7 Tanda Oversharing Hubungan Pribadi, Semuanya Diceritakan

- Mengumbar masalah dengan pasangan, bisa membuat situasi semakin keruh dan menimbulkan gangguan dalam hubungan kalian.
- Urusan ranjang pun diceritakan ke teman, padahal hal ini sebaiknya dikonsultasikan pada seksolog agar lebih sensitif.
- Membocorkan rahasia keuangan keluarga dapat menyebabkan penghakiman dari orang lain terhadap rumah tangga kalian.
Oversharing atau berlebihan dalam membagikan informasi mengenai kehidupan pribadi bukan sikap yang bijak. Kamu tak tahu bakal seperti apa respons orang lain atas ceritamu. Dirimu bahkan gak mampu membaca isi pikirannya.
Jangan berpikir oversharing hubunganmu dengan pasangan bakal aman saja. Andai pun dia gak keberatan dan cuek saja, gangguan bisa bermunculan dalam hubungan kalian. Sadari bahwa tidak semua orang suka melihat kebahagiaan kalian.
Kecemburuan dapat mendorong orang melakukan atau setidaknya mengharapkan hal-hal buruk menimpamu dan pasangan. Ceritamu tentang hubungan pribadi sudah berlebihan kalau memenuhi tujuh ciri berikut. Menjaga hubungan spesialmu lebih privat akan lebih baik serta aman.
1. Mengumbar masalah dengan pasangan

Masalahmu bersama pasangan seharusnya dibicarakan di antara kalian saja. Itu kunci penyelesaiannya. Bukan malah dirimu lebih suka membahasnya bersama orang lain yang gak bisa kasih saran terbaik. Bahkan sarannya boleh jadi menjerumuskan jika diikuti.
Kamu juga tak tahu apa sebenarnya yang ada di benak mereka ketika mengetahui hubunganmu dengan pasangan lagi bermasalah. Apakah mereka betul-betul berempati atau justru ada rasa senang saat mendengarnya? Persoalanmu dengan pasangan yang sampai ke telinga orang-orang rentan membuat situasi tambah keruh.
2. Urusan ranjang pun diceritakan ke teman

Kalau antara kamu serta pasangan ada masalah terkait seks, berkonsultasilah pada seksolog. Persoalan sesensitif ini jangan diberitahukan ke sembarang orang. Tapi kalaupun dirimu merasa sangat puas dengan kehidupan ranjang kalian, tidak perlu juga dibanggakan ke sana kemari.
Walaupun semua pendengarnya juga telah dewasa, tetap gak sopan buatmu membicarakannya secara terbuka. Seperti apa hubunganmu dengan pasangan di balik pintu kamar cukup menjadi pengetahuan kalian berdua. Bila kamu suka terus membahasnya, orang-orang bisa merasa jijik padamu.
3. Impian-impian kalian jadi topik obrolan dengan siapa pun

Kamu dan pasangan punya mimpi bersama setelah menikah. Mungkin kelak kalian ingin bisa membiayai anak bersekolah di sekolah yang bagus, traveling, naik haji atau umroh bareng bagi yang muslim, dan sebagainya. Semua cita-cita itu bagus serta perlu diusahakan.
Namun, jangan menyamakannya dengan kamu kudu membicarakannya dengan orang lain. Tidak semua orang akan senang mendengarnya. Ada orang yang gampang iri kemudian berusaha supaya impian kalian gagal. Caranya macam-macam seperti dia menakut-nakutimu soal biaya pendidikan di sekolah impian itu hingga kamu pesimis dan menyerah duluan.
4. Masa lalu dan kekurangan pasangan jadi konsumsi publik

Seharusnya kamu sebagai pasangannya membantu menjaga cerita masa lalu serta kekurangannya. Dengan sahabat dan saudara sekalipun, dirimu mesti selektif soal mana yang perlu diceritakan atau tak usah. Kalau masa lalu dan kelemahan pasangan diberitahukan pada sembarang orang, itu sama dengan mencemarkan nama baiknya.
Orang-orang yang semula respek padanya boleh jadi lantas memandangnya rendah setelah mengetahui kedua hal tersebut. Kamu memang gak perlu terlalu membanggakan pasangan seakan-akan dia manusia terbaik di dunia ini. Namun, jangan pula menelanjangi diri serta kehidupannya yang dapat menjatuhkan martabatnya.
5. Membocorkan rahasia keuangan keluarga

Keuanganmu saja sebaiknya gak dibuka di depan orang-orang. Apalagi keuangan keluarga yang melibatkan pasangan. Meski di media sosial kerap berseliweran cerita istri yang dikasih uang bulanan sekian dan cara mereka membelanjakannya, kamu gak usah ikut-ikutan.
Baik di dunia maya maupun nyata, dalamnya kantong mending tak diketahui oleh orang lain. Bila rahasia keuanganmu dan pasangan diketahui oleh orang-orang, mereka dengan mudahnya menghakimi rumah tangga kalian. Misalnya, saat penghasilan kalian digabungkan pun masih dianggap sedikit oleh orang lain. Nanti kamu malah disebut salah pilih pasangan, anakmu bisa bermasa depan suram, dan sebagainya.
6. Kasih kode ke pasangan melalui status atau story medsos

Contohnya, kode keras ingin diajak jalan-jalan ke suatu destinasi wisata atau dibelikan sesuatu. Ngomong langsung ke pasangan malah lebih praktis. Tapi kamu mencari jalan memutar melalui status atau story media sosial yang belum tentu setiap hari dibuka oleh pasanganmu.
Cara seperti ini lebih menandakan keinginanmu buat mencari perhatian. Dirimu tidak sekadar caper ke pasangan melainkan juga seluruh teman di dunia maya. Mereka menjadi tahu apa yang sedang diinginkan olehmu dari pasangan.
Mereka juga menunggu kabar pasanganmu mau memenuhinya atau gak. Kalau tidak ada tanda-tanda keinginanmu dipenuhi pasangan, di depan layar masing-masing mereka mungkin tertawa sinis. Berbagai permintaanmu ke pasangan cukup langsung diutarakan padanya.
7. Tak memperhatikan kepantasan ketika mengunggah foto dan video mesra

Sebesar apa pun cinta di antara kalian, adegan mesra gak perlu dipertontonkan di muka publik. Termasuk melalui foto atau video yang diunggah di media sosial. Kamu tidak tahu apa yang ada di pikiran orang ketika melihatnya. Orang mungkin cuek serta menganggap itu hakmu.
Namun, selain rasa jijik, ada juga orang terpikirkan buat menyalahgunakan foto dan video tersebut. Jangan sampai foto serta video itu tahu-tahu tersebar ke berbagai media sosial dengan nama akun yang tak dikenal. Nikmati hubungan kalian berdua saja. Toh, kalian juga bukan pasangan selebritas yang momen kebersamaannya selalu dinantikan warganet.
Berlebihan dalam membagikan segala hal terkait hubungan kalian dapat berakibat buruk. Kalian tidak perlu terlalu tertutup pada orang lain. Namun, jangan pula menjadi seperti gak mengenal batasan dalam membagikan hal-hal yang berkaitan dengan hubungan kalian. Hubungan yang lebih privat itu menenangkan.