Siapa Pemilik CapCut? Aplikasi Edit Video Terkenal di Medsos

Pengguna media sosial di Indonesia mungkin sudah tidak asing dengan aplikasi CapCut. Secara umum, CapCut adalah aplikasi edit video yang menawarkan fitur lengkap dan pengoperasiannya yang relatif mudah untuk pemula.
Popularitas CapCut makin meningkat seiring dengan populernya aplikasi-aplikasi berbagi video pendek dengan format vertikal seperti TikTok dan Instagram. Bahkan, CapCut juga menyediakan berbagai jenis template video, sehingga pengguna tinggal mengunggah potongan-potongan video.
Di balik kepopulerannya, tahukah kamu siapa pemilik CapCut? Berikut informasi profil, awal mula perkembangan, hingga beberapa kontroversi CapCut yang menarik disimak.
1. Profil pemilik CapCut

Siapa pemilik CapCut? CapCut dimiliki oleh ByteDance, perusahaan teknologi asal China yang juga mengembangkan TikTok. ByteDance sendiri didirikan oleh Zhang Yiming pada 2012 lalu dan kini berkantor pusat di Beijing, China.
CapCut pertama kali dirilis di China pada 2019 dengan nama JianYing. Lalu, versi internasionalnya juga dirilis, tetapi dikenal dengan nama ViaMaker.
Pada 2020, namanya diubah menjadi CapCut dan saat ini tersedia secara internasional, tidak hanya di China. Bahkan, CapCut juga mengembangkan versi web dan desktop untuk perangkat Mac dan Windows.
Pada 2022, CapCut mencatatkan 200 juta pengguna aktif. Angka itu seiring dengan pengguna TikTok yang meningkat pesat.
Bahkan, melansir The Wall Street Journal, CapCut menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh kedua di Amerika Serikat pada Maret 2023. Lalu, pada Januari 2025, CapCut telah mencapai 1 miliar unduhan di Google Play Store.
2. Fungsi dan fitur CapCut

Secara umum, CapCut menyediakan fungsi edit atau penyuntingan video dasar meliputi penambahan, pemotongan, dan pemisahan klip video. Lalu, CapCut juga memungkinkan pengguna mengedit video secara multi-layer.
CapCut juga memiliki koleksi template video yang sudah dibuat sebelumnya, sehingga pengguna tinggal memasukkan potongan-potongan video dan akan diolah oleh aplikasi.
Selain itu, CapCut tersedia dalam versi gratis dan versi Pro. Versi CapCut Pro memiliki penyimpanan cloud dan berbagai fitur canggih yang tidak dimiliki versi gratis, termasuk fitur editing AI.
3. Kontroversi CapCut

Terlepas dari popularitasnya, CapCut memiliki beberapa kontroversi selama perkembangannya. Contohnya, pada Juli 2023, sejumlah pengguna di dunia mengklaim CapCut telah mengambil keuntungan secara ilegal dari data pribadi mereka.
Saat itu, muncul gugatan class action di Pengadilan Distrik Illinois Utara, AS pada Juli 2023 yang menuduh CapCut secara ilegal mengambil keuntungan dari data pengguna, termasuk informasi biometrik dan geolokasi tanpa persetujuan.
CapCut juga pernah dilarang penggunaannya karena beberapa hal. Pada Mei 2020, pemerintah India melarang sekitar 56 aplikasi, termasuk CapCut dan TikTok milik ByteDance. Kebijakan ini merupakan respons pemerintah India terhadap aplikasi yang dianggap berisiko dan berpotensi disalahgunakan.
Pada awal 2025, CapCut dan TikTok juga sempat dilarang di Amerika Serikat karena penerapan undang-undang yang mengatur tentang keamanan nasional. Namun, selang beberapa hari, aplikasi ini kembali bisa diakses warga AS.
Nah, itulah penjelasan siapa pemilik CapCut serta perkembangan hingga kontroversinya. Semoga bermanfaat!