Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Nvidia Kalahkan Apple dalam Valuasi per Karyawan, Saatnya Beli?

Logo NVIDIA (nvidia.com)
Logo NVIDIA (nvidia.com)
Intinya sih...
  • Nvidia melampaui Apple dalam valuasi per karyawan.
  • Nilai pasar per karyawan Nvidia mencapai lebih dari 117 juta dolar AS, sementara Apple hanya 18 juta dolar AS per orang.
  • Nvidia tergolong efisien karena bisnis berbasis aset ringan, dominasi pasar AI, dan skalabilitas.

Valuasi perusahaan sering kali diukur dari kapitalisasi pasar. Namun, ada satu metrik lain yang tak kalah menarik: nilai pasar per karyawan. Dalam kategori ini, Nvidia berhasil mengungguli Apple dengan selisih yang mengejutkan.

Dilansir GOBankingRates, kapitalisasi pasar Nvidia saat ini mencapai sekitar 4,2 triliun dolar AS dengan jumlah karyawan hanya 36 ribu orang. Jika dibagi rata, nilai pasar per karyawan mencapai lebih dari 117 juta dolar AS (sekitar Rp1.900 triliun). Sebagai perbandingan, Apple yang memiliki kapitalisasi pasar sekitar 3,3 triliun dolar AS dengan 180 ribu karyawan hanya mencatatkan sekitar 18 juta dolar AS per orang. Microsoft bahkan lebih rendah, sekitar 15 juta dolar AS per karyawan.

Mengapa metrik ini penting bagi investor?

Ilustrasi pasar saham (freepik.com)
Ilustrasi pasar saham (freepik.com)

Metrik kapitalisasi pasar per karyawan menunjukkan seberapa efisien sebuah perusahaan dalam menciptakan nilai dengan sumber daya manusia yang dimiliki. Dalam hal ini, Nvidia tergolong sangat efisien. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor:

  • Bisnis Berbasis Aset Ringan: Nvidia tidak memproduksi chip sendiri, tetapi mendesainnya dan menyerahkan proses produksi ke mitra seperti TSMC. Model bisnis ini memungkinkan mereka mencetak pendapatan besar tanpa menambah jumlah karyawan secara signifikan.

  • Dominasi Pasar AI: Perusahaan ini menjadi pemain dominan di sektor chip kecerdasan buatan. Produk Nvidia digunakan dalam berbagai teknologi penting, mulai dari ChatGPT hingga mobil otonom. Dominasi ini memungkinkan perusahaan menetapkan harga tinggi dan mempertahankan margin besar.

  • Skalabilitas dan Efek Jaringan: Setelah satu desain chip dirilis, Nvidia dapat menjualnya ke seluruh dunia tanpa perlu banyak modifikasi atau penambahan sumber daya manusia. Skala bisnis mereka jauh melebihi jumlah tenaga kerja.

Risiko dan peluang saham Nvidia di tengah lonjakan nilai

Ilustrasi pasar saham (freepik.com)
Ilustrasi pasar saham (freepik.com)

Meskipun kinerja finansial Nvidia solid — pendapatan naik 69% secara tahunan menjadi 44,1 miliar dolar AS dan laba bersih mencapai 18,8 miliar dolar AS— tetap ada risiko. Beberapa di antaranya:

  • Ketergantungan Pasar AI: Jika tren AI melemah atau muncul pesaing yang lebih kuat, valuasi tinggi ini bisa dengan cepat berubah menjadi beban. Perusahaan besar seperti Apple dan Google sudah mulai mengembangkan chip mereka sendiri, yang bisa mengurangi ketergantungan pada Nvidia.

  • Tekanan Regulasi: Dominasi pasar Nvidia berpotensi mengundang pengawasan antitrust. Jika regulasi diperketat, margin keuntungan dan ekspansi pasar bisa terhambat.

Apakah saham Nvidia layak dibeli?

Ilustrasi pasar saham (freepik.com)
Ilustrasi pasar saham (freepik.com)

Bagi investor pertumbuhan, Nvidia masih terlihat menjanjikan. Perusahaan ini mampu menghasilkan nilai luar biasa tanpa ekspansi tenaga kerja yang besar — sebuah model bisnis yang sangat efisien. Namun, bagi investor nilai, angka 117 juta dolar AS per karyawan bisa jadi terlalu tinggi dan menyimpan risiko tersembunyi.

Solusi terbaik? Diversifikasi. Saham Nvidia bisa menjadi bagian penting dalam portofolio teknologi, tetapi sebaiknya tidak menjadi satu-satunya andalan. Sejarah menunjukkan bahwa perusahaan dengan valuasi ekstrem bisa mencetak kekayaan besar—atau ambruk jika situasi berubah drastis.

Persaingan antara Nvidia dan Apple menunjukkan betapa dinamisnya dunia investasi teknologi. Meski Nvidia berhasil mengungguli Apple dalam satu metrik penting, keputusan untuk membeli saham tetap harus didasarkan pada analisis menyeluruh dan tujuan keuangan masing-masing investor.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us