Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bangladesh Catat 101 Kematian akibat Demam Berdarah pada 2025

Bendera Bangladesh (unsplash.com/engin akyurt)
Bendera Bangladesh (unsplash.com/engin akyurt)
Intinya sih...
  • Jumlah kumulatif kematian akibat demam berdarah tahun ini mencapai 101 orang dengan total kasus terkonfirmasi 24.183 orang.
  • Kabirul Bashar, entomolog dari Jahangirnagar University, menyatakan jika situasi sudah sangat kritis karena virus telah menyebar luas di seluruh negeri.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Bangladesh menghadapi lonjakan signifikan kasus dan kematian akibat demam berdarah yang membuat sistem kesehatan negara itu semakin terbebani. Peringatan dari para ahli menyebutkan bahwa Agustus berpotensi menghadirkan gelombang kasus yang jauh lebih parah jika langkah pencegahan tidak segera ditingkatkan.

Fasilitas kesehatan di berbagai daerah, termasuk ibu kota Dhaka, sudah berjuang keras menghadapi lonjakan pasien demam berdarah yang terus meningkat, menambah tekanan pada sumber daya medis yang terbatas.

1. Peningkatan signifikan jumlah kematian dan kasus demam berdarah

Data resmi dari Direktorat Jenderal Layanan Kesehatan Bangladesh (DGHS) melaporkan telah terjadi 41 kematian demam berdarah di bulan Juli, meningkat dua kali lipat dibandingkan 19 kematian di bulan Juni.

Jumlah kumulatif kematian akibat demam berdarah tahun ini mencapai 101 orang dengan total kasus terkonfirmasi 24.183 orang, menempatkan beban berat pada fasilitas kesehatan yang sudah penuh. Data menunjukkan bahwa peningkatan kematian terus berlanjut, dengan 19 kematian tambahan telah dilaporkan pada Agustus hingga Senin (11/8/2025).

Para dokter menegaskan pentingnya mendapatkan penanganan medis sejak dini untuk mengurangi risiko komplikasi fatal, mengingat gejala demam berdarah yang dapat berkembang cepat menjadi kondisi serius seperti perdarahan internal.

2. Peringatan keras dari ahli mengenai puncak musim demam berdarah

Kabirul Bashar, entomolog dari Jahangirnagar University, menyatakan jika situasi sudah sangat kritis karena virus telah menyebar luas di seluruh negeri.

“Agustus bisa melihat setidaknya tiga kali lebih banyak kasus dibanding Juli, dengan puncak kemungkinan terjadi pada September.” ujarnya, dilansir Arab News.

Bashar menekankan bahwa tanpa intervensi agresif, rumah sakit akan kewalahan menampung pasien dan penanganan menjadi kurang optimal. Ia juga menghubungkan peningkatan kasus dengan kondisi iklim yang hangat, lembap, dan adanya hujan sporadis yang menciptakan lingkungan ideal bagi nyamuk Aedes aegypti berkembang biak.

3. Langkah pencegahan dan tekanan berat pada sistem kesehatan

Otoritas kesehatan mengimbau masyarakat untuk rutin memakai obat anti-nyamuk, tidur menggunakan kelambu, serta membersihkan dan menutup tempat penampungan air yang bisa jadi sarang nyamuk.

Bashar turut menggarisbawahi pentingnya penyemprotan terkoordinasi dan gotong royong pembersihan komunitas, terutama di zona risiko tinggi, agar laju penularan dapat ditekan sebelum puncak musim demam berdarah datang.

Peningkatan kasus di luar ibu kota juga menambah beban pada fasilitas kesehatan pedesaan yang kapasitasnya terbatas menghadapi pasien dengan kondisi parah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us