3 Idol KPop Digugat atas Penampilan Tak Senonoh, Terlalu Vulgar?

Berbagai penampilan terkadang menjadi kontroversi karena beberapa pihak tidak nyaman melihatnya. Bahkan, tak sedikit yang dianggap tidak senonoh untuk ditunjukkan. Kasus semacam itu pernah mewarnai industri hiburan Korea Selatan, hingga diproses secara hukum.
Nah, berikut idol KPop yang dianggap telah menunjukkan penampilan yang tidak pantas. Mereka sampai digugat dan dianggap melanggar undang-undang Korea Selatan. Hasil dari kasusnya berbeda-beda, ada yang dianggap tak bersalah, ada pula yang mendapat hukuman atas tindakannya. Yuk, simak!
1. Hwasa MAMAMOO

Hwasa sempat mengenakan pakaian yang dianggap kontroversial di festival Sungkyunkwan University pada 2023. Ia juga dinilai menunjukkan gerakan tak senonoh saat membawakan “Don’t Give”. Setelah itu, Student Parents’ Human Rights Protection Solidarity menggugatnya atas penampilan tak senonoh. Namun, pihak berwenang sudah membebaskan Hwasa dari tuduhan ini.
Lebih lanjut di sebuah talk show, Hwasa mengaku mendapati banyak pesan di KakaoTalk saat dia tiba di Amerika Serikat untuk tur MAMAMOO. Ia pun mengira ada hal buruk terjadi, sehingga mengecek pesan sambil berdoa. Melalui pesan itu, dia tahu penampilannya dianggap kontroversial. Ia merasa komentar jahatnya terlalu banyak. Meski kerap tak memedulikannya, kali ini dia merasa komentar itu sudah keterlaluan.
Hwasa berpura-pura baik-baik saja karena itu adalah konser pertama dalam tur Amerika Serikat untuk grupnya. Namun, saat konser selesai, ia langsung menangis dan terisak-isak setelah tiba di hotelnya. Ia menangis di lift sambil menceritakan kesulitannya pada rekan grupnya. Lalu, dia meninggalkan mereka untuk mencari udara segar. Ia kembali menangis di tempat parkir.
Setelah kejadian itu, Hwasa jadi terpuruk. Rasanya seolah masa depannya jadi mendadak samar. Pada saat itulah, PSY mengirimkan lagu “I Love My Body” untuk dibawakan olehnya. Lagu itu membuatnya tersenyum untuk pertama kalinya di jadwal tur itu. Ia menambahkan, “Bukannya aku mengabaikan kritik. Aku menerima segalanya, tapi bagiku, mengabaikan hal-hal yang sangat menyakitkan itu wajar.”
2. G-Dragon BIGBANG

G-Dragon dikritik karena dianggap menunjukkan penampilan tak pantas selama konser pada 2009. Namun, dia dibebaskan dari tuduhan pelanggaran undang-undang perlindungan anak dan penampilan lagu terlarang. Menurut YG Entertainment, lagu “Korean Dream” dan “She’s Gone” memang dilarang karena rating dewasa.
Meski begitu, lagu itu hanya ditampilkan di konser sehingga secara teknis tak melanggar hukum apa pun terkait penampilan. Terlebih, konsernya tak diberi rating tertentu, sehingga penampilan apa pun bebas untuk melewati batas. Sedangkan untuk protes penampilan yang tampak bak adegan ranjang untuk lagu “Breathe”, diputuskan bahwa itu hanya bertujuan untuk mengekspresikan lagu secara dramatis. Jadi, tak bisa dianggap sebagai tindakan cabul.
Kasusnya tak sampai pada pengadilan, tetapi pihak agensi hanya diminta membayar denda. Selain itu, terdapat syarat bahwa DVD konser G-Dragon yang tidak diedit hanya akan dijual pada orang yang berusia di atas 18 tahun. Anak di bawah umur hanya boleh membeli versi yang sudah diedit untuk menghapus penampilan kontroversial itu.
G-Dragon sempat akui terpuruk akibat kontroversi ini dalam wawancara pada 2010. Ia mengaku hanya ingin menunjukkan sisinya yang lebih garang dan bebas karena konser itu tak disiarkan pada publik. Ia juga tak paham mengapa hanya penampilan kontroversial itu yang disorot, mengingat dirinya juga menunjukkan sisi ceria dan kerennya dalam keseluruhan konser.
G-Dragon malu karena artikel tentang kontroversi itu dilihat oleh orangtuanya. Ia merasa orang lain salah paham padanya. Sebab, lagu “Breathe” bercerita tentang orang yang tak mau bangun karena tipe idealnya terus muncul dalam mimpi. Dia hanya mau menyesuaikan dengan makna lagu yang bertema fantasi, demi menggambarkan orang yang tenggelam dalam mimpinya di ranjang. Ia tak menganggapnya sebagai hal yang seksual. Meski begitu, dia tetap menerima seluruh kritik ini.
3. Member band The Couch dan Spikey Brats

Program Music Camp pada 30 Juli 2005 menunjukkan insiden tak terduga yang mengejutkan penonton. Acara musik ini disiarkan secara langsung di televisi, sehingga tidak dapat diedit. Pada masa itu, band-band indie belum terlalu dikenal publik. Acara tersebut pun mencoba mengikuti tren dengan menampilkan berbagai band itu sebagai penampilan spesial.
Masalah muncul pada hari pertama Music Camp mencoba memperkenalkan band Rux. Mereka tampil di panggung bersama 20 anggota band punk rock lainnya sambil menyanyikan “From Now Until the End”. Saat intro musik dimulai, salah satu anggota The Couch dan member lain Spikey Brats mendadak melepaskan celana mereka. Mereka menunjukkan bagian tubuh pribadinya di kamera.
Juru kamera sudah mencoba merekam ke arah lain dengan kebingungan. Namun, sudah terlambat karena tubuh anggota band itu sudah terekspos dan membuat penonton tak nyaman. Shinji Koyote dan MC Mong sebagai pembawa acara meminta maaf atas insiden ini. Akibatnya, acara musik itu batal tayang. Kedua member yang membawa masalah itu menerima hukuman percobaan atas kejahatan pertunjukan tak senonoh dan menghalangi bisnis.
Sebenarnya, cukup wajar apabila masyarakat menginginkan penampilan yang pantas dari para figur publik. Maka dari itu, kekhawatiran mereka memang valid demi menjaga kenyamanan pihak penonton. Proses hukum pada akhirnya bisa membuktikan apakah tindakan dari idol KPop di atas salah atau tidak.