Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Beda Humbucker dan Single Coil, Ini Pengaruhnya ke Suara Gitar

ilustrasi gitar (pexels.com/Andreu Marquès)
ilustrasi gitar (pexels.com/Andreu Marquès)
Intinya sih...
  • Struktur dasar pickup: Single coil lebih jernih, terang, dan detail, tapi rentan terhadap noise. Humbucker menghasilkan suara lebih tebal, hangat, dan padat dengan teknologi ganda membatalkan noise.
  • Karakter suara: Single coil cocok untuk blues, funk, dan country dengan tone cerah dan attack cepat. Humbucker lebih cocok untuk rock, jazz, dan metal dengan sustain panjang dan respon lembut.
  • Gaya musik dan pengaruhnya ke pemilihan pickup: Single coil bagus untuk blues klasik atau country seperti Eric Clapton atau John Mayer. Sementara humbucker lebih ideal untuk musik keras seperti Slash, Zakk Wylde, dan Dave Mustaine.

Kalau ngomongin soal suara gitar, komponen yang paling sering jadi bahan diskusi adalah pickup. Pickup ini ibarat jantungnya gitar elektrik karena berperan besar dalam membentuk karakter suara yang keluar. Dua jenis pickup yang paling umum adalah humbucker dan single coil. Meski secara tampilan keduanya tampak sederhana, efeknya ke suara bisa sangat jauh berbeda.

Pemilihan antara humbucker dan single coil bukan cuma soal selera, tapi juga soal gaya musik dan suasana yang ingin dicapai. Banyak gitaris legendaris yang setia dengan salah satu jenis pickup ini karena pengaruhnya ke tone sangat signifikan. Dalam artikel ini, kita akan bahas perbedaan mendasar antara keduanya, dampaknya ke suara, hingga contoh musisi yang memakai jenis pickup tertentu. Yuk, simak lebih dalam sebelum memilih gitar yang paling pas buat karakter musikmu.

1. Struktur dasar pickup

potret humbucker (commons.wikimedia.org/Daniil Ulanov)

Single coil hanya punya satu lilitan kawat yang membungkus magnet di dalamnya. Karena konstruksinya sederhana, pickup ini menghasilkan suara yang lebih jernih, terang, dan detail. Tapi, satu kelemahannya adalah rentan terhadap noise, khususnya hum dari arus listrik di sekitar. Inilah alasan kenapa banyak gitaris kadang merasa suara single coil kurang bersih saat dipakai di lingkungan yang penuh gangguan elektromagnetik.

Sementara itu, humbucker punya dua lilitan kawat yang ditempatkan secara berlawanan arah. Tujuannya adalah untuk membatalkan noise atau hum, sesuai namanya yaitu "hum-bucker". Karena konstruksi ganda ini, suaranya jadi lebih tebal, hangat, dan padat. Jadi, secara teknis humbucker memang unggul dalam meredam gangguan suara dibanding single coil.

2. Karakter suara

ilustrasi single coil (commons.wikimedia.org/waterborough)

Pickup single coil dikenal menghasilkan tone yang cerah, tajam, dan punya attack yang cepat. Suara petikan senar terasa lebih jelas, cocok banget buat musik blues, funk, dan country. Banyak gitaris yang suka sound “twang” dari single coil karena terasa lebih ekspresif. Namun, ketika dipakai di gain tinggi, suara single coil cenderung kurang padat dan bisa terdengar kasar.

Sebaliknya, humbucker punya karakter suara yang lebih hangat dan tebal. Cocok banget buat musik rock, jazz, dan metal karena sustain-nya lebih panjang dan responnya lebih lembut. Suara yang keluar dari humbucker juga terasa lebih solid saat distorsi dinyalakan. Tone seperti ini ideal buat permainan riff berat atau solo panjang yang butuh karakter suara tegas.

3. Gaya musik dan pengaruhnya ke pemilihan pickup

potret humbucker (commons.wikimedia.org/JOKO471)

Kalau masuk ke ranah blues klasik atau country, single coil sering jadi pilihan utama. Gitaris seperti Eric Clapton atau John Mayer setia dengan pickup ini karena kemampuannya mengekspresikan dinamika permainan. Serangan not-notnya terdengar jelas, dan karakter bright-nya membuat melodi lebih menonjol. Di genre ini, kejernihan dan detail adalah segalanya.

Namun, buat yang lebih suka nuansa musik keras, humbucker jauh lebih ideal. Gitaris seperti Slash, Zakk Wylde, dan Dave Mustaine mengandalkan pickup ini karena daya dorongnya lebih besar. Sound yang lebih berat dan bebas noise sangat penting buat pertunjukan di panggung besar atau rekaman dengan gain tinggi. Pilihan pickup ini bisa mengubah total nuansa musik yang dimainkan.

4. Contoh gitar dan brand yang umum memakai keduanya

potret Fender Stratocaster (commons.wikimedia.org/John Tuggle)

Fender Stratocaster adalah contoh klasik gitar dengan pickup single coil. Karakter suaranya yang bright dan open cocok banget buat musik dengan nuansa vintage. Gitar ini jadi favorit banyak musisi karena fleksibel dan bisa diandalkan di berbagai genre. Kalau penggemar suara jernih dan detail, gitar seperti ini patut dilirik.

Sementara itu, Gibson Les Paul sering menggunakan humbucker sebagai standar. Suaranya lebih tebal, dengan sustain yang kuat dan body tone yang menggelegar. Banyak gitaris rock dan metal memilih model ini karena ketangguhannya dalam merespons gain tinggi. Di sisi lain, merek seperti Ibanez dan ESP juga menawarkan model dengan humbucker untuk kebutuhan modern dan agresif.

Pickup bukan cuma soal teknis, tapi juga soal selera dan kebutuhan musikal. Pemahaman soal perbedaan antara humbucker dan single coil bisa membantu menentukan karakter suara yang diinginkan. Gak ada yang mutlak lebih baik, semua tergantung cara memainkannya dan gaya musik yang dibawa. Jadi, pilih pickup sesuai kepribadian musikal dan nikmati proses eksplorasinya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us