Nigeria Akan Bangun Kereta Cepat Pertama dengan Bantuan China

- Konstruksi kereta cepat Nigeria dibagi dalam 3 fase pembangunan dengan total panjang 4 ribu km.
- Pembangunan kereta cepat diharapkan mampu berdampak positif pada ekonomi Nigeria, menciptakan lapangan pekerjaan, dan meningkatkan harga properti di sekitar koridor.
- Nigeria akan membangun jalan tol Lagos-Abuja dengan biaya hingga 5 miliar dolar AS untuk mengurangi jarak tempuh antara pusat ekonomi dan pusat pemerintahan di Nigeria.
Jakarta, IDN Times - Nigeria mengungkapkan rencana pembangunan kereta cepat pertama di negaranya pada Kamis (21/8/2025). Biaya pembangunan diperkirakan akan mencapai 60 miliar dolar AS (Rp979 triliun) yang disediakan oleh China.
Kereta cepat ini akan menghubungkan kota terbesar di Nigeria, Lagos dengan ibu kota pemerintahan Nigeria, Abuja. Kemudian, proyek kereta ini akan dilanjutkan hingga koridor timur, Port Harcourt dengan total panjang 4 ribu km.
1. Konstruksi akan dilakukan dalam 3 fase pembangunan

Proyek kereta cepat ini akan dibagi dalam 3 fase pembangunan, meliputi bagian barat sepanjang 700 km dari Lagos ke Ibadan dan Ilorin yang diperkirakan akan memakan waktu 3 tahun. Koridor tengah dari Ilorin, Abuja, dan Makurdi sepanjang 1.500 km. Koridor timur sepanjang 800 km yang menghubungkan ke Port Harcourt.
De-Sadel Nigeria (DSN) akan bekerja sama dengan Liancai Petroleum Investment Holdings dari China untuk membiayai proyek ini. Proyek fase 1 kereta cepat ini akan dibiayai oleh Asia Infrastructure Investment Bank, dilansir Railway Supply.
Kereta cepat ini akan menggunakan tenaga listrik dan didesain untuk kecepatan 200-250 km per jam. Kereta ini nantinya akan membawa 8-16 gerbong yang diproduksi oleh perusahaan China.
2. Diharapkan mampu berdampak positif pada ekonomi Nigeria
Ekonom asal Nigeria, Allwell Izu mengatakan bahwa pembangunan kereta cepat ini mengurangi kepadatan lalu lintas dan meningkatkan penciptaan lapangan pekerjaan di Nigeria.
“Jangan lupa bahwa proyek ini memiliki kapasitas untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan kesempatan di sejumlah negara bagian. Ini menimbulkan perubahan populasi penduduk di mana orang akan tinggal di luar Lagos dan pergi ke Lagos untuk bekerja atau bisnis,” terangnya, dikutip dari Business Day.
Keberadaan kereta cepat ini diharapkan mampu meningkatkan harga properti di sekitar koridor. Selain itu meningkatkan Produk Domestik Bruto di kota-kota penting Nigeria.
3. Nigeria akan bangun jalan tol Lagos-Abuja
Kepala AEC Unity Network Limited, Dr. Kenny Martins mengatakan bahwa jalan tol Abuja-Lagos akan dibangun pada akhir tahun ini. Pembangunan akan dimulai ketika Dewan Federal Nigeria menyetujuinya.
“Proyek pembangunan Abuja-Lagos Superhighway ini akan memakan biaya hingga 4 miliar dolar AS (Rp65,3 triliun) dan bisa naik menjadi 5 miliar dolar AS (Rp81,65 triliun) berdasarkan kondisi di lapangan,” ujarnya, dikutip dari Punch News.
Jalan tol sepanjang 470 km itu diperkirakan akan selesai dibangun dalam waktu 4 tahun. Selain itu akan dilengkapi dengan infrastruktur keamanan dan keselamatan, serta berfungsi untuk mengurangi jarak tempuh antara pusat ekonomi dan pusat pemerintahan di Nigeria.