Perbedaan Open Relationship dan Poliamori, Ternyata Gak Sama!

- Open relationship punya satu hubungan utama, tapi boleh jalan dengan yang lain.
- Pada poliamori, cinta gak harus dengan satu orang.
- Seks vs. emosi jadi perbedaan kunci.
Zaman sekarang, definisi cinta dan hubungan makin luas. Gak melulu tentang hubungan eksklusif dengan satu orang, saat ini mulai populer bentuk-bentuk baru, seperti open relationship dan poliamori. Bagi sebagian orang, konsep ini mungkin terasa asing, tapi kenyataannya makin banyak yang memilih menjalani hubungan semacam ini.
Nah, yang sering bikin orang bingung: apa, sih, bedanya open relationship dan poliamori? Sama-sama bukan hubungan monogami, tapi ternyata keduanya punya perbedaan besar dalam beberapa aspek. Yuk, kita bedah satu per satu biar gak asal ikut-ikutan tanpa paham makna keduanya!
1. Open relationship punya satu hubungan utama, tapi boleh jalan dengan yang lain

Open relationship itu sebenarnya bentuk hubungan saat sepasang kekasih berkomitmen sebagai pasangan utama, tapi mengizinkan pasangannya untuk tetap jalan dengan orang lain. Biasanya, pasangan boleh memiliki hubungan seksual dengan orang lain, tapi aspek emosional tetap difokuskan ke pasangan utama. Sebagai contoh, kamu dan pacarmu berkomitmen untuk jadi pasangan kekasih, tapi kalian sama-sama oke kalau salah satu dari kalian tidur dengan orang lain asal jujur dan gak melibatkan emosi.
Ciri khas open relationship:
Ada pasangan utama yang jadi pusat komitmen.
Hubungan di luar biasanya hanya sebatas seks.
Emosi tetap difokuskan ke satu orang.
Sering ada aturan dan kesepakatan tertentu, misalnya gak boleh dengan teman dekat atau jangan sampai punya anak.
2. Pada poliamori, cinta gak harus dengan satu orang

Kalau open relationship lebih ke “seks bebas, tapi hati tetap satu”, poliamori justru lebih menekankan bahwa seseorang boleh mencintai lebih dari satu orang sekaligus dengan persetujuan semua pihak. Jadi, bukan sekadar seks, tapi emosi dan cinta juga dibagi ke beberapa orang. Sebagai contoh, seseorang bisa punya 2 atau 3 pasangan tetap dan semua orang dalam hubungan tersebut tahu serta setuju.
Ciri khas poliamori:
Hubungan romantis dan emosional bisa dengan lebih dari satu orang.
Semua pihak tahu dan setuju.
Ada komunikasi terbuka dan kejujuran.
3. Seks vs. emosi jadi perbedaan kunci

Salah satu pembeda utama antara open relationship dan poliamori ialah tujuan dan kedalaman hubungan di luar pasangan utama. Open relationship lebih berfokus pada kebebasan seksual. Di sisi lain, poliamori tentang hubungan cinta dengan lebih dari satu orang.
Bisa dibilang, open relationship itu membuka pintu untuk pengalaman fisik lain, tapi tidak secara emosional. Sementara, poliamori membuka hati untuk cinta yang lebih luas. Dalam poliamori, hubungan baru bisa jadi sama pentingnya dengan yang lama. Dalam open relationship, biasanya hubungan baru hanya sebatas “selingan”.
4. Komunikasi adalah kunci pada keduanya

Baik open relationship maupun poliamori sama-sama gak akan bisa jalan tanpa ada komunikasi yang jujur dan terbuka. Ini bukan model hubungan yang bisa dijalani diam-diam atau sembunyi-sembunyi. Justru butuh kepercayaan dan keterbukaan tingkat tinggi.
Harus jelas apa batasannya, sama-sama saling tahu, dan bagaimana menyikapi rasa cemburu. Dalam banyak kasus, pasangan yang menjalani model hubungan ini bahkan sering membuat peraturan bersama. Tanpa keterbukaan dan kesepakatan bersama, hubungan nonmonogami tersebut lebih cocok disebut perselingkuhan.
5. Konsep hubungan ini bukan untuk semua orang

Tidak semua orang cocok dengan konsep hubungan seperti open relationship maupun poliamori. Keduanya juga bukan solusi untuk pasangan yang sedang bermasalah atau bosan. Baik open relationship maupun poliamori membutuhkan kesiapan mental, kedewasaan emosional, dan empati tinggi.
Kalau kamu tipe orang yang gak nyaman berbagi pasangan atau mudah cemburu, berarti open relationship dan poliamori bukan untukmu. Itu sah-sah saja, lho. Pada dasarnya, kunci dari semua hubungan, apa pun bentuknya, ialah kesepakatan, rasa aman, dan saling menghargai.
Jadi, meski keduanya sama-sama termasuk dalam bentuk hubungan nonmonogami yang etis, open relationship dan poliamori itu tetap punya konsep yang berbeda. Yang penting, jangan asal ikut-ikutan tren. Pilih gaya hubungan yang paling sesuai dengan nilai-nilai, kebutuhan emosional, dan batasan kamu sendiri.