Tim SAR Indonesia Temukan 3 Jenazah Korban Gempa Bumi di Myanmar

- Tim SAR Indonesia menemukan 3 jenazah di reruntuhan gempa Myanmar.
- Gedung perumahan pegawai negeri sipil mengalami kerusakan tipe pancake, sulit dievakuasi.
Jakarta, IDN Times - Tim SAR dari Indonesia akhirnya berhasil menemukan tiga jenazah di balik reruntuhan gempa Myanmar pada Kamis (3/4/2025). Jenazah itu ditemukan di lantai satu di gedung perumahan pegawai negeri sipil di daerah Thuka Theiddhi Ward.
"Jenazah ditemukan di dekat area kamar mandi," ujar komandan regu tim Alpha SAR Indonesia, Stefanus Harrendra di dalam keterangan tertulis pada hari ini.
Ini merupakan penemuan pertama usai tim SAR dari Indonesia turun bertugas di titik gempa di Myanmar pada Rabu kemarin. Ada dua tim yang diturunkan, yakni tim Alpha dan tim Bravo.
Tim Alpha yang diterjunkan melakukan pencarian awal dengan metode hailing atau memanggil korban. Lalu, dilanjutkan dengan menurunkan anjing pelacak K9.
"Di lokasi tersebut ditemukan dua titik yang dicurigai keberadaan korban. Namun, dapat dipastikan korban sudah meninggal dunia dikarenakan tidak ada respons dari korban dan sudah tercium bau menyengat," katanya.
1. Tim SAR Indonesia alami kesulitan saat evakuasi jenazah korban

Stefanus menjelaskan, gedung di wilayah pemukiman itu mengalami kerusakan dengan tipe reruntuhan pancake. Hal itu disebabkan elemen penyangga vertikal seperti dinding atau tiang gagal menahan beban akibat guncangan hebat dari gempa. Ketika penyangga itu runtuh, lantai dari bangunan jatuh ke bawah secara vertikal dan menumpuk satu sama lain seperti tumpukan panekuk (pancake).
"Sebelum masuk ke dalam gedung, kami menggunakan alat Warning Alarm for Stability Protection (WASP) atau alat pendeteksi getaran gedung. Dengan begitu, tim dapat memastikan kondisi gedung sudah lebih dulu aman untuk dimasuki," ujar Stefanus.
Ia menambahkan jenazah ketiga sempat sulit dievakuasi. Hal itu lantaran posisi korban dalam keadaan duduk dan tertimpa tiang penyangga bangunan atau kolom.
Sementara, tim medis SAR Indonesia ikut memberikan penanganan luka kepada anggota Fire Brigades Myanmar yang sempat mengalami luka laserisasi.
2. Indonesia sudah kirimkan dua kloter bantuan dan tim ke Myanmar

Pemerintah Indonesia mengirimkan tim pencari dan penyelamat (SAR) serta bantuan gelombang kedua yang ditujukan bagi korban gempa bumi di Myanmar pada Selasa (1/4). Total hampir ada 100 orang yang dikirim, termasuk di dalamnya 73 personel tim SAR.
Bantuan dan tim SAR diberangkatkan menggunakan dua pesawat militer yakni Hercules A-1331 (short body) dan Boeing A-7309 menuju ke Bandara Naypydaw.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto mengatakan, bantuan ini merupakan kebutuhan yang diperlukan oleh Myanmar. Apalagi berdasarkan informasi terbaru akibat gempa bumi berkuatan 7,7 skala richter, lebih dari 2.600 orang dilaporkan tewas.
"Kami bergerak atas permintaan dari Pemerintah Myanmar. Mereka meminta bantuan melalui Kemenlu kemudian berkoordinasi kepada kami," ujar Suharyanto di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada 1 April 2025 lalu.
Ia mengatakan, bantuan yang dikirimkan oleh Indonesia ke Myanmar adalah salah satu bantuan terbesar. Bantuan logistik dan tim aju sudah mulai dikirim sejak Senin kemarin dan Selasa dini hari.
"TNI mengerahkan kekuatan dan armada, Kementerian Kesehatan mengirimkan satu tim kesehatan lengkap dengan dokter spesialis dan umum serta obat-obatan baik dari pemerintah atau swasta," ujar jenderal bintang dua dari TNI itu.
Bantuan yang dikirimkan pada Selasa kemarin berupa satu unit truk, tiga anjing K9 dan handler-nya dan peralatan penyelamatan. Sementara, dari Kementerian Pertahanan mengirimkan bantuan berupa tenda pengungsi 17 set dan tim pengawal satwa.
3. Myanmar banyak membutuhkan tenda

Suharyanto menambahkan, bantuan dari dunia internasional termasuk Indonesia akhirnya bisa masuk lantaran ada permintaan dari junta Myanmar sendiri. Bantuan yang didistribusikan ke Myanmar diprioritaskan datang dari organisasi nonpemerintah.
"Bantuan yang diminta bukan makanan, karena itu sudah banyak. Mereka minta tempat berlindung. Karena yang tidak jadi korban pun takut akan ada gempa-gempa susulan," katanya.
Sementara, berdasarkan laporan yang dikutip dari stasiun berita Al-Jazeera, jumlah korban tewas akibat gempa Myanmar mencapai lebih dari 2.700 jiwa.