Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Risiko Menyimpan Makanan Terlalu Lama di Freezer

ilustrasi freezer (unsplash.com/Dev Benjamin)
ilustrasi freezer (unsplash.com/Dev Benjamin)
Intinya sih...
  • Menyimpan makanan terlalu lama di freezer bisa merusak tekstur dan rasa makanan, seperti membuatnya terlalu kering atau lembek.
  • Waktu simpan yang terlalu lama di freezer dapat menurunkan kandungan gizi, terutama vitamin C dan B kompleks pada makanan.
  • Freezer burn atau kulit beku, serta potensi pertumbuhan mikroorganisme setelah dicairkan, bisa membuat makanan tidak enak dan tidak aman untuk dikonsumsi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Freezer memang menjadi penyelamat pada saat ingin memperpanjang usia simpan dari makanan, entah itu bahan mentah atau masakan yang telah matang. Namun, menyimpan makanan terlalu lama di dalam freezer bukan berarti membuatnya tahan selamanya, sebab tetap saja menyimpan potensi risiko tersendiri.

Jika tidak memperhatikan terkait durasi dan jenis makanan yang disimpan, maka kualitas dan juga kandungan gizi yang ada di dalamnya bisa saja mengalami penurunan secara signifikan. Oleh sebab itu, perhatikan beberapa risiko berikut ini apabila menyimpan makanan terlalu lama dalam freezer, sehingga dapat diantisipasi dengan baik.

1. Perubahan tekstur dan rasa makanan

ilustrasi freezer (unsplash.com/nrd)
ilustrasi freezer (unsplash.com/nrd)

Menyimpan makanan terlalu lama dalam freezer ternyata bisa menyebabkan perubahan tekstur yang tidak sedap, seperti berubah menjadi terlalu kering atau terlalu lembek. Hal ini bisa terjadi karena memang kandungan air di dalam makanan tersebut membentuk kristal es yang pada akhirnya dapat merusak struktur sel pada saat dibekukan nanti.

Contohnya sayuran seperti bayam atau brokoli bisa saja mengalami perubahan menjadi lebih lembek, serta berair setelah dibekukan terlalu lama, sehingga membuatnya tidak enak lagi pada saat dimasak. Daging pun bisa kehilangan kelembaban alami dan membuatnya jadi terasa alot atau pun hambar pada saat dimasak kembali.

2. Penurunan kandungan gizi

ilustrasi gelato (unsplash.com/Lama Roscu)
ilustrasi gelato (unsplash.com/Lama Roscu)

Waktu simpan yang terlalu lama dalam freezer ternyata bisa menyebabkan terjadinya penurunan kandungan nutrisi, terutama pada vitamin-vitamin yang cukup sensitif, seperti vitamin C dan B kompleks. Meski mungkin proses pembekuan memperlambat reaksi kimia, namun lama-kelamaan kualitas gizinya tetap saja akan mengalami penurunan secara signifikan.

Tidak heran apabila hal ini artinya makanan yang tadinya kayak nutrisi bisa saja kurang bermanfaat apabila dengan konsumsi setelah terlalu lama disimpan dalam freezer. Jadi penting untuk selalu mencatat tanggal pembekuan agar kamu jadi tahu pasti batas waktu ideal pengonsumsian dari makanan tersebut.

3. Freezer burn atau kulit beku pada makanan

ilustrasi kulkas (pexels.com/Max Vakhtbovycn)
ilustrasi kulkas (pexels.com/Max Vakhtbovycn)

Salah satu masalah umum pada makanan yang terlalu lama disimpan dalam freezer adalah freezer burn, yaitu kondisi di mana permukaan makanan mengalami dehidrasi dan berubah secara warna. Biasanya muncul seperti bercak putih, keabu-abuan, atau kering di bagian luar makanan yang menunjukkan adanya penurunan kualitas.

Meski memang tidak berbahaya secara kesehatan, namun makanan yang sudah terkena freezer burn akan terasa tidak enak karena teksturnya rusak dan rasanya pun berubah menjadi lebih hambar. Hal ini sering terjadi pada ikan, daging, atau roti yang memang tidak dibungkus secara rapat sebelum dibekukan.

4. Potensi pertumbuhan mikroorganisme setelah dicairkan

ilustrasi smoothie beku (unsplash.com/Tomáš Lištiak)
ilustrasi smoothie beku (unsplash.com/Tomáš Lištiak)

Walau freezer memperlambat pertumbuhan mikroorganisme, namun tidak berarti mereka mati sepenuhnya pada saat dibekukan. Pada saat makanan tersebut dicairkan, maka bakteri yang sempat 'tertidur' dan tetap saja bisa aktif kembali, serta mempercepat proses pembusukannya.

Jika makanan sudah terlalu lama dalam freezer, maka kemungkinan besar memang bakteri yang tersisa akan berkembang menjadi lebih cepat dan pada akhirnya membuat makanan tersebut tidak aman untuk dikonsumsi. Oleh sebab itu sebaiknya memang kamu tidak menunda terlalu lama untuk menyimpan makanan beku, apalagi jika tidak ada label waktu.

Freezer memang bisa membantu mengawetkan makanan, namun tetap ada batas aman dalam penyimpanannya. Jika makanan disimpan terlalu lama, maka tetap saja berisiko mengalami penurunan kualitas rasa gizi dan potensi kontaminasinya. Simpanlah makanan dalam freezer dengan cara yang lebih bijak agar potensi kerusakannya tidak semakin serius!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us