papua.
Kesulitan itu akhirnya melahirkan boba berbahan baku sagu. Herlinda mengaku butuh waktu dua tahun untuk bisa membuat boba yang lebih enak dan lebih kenyal dengan bahan sagu.
Sejalan dengan itu, Herlinda juga butuh waktu yang tidak sebentar untuk membuat cookies yang enak dan renyah berbahan sagu. Dia sampai harus membaca banyak jurnal internasional agar produknya, termasuk cookies dengan bahan gluten free tersebut bisa dinikmati seenak cookies yang dibuat dengan tepung terigu.
"Cookies Sasagu telah menjadi makanan ringan best seller di supermarket terbesar di Jayapura. Tepung sagu kami juga berhasil menjadi market leader karena selain mengusung identitas budaya, produk kami juga bebas gluten," ujar Herlinda.
Berbekal inovasi tersebut, Sasagu telah banyak meraih penghargaan di antaranya Australia Awards 2024, Best UMKM FnB Track dari Digital Creative Entrepreneurs, TOP 350 PFpreneur Perempuan UMKM untuk Nusantara oleh Pertamina, dan Finalis Indonesia Food Inovation oleh Kementerian Perindustrian.
2. Sasagu makin berkembang setelah ikut Pertamina UMK Academy 2025

Guna mengembangkan Sasagu lebih jauh, Herlinda pun ikut Pertamina UMK Academy 2025. Di Pertamina UMK Academy 2025, Herlinda mengaku mendapatkan banyak ilmu yang bisa membuat bisnisnya semakin tumbuh dan berkembang mulai dari manajemen produksi, pengemasan, branding, hingga pemasaran.
Sasagu pun kini semakin dikenal, baik di pasar offline maupun online. Sasagu juga sudah bisa mejeng di salah satu supermarket terbesar di Jayapura, Papua.
"Sebelum mendapatkan pembinaan dari Pertamina, bisnis Sasagu belum berkembang seperti saat ini. Berbekal pendampingan dan coaching one by one yang dilakukan semua tantangan kini bisa teratasi," kata Herlinda
Selain tentang profit (keuntungan), Herlinda juga mendapatkan ilmu tentang people dan plan. Oleh karena itu, ia mewajibkan dirinya menanam lima bibit sagu saat menebang satu pohon sagu. Tujuannya agar kelestarian alam bisa berlanjut. Dia juga berharap bisa semakin memberdayakan masyarakat Papua apabila bisnisnya terus bertumbuh.
3. Banyak UMK dapat manfaat dari Pertamina UMK Academy 2025

Area Manager Communication Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Ispiani Abbas mengaku bersyukur banyak UMK telah merasakan manfaat positif dari program Pertamina UMK Academy.
"Ini akan menjadi penyemangat bagi Pertamina untuk terus mendukung UMK naik kelas agar semakin membawa dampak positif bagi warga dan lingkungan sekitar," kata Ispiani.
Agar memudahkan para peserta dalam mengikuti pelatihan, Pertamina UMK Academy 2025 menghadirkan platform Learning Management System (LMS). Karena berbasis digital, para peserta bisa dengan mudah mengikuti seluruh pembelajaran. Semua materi, tugas, dan evaluasi dapat diakses dalam satu platform, kapan saja dan di mana saja.
Melalui platform ini, kata Ispiani, peserta Pertamina UMK Academy 2025 juga bisa menonton video pembelajaran dan mengunduh beragam materi sesuai dengan kelas yang dipilih, yaitu Kelas Go Modern, Go Digital, Go Online, dan Go Global. Mereka akan mendapatkan akses ke lebih dari 30 modul untuk memastikan UMK mendapatkan pengetahuan bisnis yang holistik.
Lewat LMS, sistem pembelajaran yang dilakukan melalui mekanisme gamifikasi juga dilakukan secara interaktif. Dengan begitu, peserta tak akan lagi jenuh dalam mengikuti berbagai pembelajaran lantaran prosesnya diubah menjadi sebuah tantangan yang menyenangkan sehingga mampu memotivasi UMK untuk terus berkembang.
Ispiani berharap setiap tahunnya jumlah UMK dari Papua dan Maluku yang bisa lolos Pertamina UMKM Academy bisa terus bertambah agar bisa semakin mendorong perekonomian Papua. Saat ini, ada 21 UMK yang berhasil lolos dan siap bersaing di tingkat nasional yang terdiri dari sektor F&B dan fesyen, jumlahnya naik dari tahun lalu yang hanya 5 UMK.
"Ke depan, kami ingin jumlah semakin bertambah agar manfaatnya bisa semakin dirasakan banyak UMK," kata dia.
Program pengembangan UMK yang dilakukan Pertamina ini sejalan dengan Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran, yaitu menciptakan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, dan mengembangkan industri kreatif. Lewat pengembangan ini diharapkan dapat mendorong dan mengembangkan UMK sehingga membawa dampak pada terciptanya lapangan pekerjaan.