Ratusan Siswa Demo Usai Jatuhnya Jet AU Bangladesh

- Saat ini, 78 orang masih dirawat di rumah sakit.
- Sejumlah saksi mata mengaku terguncang atas musibah yang terjadi pada Senin pekan ini.
- Pesawat latih F-7 BGI mengalami kerusakan teknis beberapa saat setelah lepas landas daripangkalan AU Khandaker.
Jakarta, IDN Times - Ratusan siswa melakukan protes di dekat lokasi jatuhnya jet angkatan udara Bangladesh di ibu kota, Dhaka, pada Selasa (22/7/2025). Mereka menuntut kejelasan dan pertanggungjawaban atas insiden tersebut.
Pesawat tempur F-7BGI buatan China itu jatuh dan menabrak Milestone School and College pada Senin (21/7/2025). Sedikitnya 31 orang, termasuk 25 siswa dan pilot pesawat, tewas dan 171 lainnya terluka.
Dalam protes tersebut, para pengunjuk rasa menuntut agar identitas korban jiwa diumumkan secara akurat, serta mendesak pemerintah memberikan kompensasi kepada keluarga korban dan segera menghentikan penggunaan jet-jet usang dan tidak aman oleh Angkatan Udara Bangladesh. Mereka juga meneriakkan slogan-slogan protes dan menuduh aparat keamanan telah memukuli siswa serta memperlakukan para guru dengan kasar.
Kemarahan siswa semakin memuncak ketika dua penasihat senior pemerintah tiba di lokasi kejadian, sehingga memaksa para pejabat tersebut harus mencari perlindungan.
1. 78 orang masih dirawat di rumah sakit
Dilansir dari CBC, Sayeedur Rahman, asisten khusus pemimpin sementara Bangladesh Muhammad Yunus, mengatakan bahwa 78 orang, sebagian besar siswa, masih dirawat di rumah sakit pada Selasa.
Pada Senin malam, dokter mengatakan bahwa kondisi sekitar dua lusin orang yang terluka masih kritis. Sebuah kamp donor darah telah dibuka di rumah sakit khusus luka bakar, tempat sebagian besar korban dirawat.
Sementara itu, Maherin Chowdhury, guru yang menyelamatkan lebih dari 20 siswa dari gedung sekolah, meninggal akibat luka bakar yang parah.
2. Sejumlah saksi mata masih trauma
Sementara itu, sejumlah saksi para saksi masih tampak terguncang atas musibah pada Senin. Salah satu staf pengajar di sekolah tersebut yang bernama Mohammad Imran Hussein mengatakan bahwa saat kejadian, ia berada di salah satu gedung sekolah yang terletak di seberang lapangan.
“Kami melihat potongan-potongan tubuh yang berserakan—anak-anak, wali murid. Saya tidak bisa mengungkapkan semuanya dengan kata-kata,” ujar Hussein, kepada CNN.
“Suara ledakannya benar-benar tidak tertahankan. Ketika saya melihat ke sekeliling untuk mencari tahu apa yang terjadi, saya melihat ekor pesawat. Saya melihat kobaran api yang sangat besar,” tambahnya.
Kompleks Milestone School and College terdiri dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan sekolah menengah. Bangunan yang hancur akibat jatuhnya pesawat itu adalah salah satu dari sekitar 20 gedung di kompleks tersebut. Bangunan itu menampung hampir 100 siswa berusia 6-13 tahun.
3. Pesawat disebut alami kerusakan teknis
Militer Bangladesh menyatakan bahwa pesawat latih F-7 BGI mengalami kerusakan teknis beberapa saat setelah lepas landas dari A.K. Pangkalan angkatan udara Khandaker pukul 13:06 pada Senin. Sang pilot, Towkir Islam, disebut telah melakukan segala upaya untuk mengarahkan pesawat menjauh dari area padat penduduk.
Zyma Islam, seorang jurnalis di Dhaka, mempertanyakan apakah pelatihan militer patut diadakan di kota yang sangat padat seperti Dhaka.
"Ada perasaan terkejut, hancur, dan marah yang sangat mendalam. Tidak seharusnya orang tua mengirim anak-anak mereka ke sekolah dan malah menerima mereka kembali dalam kantong jenazah," katanya kepada DW.
Ia menambahkan bahwa banyak orang tua masih mencari anak-anak mereka. Di saat yang sama, jumlah korban tewas diperkirakan akan terus bertambah.
“Banyak anak-anak yang dirawat di rumah sakit mengalami luka bakar lebih dari 60 persen. Saya sudah sering meliput insiden kebakaran sebelumnya. Dan yang saya tahu, dalam sistem medis Bangladesh, mereka yang mengalami luka bakar lebih dari 60 persen biasanya tidak dapat diselamatkan," ungkapnya.