Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prabowo Targetkan 2 Tahun Lagi RI Swasembada Pangan

IMG_6385.jpeg
Presiden Prabowo Subianto meminta komisaris BUMN mundur jika tak setuju tantiem dihapus. (dok. YouTube TVR Parlemen)
Intinya sih...
  • Prabowo Subianto menargetkan Indonesia swasembada pangan dalam 2-3 tahun ke depan.
  • Fokus pemerintah adalah deregulasi kebijakan pangan dan peningkatan produktivitas.
  • RAPBN 2026 mengalokasikan Rp164,4 triliun untuk anggaran ketahanan pangan, termasuk distribusi, produksi, dan konsumsi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto menargetkan dalam 2-3 tahun ke depan Indonesia bisa mencapai swasembada pangan. Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas dalam konferensi pers RAPBN 2026 beserta Nota Keuangan.

"Pangan itu ada dua, seperti yang tadi disampaikan Bapak Presiden agar kita swasembada selambat-lambatnya 2-3 tahun yang akan datang," kata Zulhas di kantor DJP, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Dia mengatakan ada dua fokus pemerintah dalam mencapai cita-cita tersebut, yakni dengan deregulasi pada kebijakan pangan yang berbelit.

"Optimalisasi itu ada dengan kebijakan seperti disampaikan Bapak Presiden tadi, misalnya lahirlah Inpres untuk memangkas jalur yang panjang, aturan yg panjang mengenai pupuk," ucap Zulhas.

Prabowo sendiri sebelumnya memamerkan ada 145 regulasi mengenai penyaluran pupuk yang telah dipangkas. Fokus kedua untuk mencapai swasembada pangan dengan meningkatkan produktivitas, yakni dengan membuka lahan baru, cetak sawah baru, dan sebagainya.

"Lahan baru, kemudian cetak sawah baru, modernisasi alsintan, pengembangan bibit, dan sebagainya. Itu tentu memerlukan waktu yang agak panjang," ujar Zulhas.

Dalam RAPBN 2026, Prabowo mengalokasikan Rp164,4 triliun untuk anggaran ketahanan pangan. Anggaran tersebut dibagi menjadi tiga pos besar, yakni distribusi dan cadangan pangan sebesar Rp29,9 triliun, produksi sebesar Rp114,1 triliun, serta konsumsi sebesar Rp6,4 triliun.

Anggaran distribusi dan cadangan pangan dibagi menjadi tiga alokasi, yakni untuk pembangunan jalan usaha tani sepanjang 103 kilometer (km), sarpras di pelabuhan perikanan, dan cadangan pangan melalui Bulog untuk 3 juta ton beras dan gabah senilai Rp22,7 triliun.

Pos produksi dibagi lagi menjadi beberapa alokaso, yakni Rp46,9 triliun untuk subsidi 9,62 juta ton pupuk, Rp19,7 triliun untuk cetak sawah dan optimalisasi lahan seluas 550 hektare (ha), Rp12 triliun untuk 15 unit bendungan dan irigasi lahan seluas 104 ribu ha, serta Rp6,6 triliun untuk program 250 Kampung Nelayan Merah Putih dan pergaraman nasional.

Kemudian, Rp12,2 triliun untuk Dana Alokasi Khusus (DAK) dan dana desa ketahanan pangan, pengembangan 2,1 juta ha kawasan padi, 37 ribu bantuan alsintan pra panen tanaman pangan, serta 63,4 juta ekor bantuan benih-indukan dan 70 unit alat penangkapan ikan.

Adapun anggaran untuk konsumsi sebesar Rp6,4 triliun, dengan rincian bantuan kerawanan pangan untuk 64,8 ribu orang, gerakan pangan murah, serta Rp5,8 triliun untuk program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us