Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kloter Jemaah Haji yang Dapat Teror Akan Diterbangkan ke Surabaya

IMG-20250621-WA0052.jpg
Jemaah haji asal embarkasi Surabaya diistirahatkan di hotel usai dapat ancaman teror bom di pesawat Saudi Airlines SV-5688. (Dokumentasi Puspen TNI)
Intinya sih...
  • Pesawat dan barang bawaan segera disterilisasi
  • Jemaah haji diterbangkan ke Surabaya pada Minggu dini hari

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 376 penumpang Saudia Airlines tujuan Jeddah-Surabaya terpaksa diinapkan di hotel di dekat Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang pada Sabtu (21/6/2025). Pesawat dengan nomor penerbangan SV-5688 terpaksa mendarat darurat karena mendapatkan ancaman bom. Ini merupakan ancaman teror kedua yang menimpa penerbangan haji pada pekan ini.

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, mengatakan, ratusan penumpang dan kru pesawat ditempatkan di tiga hotel berbeda yang berlokasi di area bandara.

"Mereka semua dalam keadaan selamat. Pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat sudah dilaksanakan dan dinyatakan aman," ujar Kristomei di dalam keterangan tertulis.

Ia mengatakan, seluruh barang bawaan penumpang masih dalam proses pemeriksaan. TNI, kata Kristomei, ikut dikerahkan dalam proses pengamanan untuk menghadapi potensi teror bom. Kodam I/Bukit Barisan mengerahkan satu satuan setingkat kompi (SSK) Yonkav 6/NK, 1 SST Jihandak Yonzipur 1/DD dan didukung oleh 1 SST Kopasgat TNI Angkatan Udara. Selain itu, ada pula 1 SST Gegana Brimob Polda Sumatra Utara.

Jenderal bintang dua itu menambahkan, keterlibatan TNI di dalam operasi itu merupakan bagian dari pelaksanaan tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP) seperti yang diatur dalam Pasal 7 Ayat 2 UU Nomor 3 Tahun 2025 tentang TNI.

"Khususnya bagian mengenai mengatasi aksi terorisme," kata dia.

1. Pesawat dan barang bawaan segera disterilisasi

IMG-20250621-WA0049.jpg
Prajurit TNI memeriksa keamanan pesawat Saudi Airlines SV-5688 usai mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Medan. (Dokumentasi Puspen TNI)

Kristomei mengatakan, informasi mengenai ancaman teror bom kali pertama diterima pukul 08.55 WIB dari Airnav Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang. Pilot pesawat melaporkan adanya dugaan ancaman bom di Saudi Airlines SV-5688. Padahal, pesawat sedang mengangkut ratusan penumpang jemaah haji dengan rute Jeddah-Muscat-Surabaya.

Alhasil, pesawat mendarat dan diposisikan di taxiway A5. Seluruh penumpang dan kru pesawat kemudian langsung dievakuasi menuju ke terminal bandara. Aparat gabungan kemudian melakukan pemeriksaan secara ketat.

"Lanud Soewondo (Polonia) bersama tim jihandak Kodam I/Bukit Barisan dan Brimob Polda Sumut segera melakukan sterilisasi terhadap pesawat dan barang-barang penumpang," kata dia.

2. Jemaah haji diterbangkan ke Surabaya pada Minggu dini hari

IMG-20250621-WA0050.jpg
Prajurit TNI memeriksa keamanan pesawat Saudi Airlines SV-5688 usai mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Medan. (Dokumentasi Puspen TNI)

Salah seorang jemaah haji asal Jember, Samsul Hadi, membenarkan, mereka beristirahat sejenak dan diinapkan di hotel dekat bandara. Rencananya pesawat Saudia Airlines dijadwalkan akan kembali melanjutkan perjalanan menuju ke Surabaya pada Minggu dini hari yakni pukul 00.00 WIB.

"Nanti, jam 12 malam katanya (berangkat)," ujar Samsul Hadi hari ini di bandara.

Ia mengatakan, seluruh jemaah tidak mengetahui dengan pasti alasan pesawat harus mendarat darurat. Hanya saja, dirinya sempat mendapat informasi jika pesawat mendapat ancaman teror serupa seperti pada 17 Juni lalu. 

"Awalnya tidak ada informasi dari pihak bandara, tapi katanya kami diminta transit ya langsung keluar. Lalu, ada informasi, sabotase dari orang luar ya dari India seperti kemarin," tutur dia.

3. Teror bom disampaikan melalui direct speech radio

IMG-20250617-WA0134.jpg
Suasana Bandara Kualanamu International Airport (KNIA) Deli Serdang usai pesawat Saudi Arabian Airlines mendarat darurat, Selasa (17/6/2025) (IDN Times/Prayugo Utomo)

Kepala Otoritas Penerbangan Wilayah II Medan, Asri Santosa, merinci bagaimana ancaman bom itu datang. Ia mengatakan, ancaman didapat pilot bukan dari email seperti yang sebelumnya terjadi. Ancaman itu alih-alih diperoleh dari direct speech radio, yakni sebuah fitur mirip VPN.

"(ancaman) menggunakan namanya semacam direct speech, seperti VPN. Jadi itu memang percakapan ground to ground, point to point. Ini gak ada nomornya. Hanya negaranya saja (yang tertera)," ujar Asri pada hari ini.

Ia membenarkan ancaman itu terdeteksi dari komunikasi suara. Mulanya, pesan masuk dari Kuala Lumpur. Pihak Kuala Lumpur lalu segera menginformasikannya ke Jakarta.

"Saya belum bisa memastikan kenapa ke Indonesia (ancaman datang). Walaupun pesawat asing Saudi, saya tak bisa memastikan karena dari pihak kami cuma (mengurus) safety-nya. Jadi nanti ada pihak tertentu yang menanganinya. Saudia Airlines baru dua kali ini mengalami teror," tutur dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us