Saat Surat Kunker Istri ke LN Viral, Menteri UMKM Minta Setop Fitnah

- Maman memberikan klarifikasi perjalanan istri ke Eropa, menegaskan tidak menggunakan anggaran negara atau fasilitas KBRI.
- Maman tidak ingin memilih jalur hukum terkait surat permintaan pendampingan yang viral, dan enggan melaporkan pembuat surat edaran tersebut.
- Maman enggan menjelaskan apakah surat yang beredar di media sosial palsu atau tidak, namun berharap klarifikasi tersebut dapat menghentikan fitnah terhadap sang istri.
Jakarta, IDN Times - Sudah dua hari, kabar mengenai istri Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, yakni Agustina Hastarini (Tina Astari) viral di media sosial karena disebut akan berkunjung ke Eropa dan minta pendampingan KBRI. Hingga hari ini, Jumat (4/7/2025), polemik itu makin disoroti masyarakat karena isu perjalanan itu menggunakan fasilitas negara.
Instagram resmi Tina, yakni @tina.astari juga ramai 'digeruduk' warganet. Pengguna Instagram dan X melontarkan kritikan kepada Tina atas isu tersebut.
Setelah ramai, Maman bergegas meluruskan informasi dengan menyambangi kantor Komisi Pemberantas Korupsi (KPK). Adapun informasi mengenai kunjungan Maman ke KPK sudah beredar di awak media sejak siang tadi.
Sehingga, kedatangannya sangat dinanti para awak media di kantor KPK. Maman tiba di Gedung Merah Putih KPK pukul 15.02 WIB. Dia datang dengan menumpangi Toyota Alphard Putih, dan mengenakan kemeja batik bernuansa mustard.
1. Beri klarifikasi tanpa didampingi pejabat KPK

Dalam pertemuan dengan KPK, Maman diterima oleh Deputi Bidang Informasi dan Jasa KPK, Eko Marjono serta Kepala Biro Humas, Yuyuk Andriati Iskak. Pertemuan itu berlangsung lebih dari 40 menit.
Usai bertemu dengan pejabat KPK, Maman keluar dari gedung dan memberikan klarifikasi kepada awak media. Namun, saat memberikan pernyataan ke media, Maman tak didampingi pejabat KPK yang ditemuinya, baik Eko maupun Yuyuk.
Saat memberi klarifikasi, Maman menegaskan perjalanan istrinya ke Eropa untuk mendampingi anaknya berkompetisi, dan tidak menggunakan anggaran Kementerian UMKM, maupun fasilitas KBRI di Eropa.
"Saya sampaikan 1 rupiah pun tidak ada uang dari uang negara, 1 rupiah pun tidak ada uang dari pihak lainnya. Saya tunjukkan dan saya sampaikan dokumen-dokumen pembayaran tiket langsung dari rekening pribadi istri saya," ucap Maman.
Maman terus menekankan kunjungannya KPK adalah inisiatifnya, demi menjaga amanah sebagai seorang menteri, dan juga seorang suami.
"Jadi tadi saya konfirmasi kepada KPK juga sedikitpun tidak ada pengaduan, dan ini saya memulai terlebih dahulu sebagai bagian dari tradisi positif yang saya pikir harus kita bangun di negara ini," kata Maman di kantor KPK.
2. Tak mau pilih jalur hukum

Adapun kabar Tina minta didampingi untuk ke Eropa menguak usai viralnya surat dengan kop Kementerian UMKM Republik Indonesia perihal kunjungan Agustina, yang ditujukan ke sejumlah kantor Kedutaan Besar RI (KBRI) di Eropa.
Dalam surat edaran yang viral tertulis permintaan agar istri sang menteri dan rombongan diberikan pendampingan selama kunjungan ke beberapa kota di Eropa, yakni Istanbul (Turki), Pomorie (Bulgaria), Sofia (Bulgaria), Amsterdam (Belanda), Brussels (Belgia), Paris (Prancis), Lucerne (Swiss), dan Milan (Italia) untuk misi budaya.
Dalam dokumen tersebut, terlihat surat permintaan fasilitasi sudah ditembuskan ke Menteri UMKM Maman Abdurrahman, Direktur Eropa I Kemlu RI R. Widya Sadnovic, dan Direktur Eropa II Kemlu RI Winardi Hanafi Lucky. Surat juga ditandatangani Sekretaris Kementerian UMKM, Arif Rahman Hakim.
Maman mengatakan, dia tak pernah mengeluarkan surat perintah atau memberikan disposisi terkait permintaan pendampingan itu.
"Terkait beredarnya dokumen sampai hari ini saya pun tak mengerti itu dokumen dari mana? Jadi, saya tidak pernah ada perintah dari saya. Tidak ada pernah disposisi dari saya. Tidak ada pernah apapun arahan dari saya," tutur Maman.
Meski begitu, Maman enggan melaporkan pembuat surat edaran itu. Dia mengatakan, nantinya proses pemeriksaan dilakukan secara internal.
"Saya pikir itu biarkan menjadi domain internal kita, ada apa, bagaimana, segala macam. Tapi sepengetahuan kami, kita sudah cek, saya juga lihat, jadi kalau misalnya kita mau cari tahu, ya cari tahu lah siapa yang nyebarin itu, tinggal ditanya saja," tutur Maman.
3. Tak menjelaskan surat yang beredar di X palsu atau tidak
Terkait surat edaran dengan kop Kementerian UMKM, awak media berkali-kali bertanya apakah surat yang beredar di media sosial palsu atau tidak. Maman memilih enggan menjawab, dan bergegas masuk ke dalam mobil.
Namun, dia berharap klarifikasi itu menjawab semua kabar yang menurutnya memfitnah sang istri.
"Jadi, tolong jangan dibesarkan dan jangan fitnah-fitnah kami lagi," ujar Maman dengan muka datar dan intonasi suara jadi rendah.