Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemerintahan Trump Pecat 639 Pegawai VOA

ilustrasi demokrasi di Amerika Serikat (pexels.com/Mikhail Nilov)

Jakarta, IDN Times – Pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Donald Trump memecat 639 karyawan Voice of America (VOA) dan organisasi induknya, US Agency for Global Media (USAGM), pada Jumat (20/6/2025). Pemutusan hubungan kerja ini merupakan bagian dari pemangkasan besar-besaran yang dimulai sejak Maret lalu.

Total 1.400 posisi telah dihapus dalam proses pembongkaran hampir total terhadap organisasi penyiaran yang berdiri sejak 1942. Kini hanya tersisa sekitar 250 staf di seluruh USAGM, lembaga yang selama ini menjadi alat utama AS untuk menyebarkan nilai-nilai demokrasi ke seluruh dunia.

VOA sebelumnya dikenal luas sebagai suara global Amerika Serikat melawan propaganda, dan siaran perdananya dahulu membawa slogan 'Kami membawa suara dari Amerika'.

1. Kritik terhadap VOA dan latar belakang pemotongan

Langkah pemecatan disertai kritik tajam dari kubu Trump terhadap kinerja VOA selama bertahun-tahun. Badan USAGM dianggap bias dan memboroskan para pembayar pajak.

“Selama beberapa dekade, pembayar pajak Amerika dipaksa untuk mendanai badan yang penuh dengan disfungsi, bias, dan pemborosan. Itu berakhir sekarang,” kata Kari Lake, penasihat senior Trump untuk USAGM, dikutip dari The Guardian, Sabtu (21/6/2025).

VOA sebelumnya menjangkau 360 juta pendengar setiap pekan dalam berbagai bahasa, menurut mantan CEO USAGM, John Lansing. Namun sejak Maret, Gedung Putih mulai melabeli VOA sebagai media “berhaluan kiri” dan menyebutnya “Suara Amerika Radikal”. Kritik ini muncul, salah satunya, karena VOA menolak menggunakan kata “teroris” untuk menyebut Hamas, kecuali saat mengutip pernyataan resmi.

Trump sendiri telah menandatangani perintah untuk memangkas pendanaan bagi media berita federal, termasuk VOA, dengan alasan bahwa lembaga ini “anti-Trump dan radikal”.

2. Dampak besar dan respons dari komunitas jurnalis

Pemangkasan ini dianggap menghancurkan peran historis VOA sebagai penyampai kabar bebas ke negara-negara otoriter. Dari awalnya sebagai alat Perang Dingin, VOA telah menjadi sumber informasi independen di kawasan-kawasan yang kebebasan persnya ditekan.

Keputusan pemecatan terjadi hanya beberapa hari setelah para jurnalis berbahasa Farsi dipanggil kembali untuk meliput konflik antara Iran dan Israel. Tiga jurnalis VOA, Patsy Widakuswara, Jessica Jerreat, dan Kate Neeper, menyebut bahwa langkah ini merupakan “kematian 83 tahun jurnalisme independen yang menjunjung tinggi cita-cita demokrasi dan kebebasan AS di seluruh dunia.”

Direktur VOA Mike Abramowitz mengatakan hampir seluruh staf, termasuk dirinya, telah diberi cuti berbayar. Ia juga menyebut bahwa misi vital VOA terancam, terutama saat musuh-musuh seperti Iran, China, dan Rusia menyebarkan narasi palsu untuk merusak citra Amerika.

National Press Club menyebut pemangkasan ini sebagai ancaman besar terhadap kebebasan pers. “Jika seluruh ruang redaksi bisa disisihkan dalam semalam, apa artinya ini bagi keadaan kebebasan pers? Sebuah institusi utuh sedang dibongkar sedikit demi sedikit,” bunyi pernyataan mereka dikutip dari BBC, Sabtu (21/6/2025).

3. Rincian pemangkasan dan proses hukum yang berlangsung

Pada 19 Maret 2016, Donald Trump mengadakan rapat umum di Fountain Park, Fountain Hills, Arizona. (Gage Skidmore, CC BY-SA 3.0, via Wikimedia Commons)
Pada 19 Maret 2016, Donald Trump mengadakan rapat umum di Fountain Park, Fountain Hills, Arizona. (Gage Skidmore, CC BY-SA 3.0, via Wikimedia Commons)

Proses pembubaran dimulai sejak Maret setelah Trump meneken perintah eksekutif yang menargetkan lembaga-lembaga federal yang dianggap membengkak. Siaran VOA dihentikan, sementara staf ditempatkan pada cuti berbayar.

Lake sempat mengusulkan penggantian jurnalisme profesional VOA dengan tayangan dari One America News Network (OANN), media pro-Trump yang akan menyediakan konten tanpa biaya. Namun, dari seluruh unit yang terdampak, hanya Kantor Penyiaran Kuba yang tetap beroperasi penuh dengan 33 pegawai.

USAGM sempat menawarkan paket pengunduran diri sukarela dalam program “Fork in the Road”, termasuk gaji penuh hingga September dan tunjangan. Sebanyak 163 orang memilih opsi ini ketimbang pemecatan langsung.

Sementara proses hukum masih berlangsung, pengadilan federal telah mengizinkan pemecatan untuk diteruskan. Perintah presiden memerintahkan USAGM untuk mengurangi operasionalnya ke tingkat minimum yang diwajibkan undang-undang.

CBS, mitra dari BBC melaporkan bahwa para pegawai diberitahu lewat email oleh Direktur SDM USAGM, Crystal Thomas, termasuk informasi bahwa dana untuk kontraktor internasional juga dihentikan.

Dilansir dari BBC, VOA, bersama entitas lain di bawah USAGM, sebelumnya menjangkau lebih dari 400 juta pendengar. Organisasi ini pernah setara dengan BBC World Service, dengan sejarah panjang sejak didirikan untuk melawan propaganda Nazi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us