Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Krakatau Steel Buka Suara soal Sahamnya yang Digembok BEI

Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Kota Surakarta. (IDN Times/Larasati Rey)
Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Kota Surakarta. (IDN Times/Larasati Rey)
Intinya sih...
  • Pergerakan saham KRAS tak berkaitan dengan informasi material yang belum disampaikan ke publik.
  • Krakatau Steel fokus kuatkan fundamental bisnis, dengan pendapatan perusahaan tembus 234,8 juta dolar AS.
  • Saham Krakatau Steel melambung nyaris 200 persen dalam 1 tahun terakhir.

Jakarta, IDN Times - Perdagangan saham PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) masih dibekukan (suspensi) oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak Senin, (7/7/2025) lalu. Penghentian sementara perdagangan saham Krakatau Steel disebabkan pergerakan harga yang dikategorikan tidak wajar. Berdasarkan data IDX Mobile yang dikutip Sabtu, (12/7/2025), saham KRAS bertengger di harga Rp314 per lembar saham.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Krakatau Steel, Daniel Fitzgerald memastikan pergerakan harga saham perusahaan murni dinamika pasar.

"Pergerakan saham persenrawan yang terjadi selama periode tersebut sepenuhnya merupakan dinamika pasar," kata Daniel dalam Public Expose insidentil yang digelar virtual.

1. Tak ada kaitan dengan informasi yang belum disampaikan ke publik

Logo PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS). (dok. YouTube Krakatau Steel)
Logo PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS). (dok. YouTube Krakatau Steel)

Daniel memastikan pergerakan saham KRAS yang melambung tak berkaitan dengan informasi yang belum disampaikan ke publik.

"Dan tidak berkaitan dengan informasi material yang belum dilengkapkan kepada publik," ucap Daniel.

2. Krakatau Steel fokus kuatkan fundamental bisnis

Produksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS). (dok. KRAS)
Produksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS). (dok. KRAS)

Hingga kuartal I-2025, perusahaan telah melakukan pengiriman sebesar 226 ribu ton. Pendapatan perusahaan tembus 234,8 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp3,8  triliun (kurs Rp16.206 per dolar AS) selama kuartal I-2025.

Meski begitu, perusahaan masih mencatatkan rugi bersih sebesar 45,4 juta dolar AS atau sekitar Rp735 miliar yang disebabkan oleh masa ramp-up pabrik, upaya penetrasi kembali ke pasar, dan beban keuangan yang tinggi.

Oleh sebab itu, manajemen menyatakan ada tiga fokus yang tengah dilakukan perusahaan, yakni penyehatan keuangan, efisiensi, dan memperkuat hubungan dengan mitra.

Direktur Komersial, Pengembangan Bisnis dan Portofolio Krakatau Steel, Hernowo mengatakan dengan adanya perhatian publik soal pergerakan saham KRAS, pihaknya berupaya menjaga kepercayaan investor dengan memperkuat fundamental bisnis.

"Kami terus mendorong pertumbuhan bisnis-bisnis kami serta melakukan efisiensi di dalamnya agar ke depan kita tetap bisa bersaing di tengah persaingan yang cukup ketat," ujar Hernowo.

3. Saham Krakatau Steel melambung nyaris 200 persen dalam 1 tahun terakhir

Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)
Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

Saham KRAS sendiri telah naik hingga 71,58 persen dalam 1 bulan terakhir. Bahkan, jika dilihat 3 bulan terakhir, saham produsen baja itu sudah melambung lebih dari 168 persen.

Sementara itu, jika ditarik 1 tahun terakhir, harga saham KRAS nyaris naik 200 persen, tepatnya di 199,05 persen. Dalam 1 bulan, saham KRAS bergerak di rentang Rp136 sampai Rp320 per lembar saham.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us