Korban Tewas Jet AU Bangladesh Jadi 25 Orang, Mayoritas Pelajar

- Banyak keluarga masih mencari jenazah kerabatnya
- Pilot sudah mencoba alihkan pesawat ke daerah jarang penduduk
- Bangladesh berduka atas insiden itu
Jakarta, IDN Times - Korban tewas pesawat latih Angkatan Udara Bangladesh yang jatuh menimpa sebuah sekolah di Dhaka bertambah. Kini, sudah 25 orang meninggal akibat insiden yang terjadi pada Senin (20/7/2025) tersebut.
Korban tewas salah satunya adalah pilot dan 24 orang lainnya yang sebagian besar merupakan pelajar. Sementara, ada 171 orang terluka akibat insiden itu.
"Banyak di antaranya mengalami luka bakar, dibawa dengan helikopter, ambulans, becak bermotor, dipeluk petugas pemadam kebakaran, serta orang tua," kata pejabat wilayah tersebut, dikutip Korea Herald, Selasa (22/7/2025).
Awalnya, laporan setelah kecelakaan menyebutkan 20 orang tewas. Sebanyak orang meninggal dunia akibat luka-luka mereka semalaman. Dokter mengatakan, kondisi sekitar 20-an korban luka masih kritis.
Pesawat latih F-7 BGI buatan China tersebut mengalami kerusakan teknis beberapa saat setelah lepas landas pukul 13.06 waktu setempat, dan pilot berusaha mengalihkan pesawat ke daerah yang lebih jarang penduduknya sebelum jatuh menimpa kampus Milestone School and College, menurut pernyataan militer Bangladesh.
1. Banyak keluarga masih mencari jenazah kerabatnya
Banyak kerabat menunggu semalaman di rumah sakit khusus luka bakar untuk mencari jenazah orang yang mereka cintai. Sekitar tengah malam, salah satu keluarga korban, Mohammed Abdur Rahim, mencari sepupunya, Afia Akter, di rumah sakit.
"Kami tidak dapat menemukan sepupu saya. Dia hilang. Dokter di sini telah meminta kami untuk pergi ke rumah sakit lain," katanya.
Para siswa mengatakan gedung-gedung sekolah bergetar hebat, diikuti oleh ledakan besar yang membuat mereka berlarian mencari tempat aman. Suasana menegangkan segera terjadi di lokasi kecelakaan, ketika kerabat yang panik mencari orang yang mereka cintai. Jeritan menyelimuti rumah sakit terdekat.
Sekolah Milestone terletak di lingkungan Uttara, Dhaka, sekitar 11 kilometer dari pangkalan angkatan udara AK Khandaker. Sekolah ini berada di daerah padat penduduk dekat stasiun metro dan banyak toko serta rumah.
2. Pilot coba alihkan pesawat ke daerah jarang penduduk
Pilotnya, Letnan Penerbangan Mohammed Toukir Islam, telah melakukan segala upaya untuk mengalihkan pesawat dari daerah padat penduduk ke lokasi yang lebih jarang. Militer Bangladesh menyatakan, akan menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut.
Ini adalah kecelakaan pesawat paling mematikan di Dhaka dalam sejarah. Pada 2008, jet latih F-7 lainnya jatuh di luar Dhaka, menewaskan pilotnya, yang melontarkan diri, setelah menemukan masalah teknis.
3. Bangladesh berduka

Pemerintah mengumumkan hari berkabung nasional pada Selasa (22/7/2025), dengan bendera dikibarkan setengah tiang di seluruh negeri. Pemain Timnas putri Bangladesh, Mosammat Sagorika, yang mencetak empat gol pada saat mengalahkan Nepal dalam pertandingan Turnamen Sepak Bola Putri Asia Selatan U-20, mendedikasikan kemenangan negaranya untuk para korban kecelakaan pesawat tersebut.
"Banyak orang meninggal dan terluka. Jadi, kami berduka," kata pemain 17 tahun tersebut kepada para wartawan.
Di lokasi kecelakaan pada Senin sore, seorang ayah berlari sambil menggendong putrinya. Seorang ibu berteriak, setelah menemukan anak bungsunya, tetapi mati-matian mencari anak sulungnya. Pada Senin malam, tim penyelamat terus menyisir puing-puing, mencari jenazah. Sebuah derek digunakan untuk membersihkan puing-puing.
Pemimpin sementara Bangladesh, Muhammad Yunus, juga menjanjikan penyelidikan, dan ia menyampaikan duka cita yang mendalam atas kecelakaan yang memilukan tersebut. Dia menyebutnya "momen duka cita nasional yang mendalam."
Perdana Menteri India, Narendra Modi, juga terkejut dan sedih atas insiden itu. Secara terbuka, Modi melayangkan duka citanya atas tragedi tersebut.
"Kami turut berduka cita kepada keluarga yang ditinggalkan. India menyatakan solidaritasnya dengan Bangladesh dan siap memberikan semua dukungan dan bantuan yang memungkinkan," ujar Modi dalam akun X miliknya.