Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tips Mengurangi Iritasi saat Pakai Retinol dengan Teknik Buffering

ilustrasi seorang wanita memakai retinol (pexels.com/Radiance Beauva)
ilustrasi seorang wanita memakai retinol (pexels.com/Radiance Beauva)

Retinol sering disebut sebagai anti-aging terbaik yang memiliki segudang manfaat. Turunan vitamin A ini bisa membantu mengatasi hampir semua masalah kulit, mulai dari mengurangi garis halus dan kerutan, memperbaiki tekstur kulit yang kasar, menghilangkan komedo, mencerahkan kulit kusam, sampai menyamarkan noda hitam .

Meskipun bahan tersebut masuk dalam kategori perawatan kulit terbaik. Sayangnya, tidak semua orang cocok menggunakan retinol. Hal ini karena retinol memiliki kandungan aktif yang sangat tinggi dan jika tidak diaplikasikan dengan cara yang tepat, efek sampingnya bisa langsung terasa di kulit, seperti kulit menjadi kering, mengelupas, kemerahan, dan lainnya.

Namun, ada teknik khusus untuk memastikan pengaplikasian retinol benar-benar aman. Teknik ini disebut buffering karena bisa membantu mengurangi iritasi kulit akibat pemakaian retinol. Penasaran, apa itu teknik buffering? Yuk, simak selengkapnya di sini!

1. Alasan retinol dapat menimbulkan iritasi pada kulit

ilustrasi wajah kemerahan (freepik.com/freepik)
ilustrasi wajah kemerahan (freepik.com/freepik)

Retinol adalah bahan yang kuat. Di samping keunggulannya yang bisa memperbaiki berbagai masalah kulit, retinol juga dapat menyebabkan kulit memerah, kering, dan mengelupas. Meskipun kandungan ini lebih rentan bereaksi terhadap kulit kering dan sensitif, nyatanya kulit normal dan kombinasi pun juga bisa mengalami iritasi akibat retinol.

Menurut dokter kulit Hadley King MD, dikutip Glamour, penggunaan retinol yang berlebihan dan teknik pengaplikasian yang kurang tepat menjadi faktor utama kulit mengalami sensasi terbakar alias iritasi. Ia menerangkan, semakin banyak retinol yang dioleskan ke kulit, semakin banyak pula sel-sel kulit yang akan bereaksi secara berlebihan.

Masih mengutip laman yang sama, seorang dokter kulit dari Union Square Laser Dermatology, Y. Claire Chang, MD, menambahkan retinol yang dijual bebas di pasaran umumnya menimbulkan iritasi yang lebih rendah, dibandingkan retinol yang diresepkan oleh dokter kulit. Namun, ada baiknya untuk menggunakan bahan ini secara bertahap, kemudian jika kulit sudah terbiasa, maka kamu boleh meningkatkan frekuensi pemakaiannya.  

Retinol adalah bahan yang kuat. Jadi, jika kamu memiliki kulit sensitif dan kering atau kondisi kulit, seperti eksim atau rosacea, sebaiknya gunakan retinol secara perlahan. Hindari area kulit yang sedang mengalami peradangan dan konsultasikan terlebih dahulu dengan ahli atau dokter kulit,” saran Chang.

2. Cara mengurangi iritasi kulit akibat pemakaian retinol dengan teknik buffering

ilustrasi seorang wanita menggunakan pelembap wajah (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi seorang wanita menggunakan pelembap wajah (pexels.com/Ron Lach)

Retinol memang menawarkan berbagai keunggulan yang menggiurkan. Namun, banyak juga yang masih ragu untuk memakainya. Oleh sebab itu, kamu bisa menerapkan teknik buffering sebagai cara ampuh untuk mengurangi iritasi kulit akibat retinol.

Teknik buffering sendiri adalah teknik pengaplikasian retinol dengan cara mencampurkannya bersama moisturizer (pelembap). Meskipun bisa mengurangi efektivitas retinol ke kulit, tapi teknik ini tergolong ampuh bagi pemilik kulit kering dan sensitif.

“Pelembap dapat mengencerkan retinol dan membuatnya lebih mudah ditoleransi,” ujar Morgan Rabach, MD, dokter kulit dan salah satu pendiri LM Medical NYC, dikutip Glamour. “Teknik ini direkomendasikan bagi mereka yang mengalami kulit kering setelah menggunakan retinol” imbuhnya.

Lebih lanjut, Heather Rogers, MD, seorang dermatologis, setuju, kalau teknik buffering adalah metode yang tepat untuk memastikan penggunaan retinol tidak berlebihan. Teknik ini juga cara yang bagus bagi orang-orang yang pernah merasakan efek samping retinol, tapi ingin mencoba memakainya lagi.

“Setelah kulit kamu mampu beradaptasi dengan retinol, maka kamu bisa mengembalikan rutinitas skincare dengan mengaplikasikan retinol terlebih dahulu, lalu diikuti dengan moisturizer supaya khasiat dari retinol bisa tetap kamu rasakan,” tambahnya.

3. Tips mengobati iritasi akibat retinol

ilustrasi seorang wanita menggunakan serum retinol (pexels.com/Olha Ruskykh)
ilustrasi seorang wanita menggunakan serum retinol (pexels.com/Olha Ruskykh)

Jika kulitmu terlanjur mengalami iritasi akibat pemakaian retinol yang berlebihan atau kurang tepat, jangan khawatir. Sebab, masih ada cara untuk membantu mengatasinya. Dilansir Trulybeauty, dokter kulit Dr. Janet Allenby, mengatakan bahwa apabila tingkat iritasinya rendah, maka kamu bisa menghentikan penggunaan retinol sampai kulit kamu benar-benar pulih.

Selama proses penyembuhan, sebaiknya gunakan produk pembersih wajah dan pelembap dengan formula ringan yang efektif melembapkan kulit dan menenangkan kulit yang teriritasi. Selain itu, gunakan rangkaian perawaan kulit dasar, terdiri dari pembersih wajah, toner, pelembap, dan tabir surya untuk sementara waktu.

Di satu sisi, retinol bisa memberi manfaat yang luar biasa bagi kulit. Namun, di sisi lain retinol juga dapat menimbulkan efek samping yang sangat buruk di kulit. Kuncinya adalah mengenali kondisi kulit kamu terlebih dahulu, kemudian pilih produk retinol yang sesuai dengan tipe kulitmu. Pastikan juga kamu menerapkan teknik pemakaian retinol yang tepat, seperti teknik buffering di atas untuk meminimalkan reaksi iritasi yang ditimbulkan oleh retinol.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us