Gempa Bumi M 5,3 Goyang Kabupaten Poso, 38 Unit Rumah Rusak Ringan

- 20 kepala keluarga terdampak gempa bumi, 38 unit rumah rusak ringan
- BNPB imbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi gempa
Jakarta, IDN Times - Gempa bumi dengan magnitudo 5,3 menggoyang Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah pada Senin (14/7/2025) pukul 19.52 WITA. Gempa tersebut bahkan ikut terasa hingga ke Kota Palopo, Sulawesi Selatan. Pusat gempa bumi berada pada koordinat 2.00 Lintang Selatan (LS) dan 120.71 Bujur Timur dengan lokasi 67 kilometer barat daya Poso-Sulawesi Tengah, 82 kilometer barat laut Luwu Timur-Sulawesi Selatan, 153 kilometer tenggara Palu-Sulteng.
"Gempa bumi ini terjadi pada kedalaman 10 kilometer yang berpusat di darat dan tak berpotensi menimbulkan tsunami," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dikutip Selasa (15/7/2025).
Ia mengatakan, getaran gempa turut dirasakan hingga ke berbagai daerah lain di sekitarnya, termasuk Kabupaten Morowali Utara hingga Luwu Timur dan Kota Palopo.
1. 20 kepala keluarga terdampak gempa bumi

Abdul mengatakan, ada 20 kepala keluarga (KK) yang terdampak akibat gempa tersebut. Hingga saat ini proses pendataan oleh petugas masih terus dilakukan.
"Tercatat kerugian materiil sebanyak 38 unit rumah warga mengalami rusak ringan," kata dia.
Badan Pengelola Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Poso dan Pemprov Sulawesi Tengah melakukan kaji cepat, koordinasi lintas instansi dan terus memonitoring untuk pemutakhiran data dan penanganan pascagempa.
"Laporan sementara menyebut belum ada korban jiwa yang diakibatkan dari peristiwa ini," ujar dia.
2. BNPB imbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi gempa

BNPB turut mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi gempa susulan. Warga, kata Abdul, diharapkan tetap tenang dan tidak terpancing berita atau hoaks.
"Selanjutnya, pastikan terlebih dahulu kekuatan struktur bangunan rumah sebelum warga kembali menghuni tempat tinggalnya," kata dia.
3. BNPB sarankan perhatikan jalur evakuasi jika berada di dalam ruangan

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal TNI Suharyanto. pernah menyampaikan, jika sedang beraktivitas di dalam ruangan dan terjadi gempa, perhatikan jalur evakuasi ke luar yang mudah. Jika di dalam gedung bertingkat, usahakan berlindung di bawah meja atau sudut tembok.
“Berdasarkan pengalaman pada gempa-gempa sebelumnya, terjadinya korban bukan akibat gempa, tetapi akibat bangunan yang roboh," ujar Suharyanto.