Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Upah Minimum Nigeria Gagal Mengangkat Warga dari Kemiskinan

suasana Lagos, Nigeria. (unsplash.com/thewallpaperguy_)
suasana Lagos, Nigeria. (unsplash.com/thewallpaperguy_)
Intinya sih...
  • Sekitar 80 persen warga Nigeria bekerja di sektor informal, mayoritas pengusaha UMKM.
  • Guru di Nigeria mendapatkan gaji di bawah upah minimum, terpaksa melakukan pekerjaan sampingan.
  • IMF apresiasi pengentasan kemiskinan di Nigeria, namun lebih dari setengah warga berada di bawah garis kemiskinan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) melaporkan bahwa upah minimum di Nigeria telah gagal dalam mengangkat warga dari kemiskinan. Hal itu diakibatkan oleh devaluasi mata uang naira dibanding dolar AS. 

Sebagai informasi, upah minimum pekerja di Nigeria sebesar 70 ribu naira (Rp742 ribu) dalam sebulan pada 2024. Namun, masih banyak tenaga kerja di Nigeria yang mendapatkan upah di bawah upah minimum.  

1. Sekitar 80 persen warga Nigeria bekerja di sektor informal

suasana di Lagos, Nigeria. (unsplash.com/sheystics)
suasana di Lagos, Nigeria. (unsplash.com/sheystics)

Dalam laporan milik pemerintah AS, sebanyak 70-80 persen dari populasi pekerja di Nigeria bekerja di sektor informal. Selain itu, mayoritas dari pengusaha di Nigeria termasuk usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM). 

“Mayoritas dari pengusaha di Nigeria hanya memiliki pekerja kurang dari 25 orang dan hampir semuanya tidak menerapkan upah minimum. Beberapa negara bagian juga tidak menerapkan upah minimum karena keterbatasan finansial perusahaan,” ungkapnya, dikutip dari Business Day

Sementara, di dalam aturan pekerja di Nigeria diharuskan maksimal jam kerja selama 40 jam selama sepekan, kecuali untuk pembantu rumah tangga dan pekerja di sektor pertanian. Selain itu, mengharuskan adanya cuti kerja selama 2 hingga 4 pekan. 

2. Guru di Nigeria mendapatkan gaji di bawah upah minimum

Dilansir dari The Guardian, guru di Nigeria mendapatkan upah lebih kecil di bawah upah minimum. Salah seorang guru bernama Blessing Uchechi yang mengajar di Abuja mengaku hanya menerima upah sebesar 30 ribu naira (Rp318 ribu) per bulan.

Uchechi menyebut bahwa guru bukanlah profesi yang diinginkannya karena kecilnya upah yang didapat. Ia terpaksa melakukan pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan menjadi digital marketer.  

Sementara, terdapat guru yang bekerja di sekolah swasta yang hanya menerima 15 ribu naira (Rp158 ribu) dalam sebulan. Sedangkan guru yang memiliki pengalaman 5 tahun di Nigeria hanya menerima 120 ribu naira (Rp1,2 juta).

3. IMF apresiasi pengentasan kemiskinan di Nigeria

Bendera Nigeria. (unsplash.com/emmages)
Bendera Nigeria. (unsplash.com/emmages)

Pada April, IMF mengapresiasi kebijakan pengentasan kemiskinan dari pemerintahan Presiden Nigeria, Bola Ahmed Tinubu yang sudah menjabat sejak Mei 2023. 

“Pemerintah Nigeria telah mengambil langkah penting untuk menstabilkan ekonomi, meningkatkan resiliensi, dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Namun, peningkatan ini masih belum memberikan keuntungan bagi seluruh rakyat Nigeria karena kemiskinan dan instabilitas masih tinggi,” ungkap Kepala Misi IMF di Nigeria, Axel Schimmelpfennig, dikutip dari Deutsche Welle.

Pada Oktober, Bank Dunia melaporkan bahwa lebih dari setengah warga Nigeria atau 129 juta orang berada di bawah garis kemiskinan. Sementara itu, tingkat kemiskinan di Nigeria meningkat dalam 6 tahun terakhir. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us