4 Perbedaan Kopi dengan Susu Rendah Lemak dan Full Lemak

Pernahkah kamu merasa kopi susu buatanmu terasa terlalu ringan atau justru terlalu creamy? Bisa jadi jawabannya ada pada jenis susu yang kamu gunakan. Susu rendah lemak dan susu full lemak memang punya pengaruh besar terhadap hasil akhir secangkir kopi.
Meskipun sama-sama berbasis susu, keduanya memberikan sensasi yang berbeda, mulai dari rasa hingga tampilan buih di atasnya. Nah, supaya kamu tidak salah memilihnya, simak empat perbedaan kopi yang dibuat dengan susu rendah lemak dan full lemak berikut ini! Kira-kira mana yang paling kamu suka?
1. Mengenal karakteristik susu rendah lemak dan full lemak dalam kopi

Susu full lemak yang digunakan dalam racikan kopi biasanya mengandung 3-4 persen lemak. Kadar ini menghasilkan tekstur minuman yang lebih kental dan rasanya lebih bulat, menjadikan setiap tegukannya terasa lembut dan nikmat.
Lain halnya dengan susu rendah lemak yang hanya mengandung sekitar 1-2 persen lemak. Hasil akhirnya adalah kopi yang tetap lembut, tetapi rasanya lebih tajam dan asamnya lebih terasa di lidah.
Fungsi utama lemak dalam susu adalah melapisi lidah dan memperhalus sensasi pahit dari kopi. Itulah mengapa jenis susu yang kamu pilih akan sangat memengaruhi pengalaman saat menikmati kopi favoritmu.
2. Perbedaan buih pada susu full lemak dan rendah lemak

Kehadiran lemak dalam susu tidak hanya memperkaya rasa, tetapi juga memengaruhi konsistensi seduhan. Lemak membuat kopi terasa creamy dan membungkam rasa pahit yang berlebihan.
Senyawa pahit dalam kopi akan lebih halus ketika dibalut lemak, menciptakan aftertaste yang lebih bersahabat. Sebaliknya, tanpa cukup lemak, rasa tajam dari kopi cenderung lebih mencuat.
Kamu mungkin akan merasakan perbedaan signifikan pada racikan seperti flat white. Dengan susu rendah lemak, kopi terasa lebih cair dan pahit, kurang nyaman untuk diminum santai.
Perbedaan juga tampak pada buihnya. Susu full lemak menghasilkan foam mikro yang halus dan mengilap, sedangkan susu rendah lemak membentuk buih besar yang cepat mengambang di atas dan kurang menyatu dengan minuman.
3. Persentase lemak yang ideal untuk campuran susu dalam kopi

Dalam dunia kopi, susu dengan lemak sekitar 3,6 persen per 100 ml dianggap paling ideal. Angka ini cukup untuk memberikan rasa lembut dan memperkaya lapisan rasa tanpa mengganggu profil kopi asli.
Terlalu banyak lemak justru bisa menjadi bumerang. Lemak yang berlebih menurunkan kemampuan protein untuk membentuk busa halus, sehingga tekstur kopi bisa terasa terlalu berat.
Alih-alih memperkuat cita rasa, susu berlemak tinggi bisa menutupi rasa asli kopi. Itulah mengapa penting memilih kadar lemak yang seimbang untuk menjaga harmoni dalam setiap tegukan.
4. Karakteristik rasa kopi susu berdasarkan jenis racikannya

Setiap jenis kopi susu memiliki karakter rasa yang unik. Latte, misalnya, lebih menonjolkan manis dan lembutnya susu, menjadikannya pilihan aman bagi kamu yang baru menyelami dunia kopi.
Cappuccino menghadirkan keseimbangan yang pas antara espresso dan susu. Foam-nya lebih tebal, tetapi tetap silky saat menyentuh lidah. Cocok untuk kamu yang suka tekstur lembut, tapi tetap ingin rasa kopi yang kuat.
Piccolo menawarkan pengalaman berbeda. Kopi ini memakai basis ristretto yang lebih pekat, sehingga rasa kopinya lebih menonjol, meskipun susunya masih terasa ringan sebagai latar.
Inilah momen di mana perbedaan kopi yang dibuat dengan susu rendah lemak dan full lemak begitu terasa. Susu full lemak memperhalus dan memperkaya tekstur, sedangkan susu rendah lemak memberi kejernihan rasa dengan aftertaste yang lebih terang.
Jadi itu dia empat perbedaan kopi yang dibuat dengan susu rendah lemak dan full lemak yang perlu kamu pahami. Dengan memahami karakteristiknya, kamu bisa menentukan racikan kopi susu terbaik sesuai selera! Jadi, kamu lebih suka menggunakan susu rendah lemak atau full lemak, nih?
Penulis: Nisrina Putri Dayani