Sempat Ditunda Trump, AS Lanjutkan Pengiriman Senjata ke Ukraina

Jakarta, IDN Times – Amerika Serikat (AS) akan melanjutkan pengiriman paket bantuan senjata ke Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mendapatkan kabar tersebut dari Washington.
"Kami telah menerima sinyal politik di tingkat tertinggi, sinyal yang baik, termasuk dari AS dan teman-teman Eropa kami. Menurut semua laporan, pengiriman bantuan telah dipulihkan," katanya pada Jumat (11/7/2025), dilansir dari TRT World.
Zelenskyy menambahkan, pejabat militer Ukraina akan bertemu minggu depan dengan utusan khusus AS Keith Kellogg. Ia dijadwalkan tiba Senin di Kiev untuk kunjungan selama seminggu.
"Kami akan melanjutkan kerja sama kami minggu depan dengan pihak AS di tingkat militer, khususnya militer kami akan bekerja sama dengan Jenderal Kellogg. Kami juga sedang mempersiapkan paket pertahanan Eropa yang baru," ujarnya.
1. Bantuan sempat ditangguhkan oleh Trump

Dilansir dari CNN, rencana melanjutkan pengiriman senjata muncul seminggu setelah Presiden AS, Donald Trump, tiba-tiba menangguhkan bantuan ke Ukraina. Wakil Sekretaris Pers Gedung Putih, Anna Kelly, mengatakan keputusan itu dibuat untuk mengutamakan kepentingan AS.
Rusia pun menyambut baik keputusan tersebut. Kremlin mengklaim keputusan itu dibuat karena AS tidak memiliki cukup senjata.
"Sejauh yang kami pahami, alasan keputusan ini adalah gudang-gudang kosong, kurangnya senjata-senjata ini di gudang-gudang. Namun, semakin sedikit senjata yang dipasok ke Ukraina, semakin dekat pula akhir operasi militer khusus ini," ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Sementara itu, beberapa pejabat AS menyiratkan penangguhan bantuan ke Ukraina sebagian terkait dengan dorongan Pentagon untuk fokus pada China dan bersiap menghadapi potensi konflik di masa depan di Pasifik.
2. Anggota NATO juga bakal kirim bantuan senjata

Seorang ajudan Kongres AS juga mengatakan, negara-negara NATO sedang menggodok kesepakatan yang lebih besar untuk membeli senjata AS bagi Ukraina. Awal bulan ini, Kiev telah meminta Washington untuk mengizinkan Eropa membeli senjata AS.
"Kami mengirimkan senjata ke NATO, dan NATO akan mengganti seluruh biaya senjata tersebut," kata Trump dikutip dari Politico.
3. Sebanyak 30 rudal Patriot sebelumnya tak jadi dikirim ke Kiev

Paket bantuan untuk Ukraina yang dihentikan bulan ini mencakup 30 rudal pertahanan udara Patriot dan ratusan senjata presisi yang digunakan Ukraina untuk tujuan ofensif dan defensif.
Sekitar 8 ribu peluru howitzer 155 mm dan 250 roket Sistem Roket Peluncur Berganda Terpandu telah mulai dikirim ke Ukraina. Namun belum jelas apakah dan kapan rudal pertahanan udara Patriot akan bergerak.
Potensi bantuan militer baru, yang pertama dari AS sejak Januari, muncul di saat kota-kota di Ukraina menghadapi serangan udara terdahsyat Rusia, baik drone maupun rudal. Serangan Rusia di Ukraina semalam menewaskan sembilan orang dan melukai puluhan lainnya.