Kenapa Bolu Pisang Menggunakan Pisang yang Terlalu Matang?

Sebagai salah satu bolu klasik yang memiliki banyak peminat, bolu pisang dikenal karena rasanya yang manis, teksturnya lembut, serta aroma pisang yang khas. Sesuai namanya, bolu ini menggunakan pisang sebagai bahan utama yang dicampurkan dalam adonan.
Jika melihat resep di internet, kamu mungkin akan menyadari bahwa banyak yang menyarankan untuk menggunakan pisang kematangan saat akan membuat bolu ini. Pisang terlalu matang dengan ciri kulit yang berwarna kuning dan telah dipenuhi bintik-bintik cokelat, memiliki rasa yang lebih lezat untuk bolu pisang.
Tidak hanya itu saja, ada beberapa alasan lain yang mendasari penggunaan pisang kematangan dalam membuat bolu pisang. Penasaran apa saja? Simak yuk penjelasannya di bawah ini.
1. Memberikan rasa manis alami

Daya tarik bolu pisang adalah rasanya yang manis alami dan khas. Untuk menciptakan rasa manis ini, biasanya bolu pisang ditambahkan dengan takaran gula pasir atau gula palem yang cukup banyak.
Namun, jika menggunakan pisang yang kematangan, jumlah takaran gula bisa dikurangi dan tidak akan mengubah rasa. Hal ini karena pisang kematangan mengandung kadar gula alami lebih tinggi yang disebabkan kandungan patinya berubah menjadi gula dalam proses pematangan.
Dengan begitu, bolu pisang yang menggunakan pisang kematangan bisa lebih sehat karena mengurangi pemakaian gula tambahan, tanpa mengubah rasanya.
2. Lebih mudah dihaluskan

Dalam proses pembuatan bolu pisang, sebelum dicampurkan ke dalam adonan, pisang perlu dihaluskan terlebih dahulu menggunakan garpu atau alat khusus. Proses penghalusan ini bertujuan untuk menciptakan tekstur adonan yang lembut sehingga hasil bolu jadi lebih empuk.
Dengan menggunakan pisang kematangan yang teksturnya lebih lunak bahkan cenderung lembek dibandingkan pisang belum terlalu matang, proses pembuatan bolu pisang bisa lebih mudah dan cepat, tanpa membutuhkan tenaga ekstra.
Sebagai tambahan informasi, saat pisang matang akan melepaskan gas etilen yang memicu peningkatan enzim amilase dan pektinase yang bekerja sama untuk menguraikan pati dan pektin sehingga tekstur pisang menjadi semakin lembut.
3. Aromanya lebih kuat dan khas

Selain berpengaruh pada rasa dan tekstur, proses pematangan pisang juga menghasilkan senyawa kimia yang berpengaruh pada aroma. Dibandingkan pisang yang belum terlalu matang, pisang kematangan aromanya lebih kompleks seperti ada nuansa vanila, madu, dan rum.
Inilah yang menjadi rahasia harum bolu pisang begitu menggoda saat dikeluarkan dari panggangan atau kukusan, bahkan setelah bolu pisang itu dingin. Dengan pisang kematangan, kamu tidak perlu menambah perisa tambahan karena bolu pisang akan menghasilkan aroma yang lebih kuat dan khas.
4. Membuat warna bolu pisang lebih menggoda

Penggunaan pisang yang belum terlalu matang cenderung menghasilkan bolu dengan warna putih pucat dan kurang menarik. Sebaliknya, jika menggunakan pisang kematangan yang daging buahnya lebih gelap, akan memberi efek warna yang lebih pekat saat dihaluskan dan dicampurkan ke dalam adonan.
Adonan yang menggunakan pisang kematangan, setelah dikukus atau dipanggang tentu akan menghasilkan warna bolu yang juga lebih cokelat di permukaan dan bagian dalamnya. Warna bolu pisang yang menggoda ini akan membuat orang lebih tertarik untuk menyantapnya.
Penggunaan pisang yang kematangan dalam bolu pisang bukan hanya mempengaruhi rasa, aroma, serta teksturnya, tapi juga tampilannya. Jadi, tidak perlu ragu lagi untuk menggunakan pisang kematangan saat membuat bolu pisang, ya.