Produksi Mobil Inggris Anjlok ke Titik Terendah Sejak 1949

- Tarif mobil Trump tekan ekspor Inggris ke AS dan Uni Eropa
- Transisi ke mobil listrik ikut tekan produksi mobil Inggris
Jakarta, IDN Times – Produksi mobil Inggris anjlok ke level terendah untuk bulan Mei sejak 1949. Menurut data Society of Motor Manufacturers and Traders (SMMT) yang dirilis pada Jumat (27/6/2025), total output hanya mencapai 49.810 unit atau turun 32,8 persen dibandingkan tahun lalu.
Tidak termasuk 2020 saat lockdown Covid, ini adalah rekor terburuk untuk bulan tersebut.
Dilansir dari BBC, Sabtu (28/6), Kepala Eksekutif SMMT, Mike Hawes, mengatakan bahwa tahun 2025 menjadi periode yang sangat berat bagi industri otomotif, meski masih ada optimisme untuk masa depan.
1. Tarif mobil Trump bikin ekspor Inggris terpuruk

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menerapkan tarif 25 persen untuk semua impor mobil dan suku cadang ke AS pada April lalu. Kebijakan ini langsung menekan permintaan hingga memaksa banyak produsen menghentikan pengiriman. Imbasnya, ekspor mobil Inggris ke AS dan Uni Eropa masing-masing anjlok 55,4 persen dan 22,5 persen dibandingkan tahun lalu.
Porsi ekspor Inggris ke AS pun menyusut drastis dari hampir seperlima menjadi hanya sedikit di atas sepersepuluh pada Mei. Trump kemudian meneken perintah eksekutif pada awal Mei untuk memangkas tarif mobil Inggris menjadi 10 persen untuk 100 ribu unit pertama per tahun.
Angka tersebut setara dengan total ekspor mobil Inggris ke AS tahun lalu. Sisanya, mobil yang diekspor di atas kuota tersebut akan dikenakan tarif 27,5 persen.
Kebijakan ini direncanakan berlaku sebelum akhir Juni, sehingga tarif 25 persen saat ini diperkirakan hanya akan berdampak dalam jangka pendek.
2. Transisi ke mobil listrik ikut tekan produksi

Penurunan produksi mobil Inggris juga dipicu oleh transisi besar ke kendaraan listrik. Sejumlah pabrik tengah dalam proses konversi untuk fokus ke segmen ramah lingkungan tersebut. Jaguar Land Rover (JLR) misalnya, sedang mengalihkan Jaguar menjadi merek sepenuhnya listrik.
Selain itu, Nissan tengah bersiap meluncurkan model Leaf generasi terbaru. Proses transisi ini membuat lini produksi konvensional terganggu dalam jangka pendek.
3. Starmer klaim potongan tarif bantu industri Inggris

Dilansir dari CNBC Internasional, Sabtu (28/6), Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menilai pengurangan tarif mobil akan sangat menguntungkan produsen nasional karena dapat menghemat ratusan juta pound per tahun untuk Jaguar Land Rover saja.
Industri otomotif dikenal sebagai motor utama perdagangan Inggris, dengan ekspor mobil tahun lalu mencapai 9 miliar pound sterling atau setara Rp199 triliun ke AS. Nilai itu menyumbang lebih dari 27 persen dari total ekspor mobil Inggris.
Namun, hingga tahun ini total produksi kendaraan Inggris justru turun 12,9 persen menjadi 348.226 unit, level terendah sejak 1953. SMMT menuturkan pemerintah telah mengumumkan strategi baru untuk menopang sektor ini, termasuk subsidi energi murah bagi pabrik dan dana penelitian sebesar 2,5 miliar poundsterling.