Pesawat Jemaah Haji Dapat Ancaman Bom, Kemenag Minta Polisi Ungkap Pelakunya

- Jemaah Kloter 33 akan diberangkatkan ke Surabaya hari ini
- Jemaah haji dari Madinah dipulangkan ke Tanah Air 26 Juni
- Ancaman bom pada pesawat jemaah haji Kloter 33 Surabaya
Madinah, IDN Times - Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief, mengatakan ancaman bom terhadap pesawat Saudi Airlines yang mengangkut jemaah haji asal Indonesia, tidak terbukti. Kendati, Kemenag meminta kepolisian menyelidiki kasus ini, agar jemaah tenang.
"Mudah-mudahan diberikan kelancaran, dan harapan saya tentu ini tidak terulang. Pihak otoritas juga bisa menangani itu, bisa mengungkap siapa yang mengancamnya, sehingga bisa membuat jemaah lebih tenang untuk penerbangan selanjutnya," ujar Hilman saat meninjau kedatangan jemaah haji dari Makkah, Madinah, Arab Saudi, Sabtu (22/6/2025).
"Karena saya masih harus menerbangkan masyarakat ratusan ribu orang. Jadi jangan sampai ketenangan jemaah itu yang terancam," sambungnya.
1. Jemaah akan diberangkatkan ke Surabaya hari ini

Hilman mengatakan jemaah Kloter 33 akan diberangkatkan ke Surabaya hari ini, setelah terdunda di Kualanamu. Dia mengimbau kepada jemaah agar tidak panik, karena ancaman tersebut tidak terbukti dan berharap jemaah selamat sampai rumah.
"Diperiksa pesawatnya dan diingatkan, dan informasinya insyaallah ternyata ancaman itu tidak terbukti terhadap penerbangan. Dan jemaah baru besok hari akan dibawa terbang, melanjutkan ke Surabaya jam 3 sore," sambungnya.
2. Jemaah haji dari Madinah dipulangkan ke Tanah Air 26 Juni

Dalam kesempatan sama, Hilman juga menyebut, jemaah haji gelombang kedua dari Madinah mulai dipulangkan ke Tanah Air pada 26 Juni mendatang.
"Kemudian yang berikutnya, kami juga sedang bersiap-siap untuk keberangkatan pulang ke Tanah Air dari Madinah. Jadi mulai 26 (Juni) dari Madinah akan ada berangkat ke Tanah Air melalui bandara di Madinah," kata dia.
Karena itu, Hilman mengingatkan kepada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, baik Daerah Kerja (Daker) Makkah, Daker Madinah, maupun Daker Bandara, agar selalu melayani jemaah haji dengan baik pada proses pemulangan.
"Dan tentu saja ini ritme kerja teman-teman petugas akan menambah padat. Masih menerima jemaah datang dari Makkah. Kemudian di saat yang sama mengantarkan jemaah ke bandara untuk terbang dari Madinah," kata dia.
Hilman juga meminta PPIH Arab Saudi tetap menjaga kesehatan, agar bisa melayani jemaah dengan baik. "Yang dari Makkah, energinya juga harus memberangkatkan ke Madinah sebagai jemaah dan juga memberangkatkan ke Jeddah."
"Jadi kami mohon sebagai penunggjawab BPH (Badan Penyelenggara Haji) kepada para petugas untuk terus menjaga energinya, ritme kerjanya. Karena mulai minggu depan tanggal 26, pekerjaan akan menambah berat, menambah kompleks, menambah padat," imbuhnya.
3. Ancaman bom pada pesawat jemaah haji Kloter 33 Surabaya

Sebelumnya, pesawat Saudi Airlines pengangkut jemaah haji asal Embarkasi Surabaya (SUB) Kloter 33 yang terbang dari Jeddah menuju Surabaya, mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatra Utara, Sabtu (21/6/2025), akibat ancaman bom.
Pesawat Saudi Airlines bernomor penerbangan SVA 5688 itu membawa total 376 penumpang, yang terdiri dari 196 jemaah laki-laki, 180 perempuan, serta 13 awak kabin. Para penumpang sempat dievakuasi ke area terminal bandara.
Pesawat kemudian ditempatkan di lokasi steril, jauh dari posisi parkir pesawat lain, untuk kepentingan penyelidikan dan pengamanan. Sementara, aparat gabungan dari otoritas bandara, TNI, Polri, serta unsur Kemenag, turun tangan dalam proses evakuasi dan penanganan penumpang.
Proses evakuasi dilakukan secara hati-hati dan humanis, tanpa kepanikan, guna menghindari potensi risiko. Kanwil Kemenag Sumut ikut mendampingi jemaah sejak proses evakuasi.
Kapolda Sumatera Utara Irjen Whisnu Hermawan mengatakan proses evakuasi dan pemeriksaan pesawat dilakukan tim Jibom Satuan Brimob Polda Sumut. Seluruh penumpang dievakuasi ke terminal dan dilakukan pemeriksaan keamanan.
Barang-barang penumpang dan pesawat juga diperiksa tim penjinak bom dari Kodam I/Bukit Barisan dan Brimob Polda Sumut. Kejadian ini merupakan yang kedua dalam sepekan terakhir. Kejadian serupa terjadi pada 17 Juni lalu, saat pesawat yang mengangkut jemaah dari kloter Jakarta juga menerima ancaman bom serupa, dan seluruh penumpang selamat.