Sekarang Beda Banget, 5 Hal Ini Bikin Kamu Pengen Balik ke Blok M

- Trotoar Blok M disulap menjadi lebih estetik, inklusif, dan fungsional dengan material beton berpola dan berpori untuk meresapkan air.
- Pemprov DKI Jakarta menambah rute baru Transjabodetabek menuju Blok M untuk meningkatkan integrasi transportasi publik.
- Blok M Hub menjadi ruang publik energetik di tengah kota dengan revitalisasi yang semakin nyaman dan transportasi umum yang dipermudah.
Jakarta, IDN Times — Blok M bukan kawasan asing lagi buat anak muda Jakarta dan sekitarnya. Alasannya, kawasan satu ini sekarang berkembang menjadi tempat nongkrong asyik, transit harian, sampai pusat budaya di Ibu Kota. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pun semakin serius merevitalisasi Blok M menjadi salah satu Sentra ASEAN melalui konsep Jakarta Ibu Kota ASEAN. Penasaran kan, apa saja yang berubah dari kawasan legend ini? Yuk, simak poin-poin di bawah ini untuk lengkapnya!
1. Trotoar disulap menjadi lebih estetik, inklusif, dan fungsional

Pasti kamu pernah merasakan jalan di trotoar yang bolong-bolong? Atau tiba-tiba di tengah trotoar ada tiang listrik yang menghalangi? Jangan khawatir guys! Kejadian semacam ini nggak bakalan kejadian lagi di Blok M karena Pemprov DKI Jakarta bakal melakukan revitalisasi trotoar.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyebut penataan trotoar membuat kawasan Blok M makin aman, nyaman, inklusif sekaligus mengintegrasikan berbagai fasilitas umum di sekitarnya.
“Ini juga sebagai penguatan identitas kawasan Blok M sebagai sentra ASEAN melalui konsep Jakarta Ibu Kota ASEAN. Maka, penataan trotoar ini akan dilakukan sepanjang 1,3 kilometer, meliputi Jalan Falatehan, Raden Patah, dan Raden Patah 1,” ujar Gubernur Pramono, meninjau pembangunan trotoar serta saluran di Jalan Palatehan, Blok M ASEAN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (23/5).
Gak cuma itu guys, Gubernur Pramono menjelaskan, dalam penataan trotoar telah dilakukan kajian mendalam, termasuk efektivitas daya resap air untuk menampung air hujan. Adapun material yang digunakan adalah stamp concrete (beton berpola) sebagai unsur estetika dan beton berpori untuk meresapkan air lebih cepat.
Proses penataan di kawasan Blok M ASEAN tetap memprioritaskan akses bagi penyandang disabilitas. Gubernur Pramono menyebut, setiap akses fasilitas umum di Jakarta harus menciptakan suasana yang inklusif dan nyaman bagi semua kalangan.
“Fasilitas apapun harus lebih ramah disabilitas. Maka, untuk pekerjaan seperti ini, kami pasti memikirkan kebutuhan penyandang disabilitas, termasuk dengan membuat pedestrian yang dilengkapi marka guna memudahkan akses mereka,” paparnya.
2. Transportasi publik makin terintegrasi

Selain penataan trotoar, Pemprov DKI Jakarta juga menambah beberapa rute baru Transjabodetabek menuju Blok M, yakni rute S61 Alam Sutera-Blok M, T31 PIK 2-Blok M, dan P11 Bogor-Blok M.
Hingga saat ini, Transjabodetabek rute Alam Sutera-Blok M tercatat telah melayani 4.000 hingga 4.500 penumpang setiap hari. Sedangkan, trayek baru Transjabodetabek T31 PIK-Blok M menjadi rute primadona, mengingat pada akhir April lalu terdapat 1,4 juta kunjungan ke PIK.
Animo masyarakat terhadap rute P11 Bogor-Blok M juga tak kalah tinggi. Antrian penumpang rute ini cukup ramai. Gubernur Pramono menyebut, terdapat 16 unit bus Transjabodetabek yang disediakan untuk trayek baru P11 Blok M–Kota Bogor.
Adapun waktu tempuh pada jam sibuk sekitar 110 menit (pergi–pulang 220 menit) dan pada jam tidak sibuk sekitar 90 menit (pergi–pulang 180 menit), dengan jarak antarkedatangan bus (headway) setiap 15 menit.
"Maka, Blok M akan menjadi hub yang semakin ramai. Maka, dari itu kami akan menata Blok M secara komprehensif," kata Gubernur Pramono.
Tak hanya itu, Transjakarta dan MRT juga akan menyelesaikan pengembangan di area Blok M. Pemprov DKI Jakarta terus mendorong perluasan layanan transportasi terintegrasi lintas wilayah dengan meningkatkan kualitas layanan Transjakarta serta moda transportasi lain seperti MRT Jakarta dan LRT. Harapannya, semakin banyak masyarakat yang beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum yang lebih mudah, berkualitas, dan terjangkau.
3. Blok M Hub menjadi ruang publik energetik di tengah kota

Dengan revitalisasi ruang publik yang semakin nyaman dan transportasi umum yang dipermudah, Blok M saat ini menjadi kawasan yang semakin menarik di tengah kota Jakarta.
Salah satu contohnya adalah saat Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, bersama Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Rano Karno, menghadiri Pencanangan HUT ke-498 Kota Jakarta di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Sabtu (24/5).
Gubernur Pramono mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam mempersiapkan acara yang digelar di kawasan Blok M ini. Menurutnya, semangat kebersamaan seluruh elemen masyarakat dalam menyertai setiap rangkaian perayaan memberi dampak positif bagi kemajuan Kota Jakarta.
"Kawasan Blok M diharapkan bisa menjadi wajah baru Jakarta yang mewujudkan semangat kota global, dengan menampilkan kekayaan budaya dan produk unggulan dari negara-negara ASEAN. Saya mengajak seluruh pihak untuk menjaga kelancaran dan keamanan rangkaian kegiatan. Kepada para pelaku usaha dan masyarakat, mari kita meriahkan HUT Kota Jakarta, dan menyemarakkan semangat inovasi serta kolaborasi di kota kita," papar Gubernur Pramono.
4. Blok M Hub, nama baru kawasan Blok M

Pada Pencanangan HUT ke-498 Kota Jakarta, Gubernur Pramono juga meresmikan revitalisasi kawasan Blok M, sebuah transformasi kawasan dengan nama baru “Blok M Hub”. Transformasi ini mengusung tema “Energetic Spaces, Connecting Lives” yang menjadi bagian penguatan Blok M sebagai salah satu sentra ASEAN.
Tak hanya itu, Blok M sebagai kawasan Transit-Oriented Development (TOD) diharapkan dapat menjadi salah satu pusat interkoneksi antarmoda, ruang publik yang nyaman dengan aksesibilitas bagi pejalan kaki, sehingga menjadikan Jakarta lebih inklusif dan modern.
"Kawasan Blok M diharapkan bisa menjadi wajah baru Jakarta yang mewujudkan semangat kota global, dengan menampilkan kekayaan budaya dan produk unggulan dari negara-negara ASEAN. Saya mengajak seluruh pihak untuk menjaga kelancaran dan keamanan rangkaian kegiatan. Kepada para pelaku usaha dan masyarakat, mari kita meriahkan HUT Kota Jakarta, dan menyemarakkan semangat inovasi serta kolaborasi di kota kita," urai Gubernur Pramono.
5. Tanggapan masyarakat soal revitalisasi Blok M

Lalu, bagaimana tanggapan masyarakat soal upaya yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk merevitalisasi Blok M?
Chandra (26), yang berdomisili di Alam Sutera mengungkapkan dirinya antusias dengan penataan kawasan Blok M yang saat ini semakin baik. “Keren banget, Pak Pramono Anung! Gue jadi bisa ngopi dan nongkrong di Blok M lebih sering lagi. Akses Transjabodetabeknya kan dekat rumah, jadi semakin mudah,” ujarnya.
Senada, Wahyu (28) yang berkantor di daerah Blok M berterima kasih kepada Pemprov DKI Jakarta atas dibukanya rute P11 Bogor-Blok M. Ia mengungkapkan, perjalanan pulang pergi dari rumah ke kantor setiap harinya semakin mudah karena sekarang ada alternatif transportasi baru.
“Commuting dari Blok M ke rumah saya di Bogor juga semakin mudah. Alternatif transportasi bertambah, tinggal naik Transjabodetabek rute P11, udah bisa turun di dekat rumah,” katanya. (WEB)