4 Orang Terlibat Kasus Prada Lucky, TB Hasanuddin: Ini Pengeroyokan

- Perlu ada reformasi di tubuh TNI, khususnya hubungan antara prajurit senior dan junior
- Tidak ada ruang kekerasan di TNI AD, pelaku akan ditindak tegas sesuai hukum militer
- Prabowo berpesan agar prajurit TNI dilatih keras tanpa kekejaman, dan para komandan membina pasukan dengan baik
Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin mengecam keras tindakan kekerasan yang diduga dilakukan oleh empat orang prajurit senior terhadap Prada Lucky Namo (23) hingga meninggal dunia. Ia meminta para pelaku dihukum seberat-beratnya sesuai ketentuan hukum di lingkungan TNI.
“Tindakan kekerasan oleh para senior terhadap junior seperti ini sudah jelas melanggar hukum dan nilai-nilai keprajuritan. Apalagi sampai menyebabkan korban jiwa. Para pelaku harus dihukum seberat-beratnya,” kata TB Hasanuddin, Senin (11/8/2025).
Menurut TB Hasanuddin, keterlibatan lebih dari satu orang dalam insiden ini mengindikasikan adanya unsur pengeroyokan. Ia menegaskan pentingnya proses hukum melalui pengadilan militer, serta penjatuhan sanksi maksimal termasuk pemecatan terhadap para pelaku.
“Kalau sampai empat orang terlibat, ini bukan sekadar insiden, tapi pengeroyokan. Korban pun tidak melawan karena merasa sebagai junior. Pengadilan militer harus memproses kasus ini dengan serius, transparan, dan menjatuhkan hukuman yang setimpal,” kata dia.
1. Perlu ada reformasi di tubuh TNI

Selain itu, TB Hasanuddin menyerukan perlunya reformasi budaya di tubuh TNI, khususnya dalam hubungan antara prajurit senior dan junior. Ia mendorong TNI menyusun pedoman yang jelas agar kegiatan pembinaan tidak disalahgunakan sebagai ajang kekerasan.
“Hubungan senior-junior perlu dibenahi. Pembinaan, arahan, dan teguran adalah hal yang wajar. Tapi ketika kekerasan masuk, itu sudah ranah pidana. Ini harus menjadi kesadaran bersama di tubuh TNI,” kata dia.
Ia juga menyoroti praktik acara tradisi satuan yang kerap menjadi celah terjadinya kekerasan. Ia meminta agar kegiatan tradisi tetap dilaksanakan namun dengan aturan dan pengawasan ketat dari para komandan satuan.
“Acara tradisi boleh, tapi harus dibuat sehat dan aman. Kalau lari atau latihan fisik, tentu ada batas dan ketentuan yang jelas. Jangan sampai kegiatan ini malah memakan korban. Pengawasan dari para komandan menjadi kunci," kata dia.
2. Tidak ada ruang kekerasan di TNI AD

Kepala Penerangan Kodam IX Udayana, Kolonel Inf Candra menyampaikan, kasus ini masih dalam penanganan secara intensif. Kasus yang terjadi di satuan infanteri teritorial pembangunan pertama di wilayah Korem 161/Wora Sakti di bawah Kodam IX/Udayana itu menjadi perhatian serius bagi Kodam IX/Udayana dan jajaran.
Dalam penanganan kasusnya, kata dia, TNI tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah. Namun jika nanti terbukti bersalah, maka pelaku akan ditindak tegas sesuai hukum dan ketentuan yang berlaku di lingkungan militer.
Pimpinan militer, imbuhnya, telah berkomitmen penuh untuk menegakkan disiplin, serta memastikan bahwa seluruh prajurit menjunjung tinggi nilai-nilai profesionalisme dan kemanusiaan dalam pelaksanaan tugas.
"Kami ingin menegaskan bahwa tidak ada ruang di tubuh TNI AD bagi tindakan kekerasan, penyalahgunaan wewenang, atau perilaku menyimpang lainnya," kata dia.
3. Prabowo berpesan prajurit TNI dilatih keras tanpa kekejaman

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto berpesan kepada Panglima TNI dan seluruh panglima pasukan untuk melatih seluruh prajuritnya dengan keras. Namun, Prabowo mewanti-wanti tidak boleh ada kekejaman bagi prajurit TNI saat menjalani latihan bersama di satuan-satuan mereka. Prabowo berpesan agar Panglima TNI dan para panglima pasukan untuk membina dengan baik pasukannya.
Pesan itu disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Lapangan Suparlan Pusdiklatpassus Batujajar, Bandung, Jawa Barat, pada Minggu (10/8/2025).
Ia juga meminta agar para komandan TNI menganggap seluruh prajuritnya sebagai anak sendiri sehingga tidak ada lagi kekerasan selama latihan operasi.
"Saya titip saudara-saudara sekalian jaga pasukanmu sebaik-baiknya, bina anak buahmu sebaik-baiknya, anak buahmu adalah bagaikan anak kandungmu sendiri," kata Prabowo.
Diketahui, keempat pelaku saat ini telah ditangkap dan ditahan di Ruang Tahanan Subdetasemen Polisi Militer (Subdenpom) Ende. Pemeriksaan telah dilakukan sejak Rabu malam (6/8/2025).