6 Harapan Gak Masuk Akal Terkait Kerja, Fresh Graduate Kecewa

- Pertama diterima bekerja, gaji langsung gede
- Punya atasan yang sangat baik
- Tidak pernah ada lembur
Dunia kerja selalu siap menerima karyawan baru sekalipun jumlah yang dibutuhkan bisa naik atau turun setiap tahunnya. Fresh graduate sepertimu mesti bersemangat dalam mencari lowongan kerja. Siapkan surat lamaran dan kelengkapannya sebaik mungkin.
Jangan terlalu cemas oleh fenomena sulitnya lulusan perguruan tinggi memperoleh pekerjaan. Nanti semangatmu luntur. Kamu kalah sebelum bertanding alias ogah-ogahan mengirimkan lamaran kerja. Seakan-akan sudah ada kepastian bahwa pelamar yang diterima hanya kalangan tertentu.
Pelamar yang gak punya kenalan orang dalam sepertimu tidak diperhitungkan. Selain menjaga semangat dan kegigihan, dirimu juga perlu mengembangkan harapan yang realistis terkait dunia kerja. Hindari enam harapan gak masuk akal terkait kerja seperti di bawah ini yang bakal menjadi sumber kekecewaan.
1. Pertama diterima bekerja, gaji langsung gede

Berapa, sih, standar gaji gede menurutmu? Kalau setiap orang ditanya, pasti jawabannya berbeda-beda. Boleh jadi ada menjawab upah 20 juta rupiah per bulan baru besar. Hampir 6 sampai 10 kali lipat upah minimum di berbagai daerah.
Kamu harus sadar diri sebagai karyawan baru atau calon pegawai. Rata-rata pendapatan karyawan baru lebih rendah daripada para seniornya. Butuh waktu yang tidak sebentar serta kerja keras untukmu dianggap pantas mendapatkan kenaikan gaji.
Bila dirimu berharap pertama bekerja langsung memperoleh penghasilan besar nanti malah menganggur terus. Kamu mengesampingkan berbagai kesempatan kerja lantaran merasa gaji yang dijanjikan terlalu kecil. Kalaupun dirimu terpaksa menerima tawaran gaji di bawah ekspektasi, rasa kecewa lebih besar daripada bahagiamu.
2. Punya atasan yang sangat baik

Siapa yang gak mau di kantor punya atasan yang baik? Tentu saja setiap karyawan menginginkannya. Akan tetapi, sebaik-baiknya orang siapa pun dia pasti bisa berbuat di luar harapanmu.
Teman biasa saja gak selalu bersikap baik padamu. Kadang dia berani memarahimu. Apalagi atasan yang memiliki tugas besar mengarahkan anak buahnya. Apabila kerjamu tidak beres dan dirimu sulit diberi tahu sudah pasti dia bakal jengkel.
Batasi harapanmu akan atasan yang baik. Ia sudah cukup baik selama tidak berlebihan dalam mengomel, masih membayar upahmu sesuai perjanjian, tak melakukan pelecehan, serta realistis dalam memberi tugas. Tegurannya yang kadang keras jangan terlalu dimasukkan ke hati.
3. Tidak pernah ada lembur

Lembur di dunia kerja bukan hal baru. Karyawan sepertimu tidak kuasa meniadakan kebijakan tersebut. Dirimu mesti bersikap fleksibel dan siap lembur pada saat yang diperlukan. Asalkan jam lemburnya gak terlalu panjang dijalani saja.
Juga ada bonus yang pantas buat menebus kerja ekstramu. Lemburnya pun tidak sering-sering. Mungkin 1 cuma sekali seminggu. Bahkan hanya saat ada kegiatan atau proyek besar di kantor. Toh, karyawan di kantor yang lembur bukan cuma dirimu.
Kamu tidak sedang dikerjai para senior. Kalau gara-gara lembur sesekali saja dirimu resign, kerja di tempat lain pun sama saja. Apabila kamu memutuskan bikin usaha sendiri pasti juga kadang harus lembur. Misalnya, saat usaha kateringmu mendapat banyak pesanan.
4. Semua teman menyenangkan

Kamu bukan baru kali ini bergaul dengan orang lain. Meski dirimu belum pernah bekerja, teman-temanmu sejak dulu juga gak selamanya baik. Watak setiapnya berbeda-beda. Begitu pula dengan kawan kerja.
Kamu bakal menemui beberapa teman kerja yang menyebalkan. Bahkan mereka sampai perlu diwaspadai. Ada teman yang judes sekali, merasa lebih hebat daripada dirimu, gayanya seperti bos, atau suka bersaing secara tidak sehat.
Mereka semua menjadi bagian dari keseharian dan perjalananmu meniti karier. Teman begitu tidak usah terlalu dipusingkan. Terpenting kamu fokus mengerjakan tugas-tugas. Dirimu tak perlu ikut sama menyebalkannya dengan mereka. Juga hindari menggunjingkannya dengan siapa pun. Kamu tak tahu siapa kawan sejati atau musuh dalam diam.
5. Kerjanya gampang, bayarannya tinggi

Meski ini umum diinginkan banyak orang, hati-hati kalau kamu hendak mengadopsinya. Makin kuat harapanmu mengenai pekerjaan yang mudah dan gajinya selangit, makin jelas sifat malasmu. Dirimu memang tidak suka bekerja keras apalagi menerima tantangan. Bila bisa, barangkali kamu ingin tidur saja dibayar. Dengan ekspektasi yang gak masuk akal begini, semangat kerjamu juga rendah. Kamu bakal ogah-ogahan dalam bekerja.
Di hati, dirimu merasa pantas dibayar jauh lebih besar. Jam dan beban kerja yang wajar pun terasa sangat memberatkanmu. Kamu mesti paham bahwa tambah besar upahmu niscaya pekerjaanmu tambah berisiko. Tanggung jawabmu akan kian berat. Ketidakpuasanmu terhadap pekerjaan dan upahnya sukar diobati.
6. Bebas risiko pemecatan

Status sebagai karyawan tetap atau ASN sekalipun tidak kebal dari risiko pemecatan. Ini sangat mungkin terjadi kalau kamu melakukan kesalahan yang fatal. Pun sekarang kebanyakan karyawan swasta berstatus kontrak.
Kalau dirimu berharap sekali diterima bekerja tak bakal diberhentikan sampai lanjut usia, mau melamar ke mana? Ambil saja sisi positif dari adanya risiko pemberhentian tanpa rasa hormat. Yaitu, kamu didorong supaya bekerja dan memiliki attitude sebaik mungkin.
Bahkan dirimu sudah bekerja penuh dedikasi pun masih ada kemungkinan pemutusan hubungan kerja. Utamanya ketika situasi keuangan perusahaan gak sehat. Kehilangan pekerjaan cuma bisa diusahakan tak terjadi dengan kinerja yang sebaik-baiknya. Juga bersikap terpuji di dalam maupun luar kantor.
Memasuki dunia kerja hendaknya tidak dibarengi dengan harapan gak masuk akal terkait kerja. Tentu kamu mesti menjadi karyawan baru yang penuh optimisme. Namun, ekspektasi berlebihan seperti di atas hanya akan mengecewakanmu dalam waktu singkat.