Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Ciri Kue yang Sudah Basi dan Tidak Layak Dikonsumsi

ilustrasi kue (unsplash.com/Brooke Lark)
Intinya sih...
  • Kue yang sudah basi berbau asam atau menyengat, menandakan adanya aktivitas mikroorganisme seperti jamur atau bakteri.
  • Perubahan tekstur kue menjadi lembab atau berlendir menunjukkan proses pembusukan telah terjadi, kehilangan kekenyalan dan cita rasa.
  • Munculnya bercak jamur di permukaan kue menandakan kue sudah terlalu lama disimpan, mengonsumsinya dapat membahayakan karena adanya racun mikotoksin.

Kue merupakan salah satu makanan yang memiliki masa simpan relatif terbatas, khususnya apabila kue tersebut dibuat tanpa adanya bahan pengawet. Meski mungkin tampilannya terlihat menggugah selera, namun nyatanya tidak semua kue yang terlihat baik tetap aman untuk dikonsumsi, sebab ada pula tanda-tanda yang juga perlu kamu perhatikan.

Mengonsumsi kue yang sudah basi justru akan rentan menyebabkan gangguan pencernaan hingga keracunan makanan. Oleh sebab itu, penting bagimu agar bisa mengenali beberapa tanda berikut ini yang menunjukkan bahwa kue sudah tidak layak lagi untuk dikonsumsi, sehingga bisa dihindari dan tidak sampai membahayakan kesehatan.

1. Aroma asam atau bau menyengat

ilustrasi kue (unsplash.com/Viktor Forgacs)

Kue yang masih segar pada umumnya memiliki aroma manis dan juga khas dari bahan dasarnya, seperti vanilla, coklat, atau keju. Namun, jika londisinya sudah mulai basi, maka kue akan rentan mengeluarkan bau asam atau menyengat yang tidak sedap apabila didekatkan ke hidung.

Aroma tersebut pada umumnya berasal dari aktivitas mikroorganisme, seperti jamur atau bakteri yang memang mulai memecah kandungan di dalam kue tersebut. Bau yang tidak lazim tentu menjadi peringatan pertama bahwa kue memang tidak aman untuk dikonsumsi, sehingga semestinya dapat dihindari.

2. Tekstur berubah drastis dan menjadi lembab atau berlendir

ilustrasi kue (unsplash.com/Clarissa Watson)

Perubahan tekstur merupakan indikator penting yang bisa langsung dikenali ketika menyentuh kue. Jika kue terasa sangat licin, lembab, atau bahkan berlendir di bagian permukaannya, maka menandakan bahwa proses pembusukan telah terjadi pada kue tersebut.

Pada umumnya kue yang telah terkontaminasi oleh jamur atau bakteri akan kehilangan kekenyalannya dan cita rasanya. Pada saat ditekan, kondisi seperti ini jelas memperlihatkan bahwa kue telah menyerap kelembaban berlebih dan rentan mengalami fermentasi alami yang tentunya dapat menurunkan kualitas.

3. Munculnya bercak jamur di permukaan

ilustrasi kue (unsplash.com/Gaby Dyson)

Bercak jamur yang berwarna hijau, putih, biru, atau bahkan kehitaman yang muncul di permukaannya yang menandakan bahwa kue tersebut termasuk sudah terlalu lama disimpan. Meski mungkin bercaknya kecil, namun tampilan jamur menunjukkan bahwa spora tersebut telah menyebar ke seluruh bagian kue, sehingga tidak bisa disepelekan.

Mengonsumsi kue berjamur tentunya sangat berbahaya dikarenakan beberapa jenis jamur menghasilkan adanya racun mikotoksin yang bisa berpotensi merusak organ dalam tubuh. Oleh sebab itu, kue yang sudah menunjukkan tahap berjamur memang semestinya dapat langsung dibuang, sehingga jangan hanya dibersihkan bagian permukaannya.

4. Rasa yang aneh atau tidak seperti biasanya

ilustrasi kue (unsplash.com/Rasa Kasparaviciene)

Kue yang sudah tidak layak makan akan menunjukkan adanya perubahan rasa yang signifikan, seperti pahit, asam, atau getir. Rasa ini bisa muncul akibat fermentasi atau reaksi kimia antara bahan-bahan kue dengan mikroorganisme yang ada, sehingga dapat memengaruhi cita rasa.

Meski mungkin tampilan tidak berubah banyak, namun rasa yang aneh jelas menunjukkan bahwa proses pembusukan sudah berlangsung dari bagian dalam. Jangan lanjutkan untuk mengonsumsi kue yang cita rasanya sudah berbeda karena bisa berpotensi membawa dampak buruk terhadap kesehatan.

Mengenali ciri-ciri kue yang sudah basi merupakan langkah penting agar bisa menjaga kesehatan keluarga. Jangan pernah abaikan perubahan pada kue, meski mungkin hanya tampak sedikit. Dengan memahami tanda-tanda di atas, maka kamu bisa lebih waspada dan cermat dalam memilih kue yang aman untuk dikonsumsi!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us