Ketua Komisi 1 DPR Sudah Feeling Konflik Iran-Israel Sangat Berbahaya

- Ketua Komisi 1 DPR RI Utut Adianto desak Prabowo Subianto ambil langkah taktis dan strategis menyikapi konflik Timur Tengah yang melibatkan AS.
- DPR tekankan pemerintah RI untuk segera evakuasi WNI dari Iran dan Israel demi keamanan mereka.
- RI berhasil evakuasi 97 Orang dari Iran di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut.
Jakarta, IDN Times - Ketua Komisi 1 DPR RI, Utut Adianto mengaku sudah memiliki feeling yang kuat terkait eskalasi di kawasan Timur Tengah yang melibatkan antara Iran dan Israel. Ia memprediksi konflik bersenjata kedua negara sangat bahaya.
Perang senjata antara Iran dan Israel telah berlangsung selama dua minggu. Ia membaca bila ketegangan itu berlangsung lebih lama lagi, maka sepatutnya untuk diwaspadai. Kendati demikian, dia berharap ketegangan di kawasan Timur Tengah bisa segera mereda dalam waktu dekat ini.
"Kalau perang ini ya kita juga hanya membaca. Tapi kalau saya dari pertama sudah feeling ini bahaya. Kalau bisa lebih dari dua minggu could be very dangerous (bisa sangat berbahaya). Mudah-mudahan Jumat besok sudah selesai," kata Utut saat ditemui di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Senin (23/6/2025).
1. Prabowo harus ambil sikap serius

Utut mendesak Presiden RI Prabowo Subianto untuk mengambil langkah taktis dan strategis menyikapi konflik yang kian memanas di kawasan Timur Tengah di tengah adanya ikut campur AS. Keterlibatan AS dalam ketegangan antara Iran dan Israel tercetus usai negara itu menghancurkan tiga fasilitas nuklir milik Iran yang ada di wilayah Fordo, Natanz, dan Esfahan.
Utut menilai, situasi saat ini sudah sangat rawan, sehingga mau memihak kemanapun akan serba salah bagi RI. Kendati, dia menekankan agar RI tetap mengedepankan kepentingan nasional.
"Dia juga Pak Prabowo ngambil garis di mana. Ini kan titik yang rawan. Kita memihak kemanapun serba salah. Yang paling penting kita utamakan kan kepentingan nasional kita," kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI itu.
2. DPR sudah tekan RI supaya evakuasi WNI

Sejak awal, Utut juga mengaku telah menekan pemerintah RI untuk segera mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Iran dan Israel. Dia meyakini, pasti ada beberapa WNI yang beragama nasrani di Israel yang sedang menjalani ibadah. Karena itu, dia menilai, keamanan bagi WNI harus menjadi prioritas.
Menurut dia, bila pemerintah sigap melakukan evakuasi sebelum eskalasi kian memanas di Tel Aviv maka WNI akan lebih mudah untuk diangkut ke Tanah Air.
"Kalau udah begini Tel Aviv juga (kena serangan Iran). Kondisinya kayak gitu. Jerusalem kena. Bersefa kena. Kemudian Iran-nya Tabriz kena. Bandar Abbas kena. Natanz kena. Kordul kena. Teheran kena. Esfahan kena. Itu semua kemana kita? Dan semua di dunia ini pasti saling terlibat," kata dia.
3. RI berhasil evakuasi 97 Orang dari Iran di tahap pertama

Pemerintah Indonesia berhasil mengevakuasi 97 orang dari Iran di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut. Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono mengumumkan hal tersebut dalam keterangan pers pada Jumat (21/6/2025) pagi. Menlu Sugiono mengatakan, mereka yang dievakuasi terdiri dari 93 orang warga sipil, tiga staf Kedutaan Besar RI, serta satu warga negara Iran yang merupakan pasangan dari WNI.
“Alhamdulillah, semuanya sudah melewati perbatasan dan saat ini sedang beristirahat di Baku. Kondisi mereka dalam keadaan baik,” kata Menlu Sugiono.
Selain melalui Azerbaijan, pemerintah juga melakukan evakuasi lewat jalur lain. Empat orang WNI telah berhasil dievakuasi melalui Yordania. “Proses evakuasi dilakukan bertahap dan kami terus berkomunikasi dengan WNI lainnya yang masih berada di Iran,” tambah Sugiono.
Ia memastikan, Kementerian Luar Negeri terus memantau perkembangan di lapangan dan mengutamakan keselamatan seluruh warga Indonesia.
“Kami berharap ada kebijaksanaan dari semua pihak untuk membawa ketegangan ini ke meja perundingan. Semoga proses evakuasi WNI bisa terus berjalan lancar,” ujarnya.