Penembakan di Masjid Nigeria saat Salat Subuh Tewaskan 27 Orang

- Pasukan keamanan dikerahkan ke Unguwan Mantau untuk mencegah serangan lebih lanjut.
- Puluhan kelompok bersenjata memanfaatkan minimnya kehadiran pasukan keamanan di wilayah kaya mineral Nigeria.
- Para bandit bersenjata kerap menyerang desa-desa dan menculik penduduk di pedesaan barat laut dan tengah Nigeria.
Jakarta, IDN Times - Kelompok bersenjata menyerang sebuah masjid di Nigeria utara pada Selasa (19/8/2025). Serangan itu menewaskan sedikitnya 27 orang tewas dan melukai beberapa lainnya.
Serangan itu terjadi di kota Unguwan Mantau, negara bagian Katsina. Warga mengatakan bahwa para pelaku melepaskan tembakan sekitar pukul 04:00 pagi, saat masyarakat sedang melaksanakan salat subuh. Sejauh ini, belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
1. Pasukan keamanan telah dikerahkan ke Unguwan Mantau
Dilansir dari Al Jazeera, komisaris negara bagian, Nasir Mu’azu, mengatakan bahwa tentara dan polisi telah dikerahkan ke Unguwan Mantau untuk mencegah serangan lebih lanjut. Ia mengungkapkan bahwa kelompok bersenjata sering bersembunyi di ladang selama musim hujan untuk melancarkan serangan terhadap masyarakat.
Menurutnya, serangan terhadap masjid tersebut kemungkinan merupakan pembalasan atas penggerebekan yang dilakukan warga Unguwan Mantau pada akhir pekan. Pada saat itu, warga menyergap dan membunuh beberapa pria bersenjata di wilayah tersebut.
2. Masyarakat dilanda kepanikan
Dilansir dari DW, puluhan kelompok bersenjata memanfaatkan minimnya kehadiran pasukan keamanan di wilayah kaya mineral Nigeria dengan melancarkan serangan terhadap desa-desa dan jalan utama.
Pihak berwenang setempat, termasuk di Katsina, terkadang menempuh jalur kesepakatan damai dengan kelompok bersenjata ketika pasukan keamanan tidak mampu mengalahkan mereka.
Namun, pejabat di Malumfashi, wilayah pemerintahan daerah tempat terjadinya pembantaian di masjid pada Selasa, belum pernah membuat kesepakatan gencatan senjata apa pun. Saksi melaporkan bahwa kepanikan dengan cepat menyebar di kalangan komunitas petani setelah serangan tersebut.
3. Serangan bandit kerap terjadi di pedesaan barat laut dan tengah Nigeria
Selama bertahun-tahun, para bandit bersenjata menargetkan daerah pedesaan di barat laut dan tengah Nigeria. Mereka menyerang desa-desa dan menculik penduduk untuk mendapatkan uang tebusan, serta menjarah dan membakar rumah-rumah warga.
Kekerasan ini awalnya dipicu oleh sengketa lahan dan air antara petani dan penggembala, tetapi kemudian berkembang menjadi aksi kejahatan terorganisir seiring dengan banyaknya penggembala yang mengangkat senjata.
Pencurian ternak, penculikan, dan pemerasan terhadap para petani kini telah menjadi sumber pendapatan tetap bagi kelompok bersenjata. Situasi kian memburuk akibat minimnya kehadiran institusi negara di wilayah tersebut.