Kenapa BAB Bisa Berdarah? Ternyata Ini Penyebabnya!

- Warna darah menentukan lokasi pendarahan.
- BAB berdarah menjadi tanda adanya penyakit.
- Makanan juga bisa memicu perubahan warna feses.
Buang air besar atau BAB berdarah merupakan hal yang menakutkan bagi banyak orang, terutama jika muncul tiba-tiba dan kita gak tahu apa penyebabnya. Biasanya, darah keluar dalam berbagai bentuk, baik itu gumpalan maupun bercak. Dilansir Northwestern Medicine, darah dalam feses bukanlah hal yang normal. Hal ini bisa jadi merupakan tanda bahwa kamu mengalami pendarahan di salah satu bagian usus. Meski begitu, penyebabnya gak selalu sama pada setiap orang. Lalu, kenapa BAB bisa berdarah? Berikut penjelasannya!
1. Warna darah menentukan di mana lokasi pendarahan terjadi

Gak hanya bentuknya, warna darah yang keluar dari feses gak selalu sama. Beberapa orang menemukan darah yang keluar memiliki warna merah cerah atau merah marun. Namun, ada juga yang berwarna hitam dan agak lengket. Meski sama-sama bikin panik, warna darah yang keluar ternyata bisa jadi petunjuk di mana pendarahan terjadi.
Dilansir Healthdirect Australia, darah yang berwarna terang biasanya menandakan bahwa pendarahan terjadi di saluran cerna bagian bawah, seperti usus besar, rektum, atau anus. Sementara, darah yang berwarna lebih gelap kemungkinan besar disebabkan oleh pendarahan yang terjadi di saluran cerna bagian atas seperti lambung dan usus halus. Ini karena saat darah mengalir, darah mungkin ikut tercerna sehingga membuat feses tampak hitam dan lengket.
2. BAB berdarah juga menjadi tanda adanya penyakit

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, penyebab buang air besar atau BAB berdarah pada setiap orang gak selalu sama. Pasalnya, ada sejumlah penyakit yang juga memicu terjadinya pendarahan pada saluran cerna, mulai dari penyakit berbahaya yang membutuhkan penanganan serius sampai penyakit ringan yang hanya perlu minum obat dalam kurun waktu tertentu. Dilansir Harvard Health Publishing, penyakit-penyakit itu di antaranya wasir, polip usus besar, penyakit radang usus, tukak lambung, hingga kanker pada saluran pencernaan.
Gak selalu serius, kadang darah pada feses juga bisa disebabkan penyakit ringan, contohnya sembelit. Pada anak-anak, darah pada feses biasanya disebabkan oleh sembelit yang memicu terjadinya robekan kecil pada anus hingga berdarah. Tukak lambung juga kadang terjadi pada anak-anak dan biasanya disebabkan oleh bakteri H. pylori. Penyebab lainnya karena alergi makanan tertentu yang memicu terjadinya peradangan pada usus besar.
3. Beberapa makanan juga bisa memicu perubahan warna feses

Ketika melihat feses yang berwarna merah, kebanyakan orang mungkin akan langsung panik. Meski wajar, kamu juga harus tahu kalau kadang feses yang berwarna merah gak selalu karena terjadinya pendarahan di dalam tubuh. Pasalnya, perubahan warna feses juga bisa terjadi karena makanan yang kamu konsumsi.
Dilansir WebMD, beberapa makanan, seperti bit, tomat, dan blackberry, juga bisa mengubah warna feses menjadi merah. Selain makanan, konsumsi suplemen yang mengandung zat besi atau obat diare yang mengandung bismut subsalisilat juga mempengaruhi warna feses kita. Wah, ternyata ada banyak penyebabnya.
4. Bagaimana cara mengatasi buang air besar berdarah?

Cara mengatasi buang air berdarah sangat tergantung pada penyebabnya. Pasalnya, setiap penyakit tentu memiliki cara penanganan yang berbeda. Dilansir Cleveland Clinic, konsultasi ke dokter merupakan langkah terbaik untuk menemukan cara mengatasinya. Ini terutama jika darah pada feses juga disertai oleh rasa sakit, baik itu di perut bagian atas, bagian bawah, atau sering.
Kamu juga wajib berkonsultasi ke dokter jika kondisi ini sering terjadi sehingga membuat kamu mengalami anemia. Nantinya, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti anoskopi, tes feses, kolonoskopi, hingga endoskopi saluran pencernaan bagian atas. Meski begitu, feses berdarah gak selalu membutuhkan perawatan panjang. Jika itu hanya disebabkan oleh sembelit dan robekan pada anus, dokter hanya akan memberi obat untuk diminum.
Buang air besar atau BAB berdarah memang merupakan hal yang cukup mengkhawatirkan. Jadi akan lebih baik jika kamu segera memeriksakan diri ke dokter. Semakin cepat tahu penyebabnya, semakin cepat pula kamu bisa mengatasinya.
Referensi
“Blood in Your Poop: What’s Normal, What’s Not”. Northwestern Medicine. Diakses Juli 2025.
“Blood in Stool”. Healthdirect Australia. Diakses Juli 2025.
“Blood in Stool”. WebMD. Diakses Juli 2025.
“What Can Cause Blood in Stool?”. Harvard Health Publishing. Diakses Juli 2025.
“About Cleveland Clinic: Our Community”. Cleveland Clinic. Diakses Juli 2025.