Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Menyimpan Keju agar Gak Kering dan Berlendir, Lebih Tahan Lama!

ilustrasi keju dan roti (pexels.com/NastyaSensei)
Intinya sih...
  • Kenali jenis keju yang kamu simpan, sesuaikan cara penyimpanannya
  • Gunakan kertas keju atau kertas roti, bukan plastik, agar keju tetap segar
  • Simpan di laci kulkas yang gak terlalu dingin, hindari kontaminasi bau makanan lain

Keju adalah salah satu bahan makanan yang gak cuma lezat bergizi, tapi juga serbaguna. Mau dipakai buat bikin sandwich, pasta, salad, atau sekadar jadi camilan, keju selalu berhasil bikin cita rasa jadi lebih gurih. Namun masalahnya, keju juga termasuk bahan makanan yang gampang rusak kalau cara simpannya gak tepat.

Dalam waktu beberapa hari aja, keju bisa berubah tekstur, jadi kering, bahkan berlendir dan berjamur. Sayang banget kan, apalagi kalau kamu beli keju yang mahal. Padahal, keju itu bisa awet berminggu-minggu kalau kamu tahu triknya. Simak lima tips berikut ini biar stok keju kamu tetap enak, segar, dan tahan lama!

1. Kenali jenis keju yang kamu simpan

ilustrasi keju (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Sebelum menyimpan keju, penting banget buat tau jenis kejunya. Soalnya, beda jenis keju, beda juga cara simpannya. Keju keras seperti parmesan atau cheddar lebih tahan lama dan cenderung kering, jadi lebih mudah saat disimpan. Namun, keju lunak seperti brie, camembert, atau mozzarella, lebih rentan rusak dan butuh perlakuan khusus.

Keju lunak biasanya punya kadar air lebih tinggi, yang artinya lebih cepat basi kalau salah simpan. Sementara keju keras, meskipun lebih tahan lama, tetap bisa kering atau retak kalau dibiarkan begitu saja di kulkas. Jadi, langkah pertama adalah kenali karakteristik keju dan sesuaikan cara penyimpanannya.

2. Gunakan kertas keju atau kertas roti, bukan plastik

ilustrasi wadah penyimpanan makanan (pexels.com/karolina-grabowska)
ilustrasi wadah penyimpanan makanan (pexels.com/karolina-grabowska)

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan saat menyimpan keju adalah membungkusnya pakai plastik wrap langsung. Meskipun praktis, plastik sebenarnya bikin keju cepat basi karena gak bisa bernapas. Akibatnya, keju bisa lembap berlebihan dan jadi berlendir atau bahkan berjamur lebih cepat.

Pilihan terbaik adalah membungkus keju dengan kertas keju khusus, atau alternatifnya bisa pakai kertas roti. Kertas ini memungkinkan keju untuk “bernapas”, menjaga kelembapan tetap seimbang tanpa membuatnya terlalu basah atau terlalu kering. Setelah dibungkus kertas, kamu bisa simpan dalam wadah tertutup atau ziplock agar aromanya gak menyebar ke seluruh kulkas.

3. Simpan di laci kulkas yang gak terlalu dingin

ilustrasi makanan di kulkas (pexels.com/ Kindel Media)
ilustrasi makanan di kulkas (pexels.com/ Kindel Media)

Kebanyakan orang langsung menaruh keju di bagian paling dingin di kulkas, seperti dekat freezer atau di rak atas. Padahal, tempat terbaik untuk menyimpan keju adalah di laci bawah kulkas, atau bagian yang suhunya paling stabil dan tidak terlalu dingin. Keju gak suka perubahan suhu yang drastis.

Kalau terlalu dingin bisa bikin keju keras atau kering, sementara terlalu hangat bisa mempercepat pembusukan. Suhu ideal untuk menyimpan keju adalah antara 1-7 derajat Celsius. Laci bawah kulkas biasanya cukup stabil buat menjaga keju tetap segar tanpa membuatnya kehilangan tekstur dan rasa.

4. Jangan campur keju dengan makanan berbau menyengat

ilustrasi keju parmigiano (pexels.com/Castorly Stock)

Keju bisa menyerap aroma dengan sangat cepat, terutama jenis keju lunak. Jadi, hindari menyimpan keju berdekatan dengan makanan yang punya bau kuat seperti bawang, ikan, atau durian. Aroma tersebut bisa merusak rasa asli keju dan bikin rasanya jadi aneh karena kontaminasi bau makanan lain.

Kalau kamu simpan berbagai jenis keju sekaligus, sebaiknya bungkus satu per satu dan jangan dicampur dalam satu wadah. Ini penting bukan cuma buat menjaga aromanya, tapi juga buat mencegah kontaminasi silang. Apalagi kalau ada keju yang mulai berjamur, jamurnya bisa menular ke keju lain kalau terlalu dekat, lho!

5. Jangan langsung simpan keju dalam kemasan aslinya

ilustrasi keju (pexels.com/ Francesco Paggiaro)

Sebenarnya ada banyak keju yang dijual dalam kemasan plastik vakum atau plastik wrap biasa. Meski kemasan ini aman untuk distribusi dan menjaga keju tetap bersih saat dipajang di toko, bukan berarti kamu harus menyimpannya begitu saja di kulkas. Faktanya, kemasan asli keju justru bisa mempercepat proses kelembapan berlebih atau malah membuat keju cepat mengering.

Setelah kamu buka kemasan, lebih baik pindahkan keju ke wadah penyimpanan yang breathable atau bungkus ulang dengan kertas roti, lalu masukkan ke dalam wadah tertutup. Hal ini akan menjaga kondisi keju tetap stabil tanpa membuatnya lembap atau berbau. Plus, ini juga bisa bantu kamu mengatur sisa keju yang sudah dibuka agar tetap higienis dan gak cepat rusak.

Menyimpan keju bukan cuma soal masukin ke kulkas, tapi juga soal memahami karakter kejunya dan memberi perlakuan yang tepat. Dengan cara di atas, kamu bisa memperpanjang umur keju, menjaga teksturnya tetap ideal, dan tentu saja menghemat pengeluaran karena gak perlu sering-sering buang keju basi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us