Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Polisi Bangladesh Bentrok dengan Pendukung Eks PM Hasina, 4 Orang Tewas

Ilustrasi bendera Bangladesh. (pixabay.com/jorono)
Ilustrasi bendera Bangladesh. (pixabay.com/jorono)
Intinya sih...
  • Bentrokan di Bangladesh menewaskan 4 orang.
  • Pendukung Hasina serang konvoi NCP, pemerintah interim disalahkan.
  • Gopalganj, basis kekuatan politik Hasina, menjadi pusat ketegangan politik.

Jakarta, IDN Times – Bentrokan pecah di distrik Gopalganj, Bangladesh, pada Rabu (16/7/2025), menewaskan empat orang. Insiden tersebut melibatkan para pendukung mantan Perdana Menteri Sheikh Hasina dan aparat keamanan setempat.

Kekerasan meletus ketika aktivis dari partai Liga Awami mencoba menghentikan pawai yang diselenggarakan oleh National Citizen's Party (NCP). Pawai NCP itu diadakan untuk memperingati satu tahun gerakan yang berhasil menggulingkan Sheikh Hasina dari kekuasaan, dilansir Al Jazeera.

1. Awal mula bentrokan

Pendukung Hasina yang bersenjatakan tongkat dan batu bata dilaporkan menyerang konvoi NCP yang terdiri dari sekitar 20 kendaraan. Para pemimpin mahasiswa, termasuk koordinatornya Nahid Islam, berada di dalam konvoi yang menjadi target utama serangan tersebut.

Berdasarkan rekaman yang beredar, para penyerang terlihat merusak sejumlah kendaraan konvoi NCP. Beberapa kendaraan bahkan dibakar di tengah kericuhan yang meluas di lokasi kejadian.

Para pemimpin NCP yang terancam terpaksa mencari perlindungan untuk menghindari amukan massa. Mereka berhasil menyelamatkan diri ke dalam kantor kepala polisi setempat.

Personel militer juga turun tangan untuk mengevakuasi para pemimpin mahasiswa dari situasi genting tersebut. Mereka diangkut menggunakan sebuah kendaraan pengangkut personel lapis baja menuju distrik tetangga dengan pengawalan keamanan. Otoritas setempat telah memberlakukan jam malam tanpa batas waktu di seluruh distrik Gopalganj.

2. Pemerintah sebut tindakan keji, Liga Awami salahkan aparat

Pemerintahan interim yang dipimpin oleh Muhammad Yunus mengecam insiden ini. Yunus menyatakan, serangan tersebut tidak dapat dibenarkan dan memalukan.

"Mencegah warga muda yang secara damai mengadakan pawai memperingati satu tahun gerakan revolusioner mereka adalah pelanggaran hak-hak fundamental yang memalukan," bunyi pernyataan dari kantor Muhammad Yunus, seperti dikutip dari Times of India.

Di sisi lain, partai Liga Awami pimpinan Hasina justru melemparkan tudingan balik atas jatuhnya korban. Mereka menyalahkan pemerintah interim atas korban jiwa dan luka-luka yang terjadi dalam bentrokan tersebut.

Melalui unggahan di media sosial X, partai tersebut menuduh pemerintah menggunakan aparat keamanan dengan tidak semestinya. Di sisi lain, Nahid Islam mendesak pemerintah untuk segera menangkap semua pihak yang bertanggung jawab atas kekerasan itu, dilansir The Hindu.

3. Gopalganj sebagai basis kekuatan Hasina

Mantan PM Bangladesh, Sheikh Hasina. (premier.gov.ru, CC BY 3.0 <https://creativecommons.org/licenses/by/3.0>, via Wikimedia Commons)

Bentrokan ini menjadi cerminan dari ketegangan politik yang belum mereda di Bangladesh. Peristiwa ini terjadi 11 bulan setelah Hasina dilengserkan dari kekuasaan melalui pemberontakan yang dipimpin mahasiswa pada Agustus 2024.

Distrik Gopalganj merupakan wilayah yang sangat sensitif secara politik di Bangladesh. Wilayah ini adalah kampung halaman sekaligus basis kekuatan politik Sheikh Hasina dan partainya, Liga Awami.

Di wilayah ini juga ayah Hasina, Sheikh Mujibur Rahman, dimakamkan. Sheikh Mujibur Rahman adalah pemimpin kemerdekaan dan presiden pertama negara tersebut.

Saat ini Hasina dilaporkan berada di pengasingan di India setelah kekuasaannya jatuh. Ia menghadapi berbagai tuduhan dan telah divonis enam bulan penjara secara in absentia atas kasus penghinaan terhadap pengadilan.

Di tengah ketidakpastian ini, Yunus telah berjanji untuk menyelenggarakan pemilihan umum pada April 2026. Sementara itu, partai-partai seperti Jamaat-e-Islami juga turut mengutuk serangan terhadap NCP dan menyerukan protes nasional, dilansir ABC.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us