Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jerman Rekrut 11 Ribu Personel Militer Tambahan, Buat Apa?

ilustrasi bendera Jerman (unsplash.com/Mark König)
ilustrasi bendera Jerman (unsplash.com/Mark König)
Intinya sih...
  • Jerman tambah 11 ribu personel militer sebelum 2025.
  • Anggaran pertahanan terbatas, Jerman ingin memenuhi target NATO.

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Jerman akan menambah 11 ribu personel militer—terdiri dari 10 ribu tentara dan 1.000 pegawai sipil sebelum akhir 2025. Langkah ini merupakan bagian dari strategi memperkuat angkatan bersenjata di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik global.

Penambahan personel ini diumumkan pada Sabtu (21/6/2025) menjelang pengesahan anggaran tahunan oleh kabinet. Peningkatan 4 persen ini menjadi bagian dari upaya Jerman memenuhi target NATO sekaligus mengatasi penyusutan dan penuaan personel Bundeswehr, angkatan bersenjata negara tersebut.

1. Ancaman dan target personel

Langkah ini menyusul meningkatnya ancaman keamanan setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 2022. Jumlah personel Bundeswehr menurun menjadi 181,2 ribu pada 2024, dengan rata-rata usia naik dari 32 menjadi 34 tahun, menurut laporan komisaris parlemen untuk angkatan bersenjata, Eva Högl.

“Personel kami tidak hanya menua, tetapi juga menyusut. Kami membutuhkan suntikan tenaga baru untuk memastikan Bundeswehr tetap siap tempur,” ujar Högl dalam konferensi pers di Berlin.

Kebijakan ini sejalan dengan strategi “Zeitenwende” yang dicanangkan Kanselir Olaf Scholz pada 2022. Melalui dana khusus 100 miliar euro (Rp1,8 kuadriliun), Jerman berupaya meningkatkan kesiapan militernya menghadapi potensi ancaman, terutama dari Rusia.

2. Anggaran terbatas, ambisi besar

Anggaran pertahanan Jerman pada 2025 mencapai lebih dari 50 miliar euro (Rp943,9 triliun). Namun, Menteri Pertahanan Boris Pistorius menyatakan dana tersebut masih di bawah kebutuhan. Pada Juli 2024, ia menyebut hanya menerima tambahan 1,2 miliar euro (Rp22,6 triliun) dari permintaan 6,7 miliar euro (Rp126,4 triliun).

“Ini berarti saya tidak bisa memulai beberapa proyek secepat yang dibutuhkan situasi keamanan saat ini,” kata Pistorius.

Walau demikian, Jerman telah memenuhi target NATO dengan belanja pertahanan setara 2 persen dari PDB pada 2024, mencapai 69 miliar euro (Rp1,3 kuadriliun). Sebagian besar berasal dari dana khusus “Sondervermögen” yang diperkirakan habis pada 2027.

Pemerintah kini mempertimbangkan reformasi aturan pinjaman untuk mendukung pembiayaan jangka panjang sektor pertahanan. Namun, laporan Atlantic Council pada Oktober 2024 memperingatkan bahwa anggaran 2025 masih belum memadai untuk mendanai proyek strategis, termasuk penguatan industri pertahanan dan penempatan pasukan di Lituania.

3. Ambisi Eropa dan tantangan rekrutmen

Jerman menargetkan posisi sebagai kekuatan militer utama di Eropa. Pada Minggu (18/5/2025), Kanselir Friedrich Merz menegaskan ambisinya menjadikan Bundeswehr sebagai tentara konvensional terkuat di Eropa pada 2031. Termasuk di dalamnya pengiriman 4.800 tentara ke Lituania mulai 2025, yang ditargetkan siap tempur pada 2027.

“Kami harus siap menghadapi ancaman terhadap kebebasan dan perdamaian di benua kami. Apa pun yang diperlukan, harus dilakukan untuk pertahanan kita,” ujar Merz dalam pidatonya di Berlin, dikutip dari DW.

Meski rekrutmen meningkat 8 persen pada 2024, lebih dari seperempat rekrutan keluar pada masa percobaan enam bulan. Brigadir Jenderal Ralf Hammerstein mengusulkan kembalinya wajib militer, yang dihentikan sejak 2011, sebagai solusi.

“Wajib militer bisa menjadi solusi untuk meningkatkan jumlah personel sesuai target,” katanya, dikutip CNN.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us